sambungan dari manila manifesto.
1. OUR HUMAN PREDICAMENT
We are committed to preaching the whole gospel, that is, the biblical gospel in its fullness. In order to do so, we have to understand why beings need it.
Men and women have an intrinsic dignity and worth, because they were created in God's likeness to know, love and serve him. But now through sin every part of their humanness have been distorted. Human beings have become self-centered, self-serving rebels, who do not love God or their neighbour as they should. In consequence, they are alienated both from their Creator and from the rest of his creation, which is the basic cause of the pain, disorientation and loneliness which so many people suffer today. Sin also frequently erupts in anti-social behavior, in violent exploitation of others, and in a depletion of the earth's resources of which God has made men and women his stewards. Humanity is guilty, without excuse, and on the broad road which leads to destruction. Although God's image in human beings has been corrupted, they are still capable of loving relationships, noble deeds and beautiful art. Yet even the finest human achievement is fatally flawed and cannot possibly fit anybody to enter God's presence. Men and women are also spiritual beings, but spiritual practice and self-help techniques can at the most alleviate felt needs; they cannot address the solemn realities of sin, guilt and judgment. Neither human religion, nor human righteousness, nor sociopolitical programs can save people. Self-salvation of every kind is impossible. Left to themselves, human beings are lost forever.
So we repudiate false gospels which deny human sin, divine judgment, the deity and incarnation of Jesus Christ, and the necessity of the cross and resurrection. We also reject half-gospels, which minimize sin and confuse God's grace with human self-effort. We confess that we ourselves have sometimes trivialized the gospel. But we determine in our evangelism to remember God's radical diagnosis and his equally radical remedy. (Ac. 2:27; Ge. 1:26,27; Ro. 3:9-18; 2 Ti. 3:2-4; Ge. 3:17-24; Ro. 1:29-31; Ge. 1:26, 28; 2:15; Ro. 1:20; 2:1; 3:19; Mt. 7:13; Mt. 5:46; 7:11; 1 Ti. 6:16; Ac. 17:22-31; Ro. 3:20; Eph. 2:1-3; Gal. 1:6-9; 2 Co. 11:2-4; 1 Jn. 2:22, 23; 4:1-3; 1 Co 15:3,4; Jer. 6:14; 8:11)
1. KEADAAN SULIT MANUSIA
Kami berkomitmen untuk mengkhotbahkan seluruh Injil, yaitu, Injil Alkitabiah dalam keseluruhannya. Dalam rangka untuk melakukannya, kami perlu memahami kenapa manusia memerlukannya. Pria dan wanita memiliki martabat dan nilai hakiki (intrinsik), kerana mereka diciptakan menurut gambar rupa Tuhan untuk mengenal, mengasihi, dan melayaniNya. Namun kini, melalui dosa, setiap bagian dari kemanusiaan mereka telah dirosakkan. Manusia telah menjadi individu yang hanya mementingkan diri sendiri, pemberontak yang tidak memperdulikan orang lain, yang tidak mengasihi Tuhan atau jiran mereka sebagaimana mereka sepatut melakukan. Hasilnya, mereka terpisah daripada Pencipta mereka maupun daripada seluruh ciptaan Tuhan yang lain, dan ini mengakibatkan kepedihan, kehilangan arah, kesepian yang sedang diderita oleh ramai orang hari ini. Dosa juga sering meledak dalam perlakuan anti-sosial, dalam eksploitasi yang ganas terhadap orang lain, dan dalam perkosaan sumber alam yang Tuhan telah menjadikan pria dan wanita sebagai pengurusnya. Manusia bersalah, tanpa apa-apa alasan, dan dalam jalan yang lebar menuju ke kebinasaan.
Walaupun gambar rupa Tuhan dalam manusia telah tercemar, mereka masih mampu memiliki perhubungan yang saling mengasihi, melakukan perbuatan-perbuatan amal yang mulia, dan menciptakan seni yang menawan. Namun, dalam kegemilangan pencapaian manusia yang tertinggi, ia masih dalam kecacatan yang membahayakan, dan tidak mungkin berkenan untuk memasuki hadirat Tuhan. Pria dan wanita adalah juga mahluk rohani, namun amalan kerohanian dan teknik-teknik membantu diri paling banyakpun hanya mampu meringankan keperluaan yang dirasai; mereka tidak mampu mengatasi keseriusan hakikat tentang dosa, bersalah, dan penghakiman. Agama manusiawi, kesolehan manusia, rancangan-rancangan sosiopolitik juga tidak mampu menyelamatkan manusia. Segala jenis percubaan demi menyelamatkan diri dari dosa adalah mustahil. Andainya mereka dibiarkan sendirian, manusia akan hilang selama-lamanya.
Maka kami menolak Injil-Injil palsu yang menyangkal kedosaan manusia, penghakiman Ilahi, keilahian dan inkarsi Tuhan Yesus, dan keperluan untuk salib dan kebangkitan. Kami juga menolak separuh-injil, yang memperkecilkan dosa dan mencampuradukkan kasih karunia Tuhan dengan usaha-diri manusia. Kami mengaku bahwa kami kadang-kadang telah meremehkan Injil. Namun kini kami bernekad dalam penginjilan kami untuk mengingati diagnosa Tuhan yang radikal maupun penawarNya yang juga sama radikal.
(Kis 2:27; Kej 1:26,27; Rom 3:9-18; 2 Tim 3:2-4; Kej 3:17-24; Rom 1:29-31; Kej 1:26, 28; 2:15; Rom 1:20; 2:1; 3:19; Mt 7:13; Mt 5:46; 7:11; 1 Tim 6:16; Kis 17:22-31; Rom 3:20; Efe. 2:1-3; Gal 1:6-9; 2 Kor 11:2-4; 1 Yoh. 2:22, 23; 4:1-3; 1 Kor 15:3,4; Yer 6:14; 8:11)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment