Monday, June 29, 2009

Hanya dengan senjata-senjata rohani kami dapat memenangi mereka

cont of manila manifesto
translation
welcome yr feedback!


5. GOD THE EVANGELIST

5. Tuhan, Sang Penginjil

The Scriptures declare that God himself is the chief evangelist. For the Spirit of God is the Spirit of truth, love, holiness and power, and evangelism is impossible without him. It is he who anoints the messenger, confirms the word, prepares the hearer, convicts the sinful, enlightens the blind, gives life to the dead, enables us to repent and believe, unites us to the Body of Christ, assures us that we are God's children, leads us into Christlike character and service, and sends us out in our turn to be Christ's witnesses. In all this the Holy Spirit's main preoccupation is to glorify Jesus Christ by showing him to us and forming him in us.

Kitab Suci mendeklarasikan bahwa Tuhan sendiri adalah penginjil terutama. Kerana Roh Kudus adalah Roh kebenaran, kasih, kekudusan, dan kuasa, dan penginjilan adalah mustahil tanpaNya. Dialah yang mengurapi pemberita, menegaskan Firman, mempersiapkan pendengar, meyakinkan yang berdosa, mencelikkan yang buta, memberikan hidup kepada yang mati, membolehkan kami untuk bertaubat dan beriman, menyatukan kami kepada Tubuh Kristus, menjaminkan kami bahwa kami adalah anak-anak Tuhan, menuntun kami menjadi seperti Kristus dalam kepribadian dan pelayananNya, dan mengutus kami keluar mengikut giliran kami sebagai saksi Kristus. Dalam semua ini, pelayanan dan keasyikan utama Roh Kudus ialah memuliakan Tuhan Yesus dengan mewahyukan Dia kepada kami dan membentuk Dia dalam kami.


All evangelism involves spiritual warfare with the principalities and powers of evil, in which only spiritual weapons can prevail, especially the Word and the Spirit, with prayer. We therefore call on all Christian people to be diligent in their prayers both for the renewal of the church and for the evangelization of the world.

Semua penginjilan melibatkan perang rohani dengan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa iblis, dan hanya dengan senjata-senjata rohani kami dapat memenangi mereka, khususnya Firman Tuhan dan Roh Kudus, bersama dengan doa. Oleh itu, kami memanggil semua orang Kristian bertekun dalam doa mereka untuk pembaruan jemaat maupun untuk penginjilan dunia.


Every true conversion involves a power encounter, in which the superior authority of Jesus Christ is demonstrated. There is no greater miracle than this, in which the believer is set free from the bondage of Satan and sin, fear and futility, darkness and death. Although the miracles of Jesus were special, being signs of his Messiahship and anticipations of his perfect kingdom when all nature will be subject to him, we have no liberty to place limits on the power of the living Creator today. We reject both the skepticism which denies miracles and the presumption which demands them, both the timidity which shrinks from the fullness of the Spirit and the triumphalism which shrinks from the weakness in which Christ's power is made perfect.

Setiap pertaubatan yang benar melibatkan suatu “pertemuan kuasa,” dimana kuasa Tuhan Yesus yang lebih unggul didemostrasikan. Tiada mukzijat yang lebih besar daripada ini, dimana mereka yang percaya dibebaskan dari perhambaan setan dan dosa, ketakutan dan kesia-siaan, kegelapan dan kematian. Meskipun mukzijat-mukzijat Tuhan Yesus adalah istemewa, sebagai tanda-tanda keMesiasianNya dan penjangkaan akan kedatangan kerajaanNya yang sempurna apabila semua alam tunduk kepadaNya, kami tidak berhak masakini untuk membatasi kuasa Pencipta yang hidup. Kami menolak kecurigaan yang menyangkal mukjizat dan keangkuhan yang menuntutnya; ketakutan yang memundur dari kepenuhan Roh Kudus dan kecongkakan-akan-kemenangan yang memundur dari kelemahan dimana kuasa Kristus dijadikan sempurna.

We repent of all self-confident attempts either to evangelize in our own strength or to dictate to the Holy Spirit. We determine in the future not to "grieve" or "quench" the Spirit, but rather to seek to spread the good news "with power, with the Holy Spirit and with deep conviction".

(2 Co. 5:20; Jn. 15:26,27; Lk. 4:18; 1 Co. 2:4; Jn. 16:8-11; 1 Co. 12:3; Eph. 2:5; 1 Co. 12:13; Ro. 8:16; Gal. 5:22,23; Ac. 1:8; Jn. 16:14; Gal. 4:19; Eph. 6:10-12; 2 Co. 10:3-5; Eph. 6:17; Eph. 6:18-20; 2 Th. 3:1; Ac. 26:17,18; 1 Th. 1:9-10; Col. 1:13,14; Jn. 2:11; 20:30,31; Jn. 11:25; 1 Co. 15:20-28; Jer. 32:17; 2 Ti. 1:7; 2 Co. 12:9,10; Jer. 17:5; Eph. 4:30; 1 Th. 5:19; 1 Th. 1:5)

Kami bertaubat dari semua percubaan yang berasal dari keyakinan-diri samada untuk menginjil dalam kekuatan diri sendiri maupun dalam mengarahkan Roh Kudus. Kami bernekad di masa depan tidak akan mendukacitakan atau memadamkan Roh Kudus, tetapi berusaha untuk menyebarkan Injil dengan kekuatan, dengan kekuasaan Roh Kudus dan dengan keyakinan yang kukuh.

(2 Kor 5:20; Yoh 15:26,27; Lk 4:18; 1 Kor 2:4; Yoh 16:8-11; 1Kor 12:3; Efe 2:5; 1 Kor 12:13; Rom 8:16; Gal 5:22,23; Kis 1:8; Yoh 16:14; Gal 4:19; Efe 6:10-12; 2 Kor 10:3-5; Efe 6:17; Efe 6:18-20; 2 Tes 3:1;Kis 26:17,18; 1 Tes 1:9-10; Kol 1:13,14; Yoh 2:11; 20:30,31; Yoh 11:25; 1Kor. 15:20-28; Yer 32:17; 2 Tim 1:7; 2 Kor 12:9,10; Yer. 17:5; Efe 4:30; 1 Tes 5:19; 1 Tes 1:5)

No comments:

Post a Comment