Monday, June 29, 2009

Kami mengutuk korupsi politik, segala bentuk eksploitasi terhadap manusia dan bumi!

cont. fr manila manifesto
tentative translation
welcome yr feedback.




4. THE GOSPEL AND SOCIAL RESPONSIBILITY

The authentic gospel must become visible in the transformed lives of men and women. As we proclaim the love of God we must be involved in loving service, as we preach the Kingdom of God we must be committed to its demands of justice and peace.


4. Injil dan Tanggungjawab Sosial

Injil yang otentik harus diperlihatkan di dalam kehidupan pria dan wanita yang telah ditransformasikan. Sambil kita memberitakan kasih Tuhan, kita harus terlibat dalam pelayanan penuh kasih; sambil kita mengkhotbahkan kerajaan Tuhan, kita harus terikat kepada tuntutannya untuk keadilan dan kedamaian.


Evangelism is primary because our chief concern is with the gospel, that all people may have the opportunity to accept Jesus Christ as Lord and Saviour. Yet Jesus not only proclaimed the Kingdom of God, he also demonstrated its arrival by works of mercy and power. We are called today to a similar integration of words and deeds. In a spirit of humility we are to preach and teach, minister to the sick, feed the hungry, care for prisoners, help the disadvantaged and handicapped, and deliver the oppressed. While we acknowledge the diversity of spiritual gifts, callings and contexts, we also affirm that good news and good works are inseparable.

Penginjilan adalah terpenting kerana perhatian kami yang terutama ialah tentang Injil, supaya semua orang ada kesempatan untuk menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun demikian, Tuhan Yesus bukan hanya memberitakan Kerajaan Tuhan, Dia juga mendemostrasikan kedatangannya dengan pekerjaan amal jariah maupun dengan kuasa Roh Kudus. Kini, kami juga dipanggil untuk melakukan yang sama mengintegrasikan perkataan dan perbuatan. Dalam kerendahan hati, kami berkhotbah dan mengajar, menjaga yang sakit, memberi makan kepada yang lapar, menjaga banduan, menolong mereka yang kurang berupaya dan cacat, dan membebaskan mereka yang tertindas. Sementara kami mengaku kepelbagaian karunia-karunia, panggilan-panggilan dan konteks-konteks, kami juga mengafirmasikan bahwa Berita Baik dan amal baik tidak dapat dileraikan.


The proclamation of God's kingdom necessarily demands the prophetic denunciation of all that is incompatible with it. Among the evils we deplore are destructive violence, including institutionalized violence, political corruption, all forms of exploitation of people and of the earth, the undermining of the family, abortion on demand, the drug traffic, and the abuse of human rights. In our concern for the poor, we are distressed by the burden of debt in the two-thirds world. We are also outraged by the inhuman conditions in which millions live, who bear God's image as we do.

Dalam kami memproklamasikan Kerajaan Tuhan, ia seharusnya menuntut kami untuk menentang bagaikan seorang nabi segala sesuatu yang tidak bersesuaian dengannya. Antara beberapa kejahatan yang kami mengutuk adalah keganasan yang memusnahkan, termasuk keganasan yang telah diinstitusikan, korupsi politik, segala bentuk eksploitasi terhadap manusia dan bumi, penjejasan keluarga, pengguguran kandungan secara bayaran, pengedaran dadah haram, dan pencabulan hak asasi manusia. Dalam keprihatinan kami terhadap mereka yang miskin, kami terpukul oleh kesedihan dengan beban hutang yang sedang dialami oleh Dua-Pertiga Dunia. Kami juga amat meradang terhadap suasana yang tidak bersesuaian bagi seseorang manusia untuk hidup, yang sedang dialami oleh jutaan manusia, yang juga memiliki gambar rupa Tuhan sebagaimana kami juga.


Our continuing commitment to social action is not a confusion of the kingdom of God with a Christianized society. It is, rather, a recognition that the biblical gospel has inescapable social implications. True mission should always be incarnational. It necessitates entering humbly into other people's worlds, identifying with their social reality, their sorrow and suffering, and their struggles for justice against oppressive powers. This cannot be done without personal sacrifices.

Komitmen kami yang berterusan kepada tindakan sosial bukanlah suatu kekeliruan terhadap kerajaan Tuhan dengan suatu masyarakat yang telah diKristiankan. Ia adalah, lebih tepat, suatu kesedaran bahwa Injil Alkitabiah memiliki implikasi sosial yang tidak mungkin dielakkan. Misi yang sejati seharusnya senantiasa inkarnasional. Ia memerlukan kami dengan rendah hati untuk memasuki ke dalam dunia orang lain, mengidentifikasi dengan hakikat sosial mereka, keperitan dan penderitaan serta pergumulan mereka untuk keadilan dari kuasa-kuasa yang menindas mereka. Dan ini tidak mampu dilakukan tanpa pengorbanan pribadi.


We repent that the narrowness of our concerns and vision has often kept us from proclaiming the lordship of Jesus Christ over all of life, private and public, local and global. We determine to obey his command to "seek first the kingdom of God and his righteousness".

(1 Th. 1:6-10; 1 Jn. 3:17; Ro. 14:17; Ro. 10:14; Mt. 12:28; 1 Jn. 3:18; Mt. 25:34-46; Ac. 6:1-4; Ro. 12:4-8; Mt. 5:16, Jer. 22:1-5; 11-17; 23:5-6; Am. 1:1-2,8; Is. 59; Lev. 25; Job 24:1-12; Eph. 2:8-10; Jn. 17:18; 20:21; Php. 2:5-8; Ac. 10:36; Mt. 6:33)


Kami bertaubat dari keprihatinan dan visi kami yang sempit, yang selalu menghindari kami untuk memberitakan ketuhanan Yesus Kristus ke atas keseluruhan hidup, pribadi maupun publik, lokal maupun global. Kami bernekad untuk mematuhi perintahNya untuk “mencari dahulu kerajaan Tuhan dan kebenaranNya.”

(1 Tes 1:6-10; 1Yoh 3:17; Rom 14:17; Rom 10:14; Mt. 12:28; 1 Yoh 3:18; Mt. 25:34-46; Kis 6:1-4; Rom 12:4-8; Mt. 5:16, Yer. 22:1-5; 11-17; 23:5-6; Amos 1:1-2,8; Yes 59; Ima 25;Ayub 24:1-12; Efe 2:8-10; Yoh 17:18; 20:21; Fil 2:5-8; Kis 10:36; Mt. 6:33)

No comments:

Post a Comment