Friday, June 26, 2009

Kesukaan Akan Firman
Pdt. JE Awondatu
10 Dec 2006.


Selamat pagi selamat berbakti di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pada hari Selasa tgl 12 Desember 2006, saudara akan merayakan Natal Bersama, yang bersifat KKR, mencari jiwa di Gedung Dhanapala. Sebelum kita masuk di dalam perayaan Natal, kita ingin merenungkan firman Tuhan di dalam Mazmur pasal 1 kita akan membaca ayat ke 1 sampai 3 ;


Psa 1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Psa 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Psa 1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.



Di dalam ayat-ayat ini, ayat Mazmur terdiri dari seratus lima puluh pasal, adalah buku yang terpanjang di dalam Alkitab. Dia memulai ayat dengan kata, berbahagialah. Kata berbahagialah orang, atau blessed is the man, datang dari kata ashar atau esher, yaitu seorang yang diberkati oleh Tuhan.

Jadi kalau saudara ingin diberkati oleh Tuhan, kerjakanlah firman Tuhan ini, yang tidak berjalan menurut orang fasik. Sebab jaman dahulu banyak orang Israel suka dengar cerita orang fasik. Suka dengar nasehat orang dunia. Sama seperti orang Kristen jaman sekarang, suka dengar nasehat dari orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan kekristenan. Masih suka melihat dengan ahli-ahli nujum dan sebagainya.

Dan yang tidak berdiri di jalan orang berdosa. Katanya umat Tuhan, tetapi masih suka berdiri, masih suka bersama dengan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.
Nah, yang saya ingin kita renungkan adalah ayat ke 2. Pada pagi hari ini kita ingin memfokuskan diri pada ayat ke 2, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan. Kata kesukaan dalam bahasa Inggris itu disebut delight. Yang bisa menyenangkan hatinya itu adalah Taurat Tuhan.

Dalam bahasa Ibrani dipakai kata heksow (?), dan heksow berarti yang kehendaknya. Dia punya kehendak, dia punya kemauan, dia punya kerinduan dan motif di dalam hatinya, hanyalah firman Allah.
Bayangkan oleh saudara, dalam ayat ke 2 itu, yang kesukaannya adalah Taurat. Jaman dulu Alkitab belum ada. Yang ada Kitab Taurat terdiri dari hanya lima buku, Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.

Buku ini saja kalau direnungkan katanya, kalau menjadi kecintaan dari orang-orang Yahudi jaman dulu, orang itu akan berbahagia. Bandingkan dengan sekarang, kita sudah mempunyai enam puluh satu buku lebih banyak. Jadi kita mempunyai enam puluh enam buku. Lebih banyak yang harus kita renungkan. Lebih banyak yang harus kita pikirkan dan pertimbangkan.
Saudara, saya berani berkata, sampai kita mati kita tidak bisa mengerti firman Allah sepenuh-penuhnya. Itu sebabnya kita harus merenungkan. Kita harus menyenangi. Firman Tuhan itu harus menjadi kita punya delight, kita punya hobby, kita punya kesenangan. Sama seperti saudara pergi kesuatu tempat, hobby menanam, hobby memelihara ikan, sama seperti itu bahkan lebih, kita harus harus menyenangi firman Tuhan. Amin ?

Nah, saya tanya kepada saudara, seberapa banyak saudara cinta kepada firman Allah? Berapa kesukaan saudara, kecenderungan saudara, kemauan saudara, kehendak saudara terhadap firman Allah?
Maka ayat berikutnya dikatakan, yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Bayangkan malam itu saudara, tidak ada lampu seperti sekarang. Orang jaman dulu saudara, membaca firman waktu siang. Waktu malam, dia merenungkan. Dia menggumamkan firman yang dia baca. Jadi orang jaman dulu kalau baca firman itu, terdengar suaranya. Saya waktu kelas satu kelas dua SD, guru saya orang Katolik, dia bilang ; "Kalau kamu mau masuk pelajaran, hafalkan pelajaran dengan keras. Supaya telingamu dengar. Nanti itu pelajarannya masuk." Jadi, mereka membaca firman pada waktu siang, merenungkannya pada waktu malam.
Pada waktu semuanya senang, siang...semuanya berbahagia, semuanya indah, mereka bermazmur, mereka bernyanyi mereka mengingat janji-janji dari Tuhan. Hanya lima buku. Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, hanya lima buku. Dia renungkan bolak-balik, dia renungkan dan Tuhan bilang, engkau akan berbahagia, engkau akan senang, engkau akan mempunyai sukacita yang dalam.

Ayo, tadi pagi saudara baca firman apa tidak? Jangan jawab. Saudara punya kecintaan kepada firman itu sangat rendah. Kita mengaku cinta Tuhan, tapi kita tidak cinta firman-Nya. Kalau kita cinta firman-Nya, kita melakukan firman, bagaimana kita melakukan firman kalau kita tidak membaca ? Kenapa kita tidak membaca? Karena kita tidak mengasihi, kita tidak menyenangi, kita tidak mencintai, kita tidak merindukan firman Tuhan ini. Tidak mengasihi firman Tuhan.

Saya akan bacakan saudara-saudara, apa yang dituliskan Martin Luther tentang ayat ke 2 ini. Martin Luther berkata begini; "Yang kesukaannya di dalam firman, bukan sebagai janji atau ancaman, tetapi karena dia tahu firman Allah itu suci, adil dan baik, tak ada yang bisa menceraikan dia dari firman. Apakah itu kekayaan? Apakah itu kemewahan? Apakah itu kemiskinan? Apakah itu kesukaran yang bisa menghilangkan cinta orang itu kepada firman." Itu Martin Luther yang tulis.

Betapa orang-orang jaman dulu mengasihi firman, mengasihi sabda Tuhan. Yang cinta Tuhan Yesus, simpan sabda-Nya. Tahukah saudara bahwa firman itu awal dari segala sesuatu? Amin? Tidak ada firman, tidak ada yang ada di dalam dunia ini. Kita pegang Mazmur, kita buka dulu Yohanes pasal 1, kita membaca ayatnya yang ke 1 sampai ayatnya yang ke 3;


Joh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Joh 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Joh 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.



Jadi apapun di dalam dunia ini, kekayaan, kemewahan, keterkenalan, damai sejahtera apapun juga jasmani dan rohani, itu jadi oleh firman Tuhan. Nah anehnya umat Tuhan tahu bahwa segala berkat datang dari firman, tapi dia tidak cinta kepada firman.
Aneh kan? Dia tahu hanya di otak. Bahwa firman adalah awal segala sesuatu. Segala sesuatu dijadikan oleh firman. Firman itu seluruhnya enam puluh enam buku, firman. Orang Yahudi cuma lima buku saja. Jadi dibilang, kamu bahagia. Kamu bisa merenungkan firman itu siang dan malam.

Kita tahu bahwa segala sesuatu dijadikan oleh firman, kita awali hidup kita, begitu buka mata untuk bekerja, kita buka firman. Kita membaca firman, karena kita tahu, firman itu menciptakan, firman itu membuat sesuatu, firman itu akan mengadakan berkat, tidak mungkin dia mengadakan laknat. Firman itu mengadakan sesuatu yang baik.

Lalu setelah kita baca, kita renungkan. Kita gumamkan, aku tidak mau jalan sama orang berdosa, aku tidak mau duduk, aku tidak mau menurut nasehat mereka. Karena Tuhan bilang, berbahagia kalau aku tidak menurut nasehat mereka, kalau aku tidak berdiri pada orang yang pencemooh, aku tidak duduk dengan orang pencemooh. Aku akan berbahagia, aku senang membaca firman, karena kita tahu firman menciptakan. Tanpa Dia, Dia itu firman, tidak ada segala sesuatu yang dijadikan.

Aduh saudara, orang Kristen itu tidak ngerti, betapa hebatnya "modal" yang dia miliki di dalam hidupnya. Mau sukses, mau keberhasilan, mau sehat, apapun juga diawali dengan firman. Siapa yang kuat di dalam firman, dia kuat di dalam segala bisnis, berkat daripada Tuhan. Tapi siapa yang lemah di dalam firman, dia lemah juga di dalam segala sesuatu.

Ada yang suka berkata, kita awali hidup kita dengan doa. Bagus! Tapi doa yang tidak beralaskan firman, bukan doa. Dia sudah bisa berlutut, dia bisa sembahyang, doa yang dilandaskan pada firman, kita mengingatkan Tuhan akan janji-Nya, walaupun Tuhan tidak perlu diingatkan. Ya Tuhan Engkau berfirman, Engkau berfirman.
Dalam Ibrani pasal 11, kita membaca betapa hebatnya firman itu. Kita membaca ayatnya yang ke 3;


Heb 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.



Orang Arab bilang, kun faya kun. Dari tidak ada menjadi ada. Oleh apa? Oleh firman, oleh words, oleh sabda yang dikatakan oleh Tuhan. Dalam kitab Kejadian saudara membaca, berfirmanlah Tuhan, adalah terang, terang jadi. Selama lima hari Dia hanya berkata, ada ini, ada ini, ada langit, Dia hanya berfirman, terjadi!

Kenapa tidak terbuka pikiran kita bahwa, segala sesuatu diciptakan oleh firman? Kenapa kita tidak mencintai firman itu? Kenapa kita tidak mengasihi firman? Kalau kita mengasihi firman, firman akan mengasihi kita, kalau kita memelihara firman, firman akan memelihara kita. Kalau kita mendekatkan diri kepada firman, firman akan mendekatkan diri kepada kita. Kalau kita menjauhkan diri dari firman, firman akan menjauhkan diri dari pada kita.
Iring kita kepada Yesus, tidak bisa kita pakai otak. Tidak bisa! Karena banyak hal yang kita tidak bisa atasi dengan otak. Ada orang kaya bersaksi kepada saya, "Aduh saya baru tahu, bahwa tidak semua kita bisa atasi dengan uang." Ada orang berkata, kalau ada uang beres. Tidak?!
Sekarang saya tahu ada satu orang kaya, dia diberkati, sedang sakit keras. Dokter sudah angkat tangan. Sekarang dia sedang cari, dokter yang bisa tolong dia. Uang jangan bilang, jangan bilang kalau soal uang. Dia kaya sekali. Tapi banyak hal tidak bisa dibeli dengan uang.
Nah saya mau mengajak saudara melihat satu keanehan dari Alkitab, semuanya bicara dari firman. Kita buka Injil Lukas pasal 4 ayat 4;


Luk 4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."



Saya sangat sayangkan ayat ini, tidak lengkap menyalinnya. Saya tidak tahu, kenapa Lembaga Alkitab Indonesia hanya menyalin separuhnya saja. Saya baca dalam bahasa Inggris; And Jesus answered him, saying, "It is written that man shall not live by bread alone, but by every Word of God." Jadi kalau disalin, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dengan setiap firman Allah. Ada amin ?

Kita tidak bisa hidup hanya dengan roti, baso, yamien, capcay, fuyunghai, dan sebagainya, tidak! Kita hidup harus dari dengan firman Tuhan! Saudara bisa bilang amin? Saudara tidak akan mengerti yang lain, kalau saudara tidak mengerti yang ini. Kita tidak bisa hidup dengan roti saja. Kita hidup dengan setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Nah sekarang kita lihat Lukas 5 ayat 5;


Luk 5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."



Ini juga salinannya tidak tepat. Dengar bahasa Inggris, but Simon answered to Him, "Master, we have toiled all the night and caught nothing; nevertheless at Your word karena firman-Mu I will let down the net. Bukan kamu menyuruhnya, tapi karena firman-Mu.

Ini yang menyalin mungkin dia pakai bahasa sehari-hari, jadi hilang artinya. Bukan karena Engkau menyuruhnya, tapi atas firman-Mu saya akan lemparkan jala ini. Semalam-malaman Tuhan, tidak dapat satu. Tetapi karena firman-Mu, saya lemparkan jala juga. Apa yang di dapat? Waduh, dua perahu penuh ikan, hampir tenggelam itu perahu!

Saudara, bisnis ada yang kosong, bisnis nol, bisnis susah? Mulai dengan firman! Awali dengan firman. Taati firman, maka perahu saudara akan diberkati oleh banyak ikan. Ikan bisa bicara jiwa, tapi ikan juga bisa bicara berkat materi. Ada Haleluyah?
Sekarang kita lihat Lukas 7ayat 7;


Luk 7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.



But say a word, and my servant will be healed. Katakan saja firman, maka pelayanku itu akan sembuh. Ada haleluyah saudara?

Yang pertama, orang tidak hidup karena hanya dengan roti, tetapi oleh karena firman. Yang kedua, kegagalan bisa diatasi dengan firman. Yang ketiga, penyakit, tidak usah Tuhan datang, terlalu merepotkan. Ngomong saja firman, Tuhan, pasti hambaku pasti sembuh.

Luar biasa firman itu kegunaannya. Tapi yang saya sangat sedih, umat Tuhan tidak mengasihi firman, tidak mengasihi sabda Tuhan, tidak menyayangi firman, tidak memeluk firman. Awali hidup saudara dengan firman. Semua susah hari itu akan beres. Awali hidup saudara dengan sabda Tuhan.

Nah, kalau kita kembali lagi kepada Mazmur 1 ayat ke 2, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ketika dia beruntung, siang, dapat keuntungan dapat berkat, kecil atau besar, dia bermazmur bagi Tuhan. Ini orang jaman dulu, orang Yahudi. Dia bernyanyi, menyanyikan mazmur.

Mazmur itu kalimat bahasa atau bacaan yang dinyanyikan. Jadi orang-orang jaman dulu membaca Mazmur itu menyanyikan Mazmur. Kita seringkali mengolok, agama lain kok membaca kitabnya kok begitu? Tapi sebetulnya, orang Yahudipun begitu.
Ada satu gereja, pemimpinnya Gereja Ortodok dari Yogyakarta, pernah mampir di sekolah Alkitab kami, dan dia membaca Yohanes 1 ayat 1, dinyanyikan. Pada awal perta...ma, adalah fi...rman, di kantor, dia baca begitu. Nggak ada yang ketawa kita, mau nangis dengarnya. Karena yang dia katakan itu firman.

Pada waktu merenungkan siang, pada waktu ada keuntungan, ada waktu malam, ada kesulitan kita hidup. Kita hidup ada kesusahan. Ada keluarga yang sakit, ada keluarga yang meninggal, firman itu kita gumamkan. Kita ingat janji-janji Tuhan.
Jadi firman Tuhan ini saudara-saudara, sabda Tuhan, kita harus cintai. Di dalam Kisah Para Rasul pasal 16 ada satu jemaat yang suka menyelidiki firman Allah itu. Kita baca dulu Kisah Para Rasul pasal 16, nanti kita sambung dengan pasal 17. Kisah Para Rasul 16 ayat 19;


Act 16:19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Act 16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
Act 16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."



Di dalam salinan bahasa Inggris, orang-orang ini memutar balikkan kota, menjungkir balikkan kota dengan perkataannya dengan ajarannya. Firman Allah bisa memutar balikkan kota, saudara. Percaya apa tidak? Paulus, begitu mengajar firman, mereka menuduh mengacaukan kota. Tetapi dalam salinan bahasa Inggris di dalam salinan King James Version, memutar balikkan kota.

Kota yang tertutup bisa diputar balikkan menjadi kota yang diberkati. Bisnis yang rugi bisa diputar balikkan menjadi bisnis yang menguntungkan. Rumah tangga yang tidak bahagia bisa diputar balikkan menjadi rumah tangga yang bahagia. Amin saudara?
Yang sukar diputar balikkan menjadi mudah, yang berat diputar balikkan menjadi ringan, yang tidak ada pekerjaan diputar balikkan oleh firman bisa memiliki pekerjaan. Yang sakit-sakitan diputar balikkan oleh Tuhan menjadi penuh kesehatan kesembuhan.
Ini firman! Obat itu ada di Alkitab! Obat yang hebat itu ada disini, ada dalam firman Allah. Renungkan itu! Baca itu, cintai firman, Dia sanggup memutar balikkan kota, Dia sanggup menjungkir balikkan segala persoalan yang manusia bilang tidak mungkin. Dalam firman Allah mungkin, dalam Sabda Allah mungkin!

Sudah di forecast (ramal) bahwa ada angin ribut taufan, akan menuju ke Korea. Ini kesaksian dari Cho Yonggi beberapa tahun yang lalu. Mereka berdoa. Dan mereka berdoa luar biasa beberapa jam bersama-sama dengan jemaat, ternyata itu taufan dialihkan jadi menuju Jepang. Luar biasa kalau kita percaya kepada firman. Kalau kita yakin kepada Sabda Tuhan. Kalau kita tahu firman Allah itu bisa menjungkir balikkan segala sesuatu.
Nah, di dalam Kisah Para Rasul 17 ayatnya yang ke 11;


Act 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.



Orang Yahudi sudah terkenal licik, lihai, likiat. Tapi heran, di baca dalam ayat 11, orang Yahudi di Berea itu hatinya jauh lebih baik dari orang-orang di Tesalonika, karena mereka menerima firman!
Oh... firman itu bisa merobah hati saudara. Ada amin saudara? Firman itu bisa merobah hati kita. Haleluyah Puji Tuhan. Firman bisa merobah hati. Ketika kita menerima firman, kita tidak akan mudah tersinggung, kita tidak akan mudah sakit hati, kita tidak akan ngambek, kita tidak akan unjuk rasa. Kita tidak akan pergi ke Bunderan Hotel Indonesia untuk unjuk rasa, karena kita sudah memiliki firman.

Hati kita dipenuhi baik. Tidak ada sesuatu yang jahat yang timbul, karena cenderungnya hati kita dibimbing dipimpin oleh firman Allah, kata Martin Luther tadi. Kesukaannya ialah firman. Menerima firman Allah dengan segenap hati. Dia mengijinkan firman Allah mengajar dirinya. Kerinduannya kepada firman luar biasa.

Saya suka ajar kepada jemaat saya di Cianjur, sudah pernah saya katakan tapi mungkin ada yang belum pernah dengar, bacalah Amsal Solaiman setiap hari, satu pasal ikut tanggal. Sekarang tanggal 10, baca Amsal 10, satu pasal. Satu bulan selesai! Bagaimana kalau satu bulannya itu ada dua puluh delapan hari? Baca, habiskan sampai pasal tiga puluh satu, mulai lagi bulan depannya pasal 1, baca.

Amsal Solaiman mengajar kita berhubungan satu dengan yang lain dengan manusia. Hati-hati, manusia ada yang malas, ada yang jahat, ada yang menipu, licik, ada yang menghasut, ada yang memperdaya, ada yang merayu, itu ditulis dalam firman dalam Amsal Solaiman. Jadi kita jadi kuat, tidak salah.

Nah malam sebelum tidur, bacalah Mazmur. Satu pasal saja. Maka kalau saudara baca Mazmur pasal 10 nanti sebelum tidur, Amsal bisa saudara habiskan dalam satu bulan, Mazmur saudara bisa habiskan dalam lima bulan.
Mazmur mengajak kita, mengajar kita berhubungan dengan Tuhan, menyembah Tuhan. Bagaimana dalam kesulitan, bagaimana dalam cita-cita, bagaimana kita jangan sampai sombong, supaya Tuhan tidak melupakan kita. Hubungan kita dengan Tuhan. Amsal mengajar kita berhubungan dengan sesama. Jadi ada tanda salib. Mazmur mengajar kita berhubungan dengan Tuhan, Amsal mengajar kita berhubungan dengan sesama.

Kenapa orang itu suka ngambek, unjuk rasa, nggak mau diatur, karena tidak menerima firman, jadi kita juga mesti ngerti. Karena tidak menerima sabda. Kenapa orang suka kirim surat kaleng, kirim sms gelap? Karena dia tidak ada firman di dalam hatinya. Kalau ada firman di dalam hatinya, dia berbuat baik. Hatinya akan menjadi baik. Amin saudara?
Sebagai ayat yang terakhir, kita membuka Filipi pasal 4 ayat 8 dan 9 ;


Phi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Perhatikan ayat 9)
Phi 4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.



Dia sedang berbicara mengenai firman yang dipelajari. Apa yang telah kamu pelajari? Firman. Apa yang telah kamu terima? Firman. Apa yang telah kamu dengar? Firman. Apa yang telah kamu telah lihat padaku, lakukanlah itu, maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Saudara-saudara ingin damai? Tidak ada damai di hati? Karena saudara tidak menerima, tidak melakukan, tidak mempelajari, tidak belajar. Saya baru dari Bandung berkhotbah di satu gereja, oleh Pendetanya bilang, "Pak Awondatu ini guru saya," katanya. Tapi ada satu jemaat, dia bussinessman, dia punya pabrik. "Pak, saya ingin belajar Alkitab. Apakah ada kursus tertulis?" Ada kerinduan ingin belajar, ada kerinduan ingin memperdalam, ada kerinduan baca. Merindukan lebih dalam firman Tuhan.

Saya tutup dengan satu ilustrasi. Pernah saya cerita kalau tidak salah. Ada satu pelatih snorkelling berkata, "Siapa yang mau belajar snorkelling?" Banyak yang mau belajar, ada sepuluh sampai dua puluh orang. Pelatih snorkelling itu berkata, murid-murid itu terbagi tiga. Yang pertama, "Ya, pak saya mah tidak mau terlalu dalam. Saya di kolam renang aja cukup." Tetapi jangan di kolam renang, tapi di laut. Dilautlah diambil yang semeter dua meter. Jadi dia snorkelling hanya pasir saja, hanya bisa bernafas saja, berenang sama pelatih. Dia nggak mau ke tengah.

Group yang kedua, dia mau ke tengah, mau lebih dalam. Sepuluh meter dua puluh meter, mau berenang. Selam ke bawah, lima meter mau berenang. Tapi di ajak ke dalam, nggak mau.

Group yang terakhir justru yang paling sedikit, dia mau ikut pelatihnya sampai ke bawah, dia berani ikut pelatihnya, baru dia lihat keindahan ikan-ikan laut di bawah, keindahan terumbu karang berwarna-warni, semua dikasih lihat sama pelatihnya.

Orang Kristen juga terbagi tiga. Ada yang cuma pengen dipinggir-pinggir aja. Dipinggir kan banyak ikan kecil-kecil, ada kepiting-kepiting kecil, itu dipinggir laut. Tapi ada juga anak Tuhan yang ingin agak ke tengah. Tapi jarang anak Tuhan yang ingin mendalam dalam firman.

Ini lautan berkat saudara. Saudara hiduplah dengan sabda Tuhan. Begitu bangun saudara baca. Cintai sabda Tuhan lebih dari pada buku cek saudara, cintai sabda Tuhan lebih dari segala apa yang saudara cintai. Nanti Dia akan mengangkat saudara.
Saudara ingin diberkati Tuhan? Boleh saya sambung sedikit? Mazmur ayat ke 3, ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Saya minta saudara lihat dua perkataan, menghasilkan dan berhasil. Kata menghasilkan, brings forth. Saudara, anak Tuhan itu bisa menghasilkan anak Tuhan yang lain. Yang terakhir, apa saja yang dibuatnya berhasil, and whatsoever he doeth shall prosper. Prosperity, kemakmuran.

Jadi kalau saudara mau jadi murid Yesus dan murid firman Allah, saudara akan menghasilkan yang rohani, dan apa yang saudara kerjakan berhasil, itu materi.Saudara akan menghasilkan, ada buah-buah roh yang keluar, secara rohani, dan saudara akan bekerja, bisnis saudara akan berhasil, jasmani.
Sekian renungan firman Allah, kita berdiri bersama-sama.

No comments:

Post a Comment