Saturday, June 27, 2009

Kami bertaubat dari segala kelalaian dalam melaksanakan kebenaran Tuhan

cont from manila manifesto


2. GOOD NEWS FOR TODAY

We rejoice that the living God did not abandon us to our lostness and despair. In his love he came after us in Jesus Christ to rescue and remake us. So the good news focuses on the historic person of Jesus, who came proclaiming the kingdom of God and living a life of humble service, who died for us, becoming sin and a curse in our place, and whom God vindicated by raising him from the dead. To those who repent and believe in Christ, God grants a share in the new creation. He gives us new life, which includes the forgiveness of our sins and the indwelling, transforming power of his Spirit. He welcomes us into his new community, which consists of people of all races, nations and cultures. And he promises that one day we will enter his new world, in which evil will be abolished, nature will be redeemed, and God will reign forever.
This good news must be boldly proclaimed, wherever possible, in church and in public halls, on radio and television, and in the open air, because it is God's power for salvation and we are under obligation to make it known. In our preaching we must faithfully declare the truth which God has revealed in the Bible and struggle to relate it to our own context.

We also affirm that apologetics, namely "the defence and confirmation of the gospel", is integral to the biblical understanding of mission and essential for effective witness in the modern world. Paul "reasoned" with people out of the Scriptures, with a view to "persuading" them of the truth of the gospel. So must we. In fact, all Christians should be ready to give a reason for the hope that is in them.

We have again been confronted with Luke's emphasis that the gospel is good news for the poor and have asked ourselves what this means to the majority of the world's population who are destitute, suffering or oppressed. We have been reminded that the law, the prophets and the wisdom books, all the teaching and ministry of Jesus, all stress God's concern for the materially poor and our consequent duty to defend and care for them. Scripture also refers to the spiritually poor who look to God alone for mercy. The gospel comes as good news to both. The spiritually poor, who, whatever their economic circumstances, humble themselves before God, receive by faith the free gift of salvation. There is no other way for anybody to enter the Kingdom of God. The materially poor and powerless find in addition a new dignity as God's children, and the love of brothers and sisters who struggle with them for their liberation from everything which demeans or oppresses them.

We repent of any neglect of God's truth in Scripture and determine both to proclaim and to defend it. We also repent where we have been indifferent to the plight of the poor, and where we have shown preference for the rich, and we determine to follow Jesus in preaching good news to all people by both word and deed. (Eph. 22:4, Lk. 15; 19;10; Ac. 8:35; Mk. 1:14, 15; 2 Co. 5:21; Gal. 3:13; Ac. 2:23,24; 2 Co. 5:17; Ac. 2:38,39; Eph. 2:11-19; Rev. 21:1-5; 22:1-5; Eph. 6:19,20; 2 Ti. 4:2; Ro. 1:14-16; Jer. 23:28; Php. 1:7; Ac. 18:4; 19:8-9; 2 Co. 5:11; 1 Pe. 3:15; Lk. 4:18; 6:20; 7:22; Dt. 15:7-11; Am. 2:6,7; Zec. 7:8-10; Pr. 21:13; Zep. 3:12; Mt. 5:3; Mk. 10:15; 1 Jn. 3:1; Ac. 2:44,45; 4:32-35)


2. Berita Baik untuk Hari Ini

Kami bersukacita bahwa Tuhan yang hidup tidak meninggalkan kami kepada kehilangan dan kepatahan hati kami. Dalam kasihNya, Dia datang mencari kami melalui Tuhan Yesus untuk menyelamatkan dan membentuk kembali kami. Maka berita baik berfokus ke pribadi Tuhan Yesus yang historis, yang datang memberitakan kerajaan Tuhan dan menjalani hidup melayani dengan rendah hati, yang telah mati buat kami, menjadi dosa dan suatu kutukan menggantikan kami, dan yang Sang Bapa membenarkan Dia dengan menbangkitkan Dia dari kematian. Kepada mereka yang bertaubat dan beriman dalam Kristus, Tuhan merahmatkan bagian dalam ciptaan baru. Dia memberikan kami hidup baru, yang juga merangkumi pengampunan dosa kami dan hadirat tetap serta kuasa Roh Kudus yang mentransformasikan. Dia mengalu-alukan kemasukan kami ke dalam komunitas baruNya, yang mengandungi orang-orang dari semua suku, bangsa, dan budaya.

Dan Dia menjanjikan bahwa suatu hari nanti kami akan memasuki dunia baruNya, dimana kejahatan akan dilenyapkan, alam semulajadi akan ditebuskan, dan Tuhan akan memerintah selama-lamanya. Berita baik ini harus disampaikan dengan berani, dimana saja mungkin, dalam jemaat dan dewan umum, di radio and TV, dan di khayalak umum, kerana ia adalah kuasa Tuhan untuk menyelamatkan dan kami terhutang untuk memberitahu semua orang. Waktu berkhotbah, kami harus setia untuk menyatakan kebenaran yang Tuhan telah nyatakan dalam Alkitab dan bergumul untuk mengaitkannya dalam konteks kami.

Kami mengafirmasikan bahwa apologetika, yaitu “pembelaan dan penegasan Injil” adalah sebagian inti untuk melengkapi kefahaman Alkitab tentang misi dan sangat diperlukan untuk penginjilan yang berkesan dalam dunia moden hari ini. Rasul Paulus “berbicara dengan bijaksana” dari Alkitab kepada orangramai, dengan tujuan untuk memujuk mereka untuk menerima kebenaran Injil. Kami juga harus sedemikian. Bahkan, setiap orang Kristian harus bersedia untuk memberikan sebab untuk pengharapan yang ada di dalam mereka.

Kami sekali lagi ditantang oleh penekanan Lukas bahwa Injil adalah berita baik untuk mereka yang miskin dan telah bertanya kepada diri sendiri apakah maksud ini kepada majoritas penduduk dunia ini yang miskin papa, menderita, atau tertindas. Kami diperingatkan bahwa Kitab Taurat, Kitab para Nabi, Kitab Sastera, seluruh pengajaran dan pelayanan Tuhan Yesus, semua menekankan keprihatinan Tuhan untuk mereka yang miskin secara fizikal, dan akibat itu tanggungjawab kami untuk memelihara dan mempertahankan mereka. Kitab Suci juga merujuk kepada mereka yang miskin secara rohani dan yang hanya bersandar kepada Tuhan saja untuk belas kasihan. Injil datang sebagai berita baik kepada kedua-duanya. Yang miskin secara rohani, walau apa saja keadaan mereka secara ekonomi, apabila mereka merendahkan diri di hapadan Tuhan akan menerima melalui iman hadiah keselamatan secara gratis. Tidak ada cara lain untuk sesiapa memasuki kerajaan Tuhan. Mereka yang miskin secara kebendaan dan yang langsung tidak berpengaruh, mendapati selain daripada menerima darjat baru sebagai anak-anak Tuhan, mereka juga mengalami kasih dari saudara-saudari yang bergumul bersama dengan mereka demi kebebasan mereka dari segala yang menghina dan menindas mereka.

Kami bertaubat dari segala kelalaian dalam melaksanakan kebenaran Tuhan dalam Kitab Suci dan bernekad melakukan kedua-duanya yaitu umemberita dan mempertahankannya. Kami juga bertaubat dimana kami tidak mengendahkan penderitaan orang-orang miskin, dan dimana kami telah lebih memilih kasih terhadap mereka yang kaya, dan kami bernekad untuk mengikuti Tuhan Yesus dalam menyebarkan berita baik kepada semua orang, baik melalui perkataan maupun perbuatan.

(Efe 22:4, Lk 15; 19;10; Kis 8:35; Mk. 1:14, 15; 2 Kor 5:21; Gal 3:13; Kis 2:23,24; 2 Kor 5:17; Kis 2:38,39; Efe 2:11-19; Wah 21:1-5; 22:1-5; Efe 6:19,20; 2 Ti. 4:2; Rom 1:14-16; Yer 23:28; Fil 1:7; Kis 18:4; 19:8-9; 2 Kor 5:11; 1 Pe. 3:15; Lk. 4:18; 6:20; 7:22; Ul 15:7-11; Amos 2:6,7; Zakh. 7:8-10; Amsal. 21:13; Zef 3:12; Mt. 5:3; Mk. 10:15; 1 Yoh. 3:1;Kis 2:44,45; 4:32-35)

No comments:

Post a Comment