Sunday, June 28, 2009

Saya tidak akan mengutamakan apa pun lebih daripada Allah?

Dua belas Ujian untuk Abraham


Iman Abraham diuji sekurang-kurangnya dua belas kali secara khusus.

Beberapa di antaranya bukanlah apa yang mungkin kita sebut ujian-ujian yang sulit, namun semuanya telah membangun sebuah gambaran tentang Abraham selaku seorang pribadi yang beriman tulus.

Sesudah ujian terakhir, Tuhan berkata, “Sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku” (Kejadian 22:12).

Setiap ujian Abraham bisa kita terapkan:

(1) Kejadian 12:1-7

Ujian: Abraham meninggalkan Ur dan Haran sesuai petunjuk Allah menuju tempat yang belum diketahui.

Penerapan: Apakah saya mempercayakan masa depan saya ke tangan Allah? Apakah dalam mengambil keputusan saya mengikuti kehendak Allah?

(2) Kejadian 13:8-13

Ujian: Abraham mengusulkan berpisah dengan Lot secara damai dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre.

Penerapan: Apakah saya mempercayakan kepentingan-kepentingan saya kepada Allah bahkan ketika tampaknya saya menerima suatu penyelesaian yang tidak adil?

(3) Kejadian 14:13-18

Ujian: Abraham menyelamatkan Lot dari lima raja.

Penerapan: Apakah kesetiaan saya kepada orang-orang lain menjadi kesaksian tentang kepercayaan saya dalam kesetiaan Allah?

(4) Kejadian 14:17-24

Ujian: Abraham memberikan persepuluhan jarahan kepada raja Salem yang saleh, Melkisedek, dan menolak pemberian raja Sodom.

Penerapan: Apakah saya berhati-hati dalam berurusan dengan orang-orang sehingga saya menghormati Allah selayaknya dan menolak menerima kehormatan yang menjadi milik Allah?

(5) Kejadian 15:1-6

Ujian: Abraham percaya pada janji Allah bahwa ia akan memiliki seorang putera.

Penerapan: Seberapa sering secara sadar saya menegaskan lagi keyakinan saya akan janji-janji Allah?

(6) Kejadian 15:7-11

Ujian: Abraham menerima tanah yang dijanjikan dengan iman, meskipun penggenapannya belum terjadi selama beberapa generasi.

Penerapan: Bagaimana saya tetap mendemonstrasikan kepercayaan saya akan Allah selama waktu-waktu ketika saya diminta menunggu?

(7) Kejadian 17:9-27

Ujian: Sesuai perintah Allah, Abraham menyunatkan setiap laki-laki dalam keluarganya.

Penerapan: Dalam peristiwa-peristiwa apa dalam hidup saya, saya bertindak semata-mata karena taat kepada Allah, dan bukan karena saya mengerti pentingnya apa yang saya lakukan?

(8) Kejadian 18:1-8

Ujian: Abraham menyambut orang-orang asing, yang kemudian menjadi malaikat-malaikat.

Penerapan: Kapan terakhir kalinya saya menyambut tamu dengan baik?

(9) Kejadian 18:22-33

Ujian: Abraham berdoa untuk Sodom.

Penerapan: Apakah saya ingin melihat orang-orang dihukum, atau apakah saya peduli pada orang-orang walaupun mereka berdosa?

(10) Kejadian 20:1-17

Ujian: Abraham mengakui kesalahan dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaikinya.

Penerapan: Ketika saya berdosa, apakah saya cenderung untuk menutupinya atau mengakuinya? Apakah saya mempraktekkan kebenaran bahwa suatu permintaan maaf kadang-kadang harus disertai dengan ganti rugi?

(11) Kejadian 21:22-34

Ujian: Abraham merundingkan suatu perjanjian dengan Abemelekh mengenai sebuah sumur.

Penerapan: Dapatkah orang-orang memegang perkataan saya dan janji-janji saya?

(12) Kejadian 22:1-12

Ujian: Abraham siap untuk mengorbankan puteranya, Ishak.

Penerapan: Dalam cara-cara apa hidup saya mendemostrasikan bahwa saya tidak akan mengutamakan apa pun lebih daripada Allah?

Sumber tidak dikenal

No comments:

Post a Comment