Wednesday, June 24, 2009

THE TWENTY-ONE AFFIRMATIONS of the Manila Manifesto

Draft: Still working on the translations. Welcome feedback and comments to improve the draft version.

THE TWENTY-ONE AFFIRMATIONS of the Manila Manifesto


1.We affirm our continuing commitment to the Lausanne Covenant as the basis of our cooperation in the Lausanne movement.

Kami mengafirmasikan komitmen kami yang masih berterusan kepada Ikrar Lausanne sebagai dasar untuk bekerjasama dalam pergerakan Lausanne.


2.We affirm that in the Scriptures of the Old and New Testaments God has given us an authoritative disclosure of his character and will, his redemptive acts and their meaning, and his mandate for mission.

Kami mengafirmasikan bahwa Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Tuhan telah memberikan kepada kami suatu penjelasan yang penuh berwibawa tentang kepribadian dan kehendakNya, tentang tindakan penebusanNya dan maksud tindakan tersebut, dan mandatNya untuk misi.


3.We affirm that the biblical gospel is God's enduring message to our world, and we determine to defend, proclaim and embody it.

Kami mengafirmasikan bahwa Injil Alkitabiah adalah pesanan Tuhan yang berkekalan kepada dunia kami, dan kami bernekad untuk melindungi, mengkabarkan, dan melakukannya.


4. We affirm that human beings, though created in the image of God, are sinful and guilty, and lost without Christ, and that this truth is a necessary preliminary to the gospel.

Kami mengafirmasikan bahwa manusia, walaupun diciptakan dalam gambar rupa Tuhan, adalah berdosa dan bersalah, dan hilang tanpa Tuhan Yesus, dan kami harus memiliki kebenaran ini sebelum menerima Injil.

Kami mengafirmasikan bahwa manusia, walaupun diciptakan dalam gambar rupa Tuhan, adalah berdosa dan bersalah, dan hilang tanpa Tuhan Yesus, dan kebenaran ini perlu mendahului penerimaan Injil.


5. We affirm that the Jesus of history and the Christ of glory are the same person, and that this Jesus Christ is absolutely unique, for he alone is God incarnate, our sin-bearer, the conqueror of death and the coming judge.


5. Kami mengafirmasikan bahwa Yesus dari sejarah dan Kristus dari kemuliaan adalah individu yang sama, dan Tuhan Yesus Kristus adalah sama-sekali unik, sebab Dia adalah satu-satunya Tuhan yang milih untuk dilahirkan sebagai manusia, Pemikul-dosa kami, Penawan atas kematian, dan Hakim yang akan datang.


6. We affirm that on the cross Jesus Christ took our place, bore our sins and died our death; and that for this reason alone God freely forgives those who are brought to repentance and faith.

6. Kami mengafirmasikan bahwa waktu di kayu salib Tuhan Yesus mengambil tempat kami, memikul dosa-dosa kami dan mati demi kematian kami, dan untuk sebab ini Tuhan dengan bebas mengampuni mereka yang telah bertaubat dan beriman.


7. We affirm that other religions and ideologies are not alternative paths to God, and that human spirituality, if unredeemed by Christ, leads not to God but to judgment, for Christ is the only way.

Kami mengafirmasikan bahwa agama-agama dan ideologi-ideologi lain bukan jalan-jalan alternatif ke Tuhan, dan kerohanian manusia, jikalau tidak ditebus oleh Kristus, menuntun bukan kepada Tuhan tetapi kepada penghakiman, kerana Kristus adalah satu-satunya jalan.

8. We affirm that we must demonstrate God's love visibly by caring for those who are deprived of justice, dignity, food and shelter.

Kami mengafirmasikan bahwa kami harus menunjukkan kasih Tuhan secara dikelihatan dengan membantu mereka yang tidak menerima keadilan, martabat, makanan dan tempat tinggal.


9. We affirm that the proclamation of God's kingdom of justice and peace demands the denunciation of all injustice and oppression, both personal and structural; we will not shrink from this prophetic witness.

Kami mengafirmasikan bahwa dalam memproklamasikan kerajaan Tuhan yang adil dan aman, ia menuntut kami untuk mencela semua jenis ketidakadikan dan penindasan, samada secara individu atau organasasi; kami tidak akan mundur dari tanggungjawab saksi kenabian ini.


10. We affirm that the Holy Spirit's witness to Christ is indispensable to evangelism, and that without this supernatural work neither new birth nor new life is possible.

Kami mengafirmasikan bahwa kesaksian Roh Kudus kepada Kristus harus wujud dalam penginjilan, dan tanpa pekerjaan ajaibNya, adalah mustahil ada kelahiran baru ataupun kehidupan baru.


11. We affirm that spiritual warfare demands spiritual weapons, and that we must both preach the word in the power of the Spirit, and pray constantly that we may enter into Christ's victory over the principalities and powers of evil.

Kami mengafirmasikan bahwa perang rohani menuntut senjata rohani, dan bahwa kami perlu menyampaikan Firman Tuhan dalam kuasa Roh Kudus, dan senantiasa berdoa agar kami memasuki ke dalam kemenangan Kristus atas pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa iblis.


12. We affirm that God has committed to the whole church and every member of it the task of making Christ known throughout the world; we long to see all lay and ordained persons mobilized and trained for this task.

Kami mengafirmasikan bahwa Tuhan telah mengamanahkan kepada seluruh Jemaat dan kepada setiap ahli di dalamnya, tugas memberitakan Kristus ke seluruh dunia; kami rindu melihat semua kaum awam dan golongan pendeta dikerahkan dan terlatih untuk melaksanakan tugas ini.


13. We affirm that we who claim to be members of the Body of Christ must transcend within our fellowship the barriers of race, gender and class.

Kami mengafirmasikan bahwa kami yang mengaku adalah ahli Tubuh Kristus harus melampaui hambatan perkauman, jantina, dan kelas sosial dalam persekutuan kami.


14. We affirm that the gifts of the Spirit are distributed to all God's people, women and men, and that their partnership in evangelization must be welcomed for the common good.

Kami mengafirmasikan bahwa karunia-karunia Roh Kudus telah diagih-agihkan kepada setiap umat Tuhan, pria dan wanita, dan mitra antara mereka dalam penginjilan dunia adalah sangat digalakkan demi kebaikan bersama.


15. We affirm that we who proclaim the gospel must exemplify it in a life of holiness and love; otherwise our testimony loses its credibility.

Kami mengafirmasikan bahwa kami yang memberitakan Injil harus menjadi tauladan dalam hidup yang penuh kekudusan dan kasih; andainya tidak kesaksian kami hilang kredibilitinya.

No comments:

Post a Comment