Bagaimana Membuat KEPUTUSAN yang Tepat
Monday, 09 November 2009 03:06
Pdt. DR. Bambang Wijaya
HIDUP INI MERUPAKAN suatu rangkaian keputusan. Di dalam perjalanan hidup yang sudah kita lewati entah berapa juta keputusan yang telah kita buat, dari keputusan yang kecil sampai kepada yang besar. Setiap hari, sadar ataupun tidak, setiap orang membuat berbagai keputusan.
Bahkan jika seseorang tidak bersedia membuat keputusan sesungguhnya ia sudah membuat keputusan, dalam hal ini yaitu memutuskan untuk tidak membuat keputusan.
Bukan saja hidup ini merupakan suatu rangkaian keputusan, keadaan hidup kita di masa kini juga merupakan buah dari rangkaian keputusan yang kita buat di masa lampau.
Sebagai contoh, bila Anda saat ini sedang membaca tulisan ini, hal itu adalah karena beberapa saat tadi Anda memutuskan untuk membacanya. Bila Anda saat ini mengenakan pakaian yang sedang Anda sandang, hal itu adalah karena tadi saat membuka lemari pakaian Anda memutuskan untuk mengambil dan mengenakan pakaian itu. Berarti, bila saat ini Anda membaca tulisan ini dengan duduk di kursi yang sedang Anda duduki dan mengenakan pakaian yang sedang Anda pakai, keadaan tersebut merupakan buah dari rangkaian keputusan yang telah Anda buat di masa lampau.
Lebih jauh lagi, kita juga menyadari bahwa keputusan-keputusan yang tepat akan menjadikan hidup kita berbahagia. Sebaliknya keputusan-keputusan yang keliru akan mendatangkan penyesalan dalam diri kita. Tak sedikit di antara kita yang menyesal karena telah memutuskan untuk membeli barang yang semestinya tidak perlu kita beli, atau pergi ke tempat yang semestinya tidak usah kita kunjungi, atau mengucapkan kata-kata yang semestinya tidak boleh terlontar dari mulut kita. Dengan kata lain, betapa pentingnya bagi setiap kita memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak.
Tentang hal tersebut, di dalam Efesus 5:15-17 dinasihatkan sebagai berikut: “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Tidak Gegabah
Memperhatikan nasihat firman Tuhan tersebut di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ada tiga sikap yang harus mendasari pertimbangan yang kita buat agar menghasilkan keputusan yang arif atau bijak. Yang pertama adalah sikap seksama dalam menjalani hidup.
Karena hidup merupakan rangkaian keputusan, maka firman Tuhan ini dapat diartikan sebagai nasihat agar kita tidak bersikap sembrono atau gegabah dalam membuat keputusan.
Keputusan-keputusan yang dibuat dengan gegabah, tanpa pertimbangan yang matang, apalagi hanya karena didorong oleh emosi sesaat cenderung akan mendatangkan penyesalan yang mendalam.
Adalah baik di saat seseorang hendak membuat keputusan ia mengambil waktu terlebih dahulu untuk bertanya kepada dirinya sendiri: “Sudah bijakkah keputusanku ini?” Dengan demikian ia dapat terhindar dari sikap yang gegabah dalam membuat keputusan.
Menghasilkan Kehidupan yang Bermutu
Sikap yang kedua adalah keinginan untuk menghasilkan kehidupan yang bermutu. Dinasihatkan dalam firman Tuhan di atas agar kita menggunakan waktu yang ada, tentu dalam maksud yaitu menggunakan waktu secara efektif.
Hal ini sangatlah penting, sebab bukan panjang pendeknya usia seseorang tetapi bagaimana yang bersangkutan menggunakan waktu yang dimilikinyalah yang akan menentukan mutu kehidupan yang ia jalani. Usia boleh panjang, namun kalau yang bersangkutan menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tak berguna, maka hidupnya tidak akan bermutu.
Sebaliknya bisa jadi usia seseorang relatif pendek saja, namun bila ia menggunakan waktunya dengan baik maka ia akan memiliki hidup yang bermutu.
Oleh karena itu di saat seseorang akan mengambil keputusan perlulah ia bertanya kepada dirinya sendiri: “Apakah keputusanku ini akan menghasilkan kehidupan yang bermutu?”
Saya telah membahas bahwa hidup yang bermutu adalah kehidupan yang diisi dengan relasi yang sehat, baik dengan Tuhan, diri sendiri dan dengan sesama.
Relasi dengan sesama ini dimulai dari relasi dalam keluarga, kemudian dengan sesama anggota jemaat dan akhirnya dengan lingkungan pergaulan yang lebih luas.
Berarti yang bersangkutan perlu menimbang, apakah keputusan yang ia ambil akan menghasilkan relasi yang sehat dengan Tuhan, dirinya sendiri serta keluarganya, sesama saudara seiman dan lingkungan pergaulannya?
Selaras dengan Kehendak Tuhan
Sikap yang ketiga adalah kesediaan untuk menyelaraskan diri dengan kehendak Tuhan. Itu sebabnya dinasihatkan dalam firman Tuhan di atas agar kita mengerti kehendak Tuhan.
Keputusan yang bijak bukan saja dibuat dengan pertimbangan yang matang atau tidak gegabah, dan dengan maksud untuk menghasilkan kehidupan yang bermutu, tetapi ia juga harus sesuai dengan kehendak Tuhan.
Oleh karena itu sebelum seseorang mengambil suatu keputusan ia perlu terlebih dahulu bertanya kepada dirinya sendiri: “Apakah keputusanku ini sesuai dengan kehendak Tuhan?” Sikap ini sangatlah penting, sebab kehendak Tuhan tidak akan pernah gagal.
Itu sebabnya keputusan-keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan di samping menyenangkan hati Tuhan juga akan mendatangkan keberhasilan.
Friday, November 13, 2009
Thursday, November 12, 2009
Orang lebih kerap menomorduakan keluarga
SEBUAH IRONI
Kebahagiaan dan kesedihan biasanya berawal dari keluarga. Kita boleh sukses dalam segala hal, tetapi kalau misalnya anak-anak berantakan hidupnya, kita akan merana. Benar seperti isi petikan lagu pengiring sinetron Keluarga Cemara: "Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga."
Ironisnya, orang lebih kerap menomorduakan keluarga. Lebih mengutamakan karier atau hobi. Daud adalah salah satu contohnya. Daud mampu mengurus banyak hal dengan sukses. Ia berhasil menyatukan dua belas suku Israel menjadi satu bangsa. Ia adalah arsitek militer yang hebat. Ia berhasil mendirikan ibukota, membawa pulang tabut Allah ke Yerusalem, dan membuka jalan bagi pembangunan Bait Allah. Ia menulis banyak mazmur yang indah. Namun, menyangkut urusan keluarga, Daud gagal total. Bacaan kita hari ini adalah salah satu contoh tragedi yang terjadi dalam keluarga Daud. Absalom, anaknya, pun kemudian juga memberontak kepadanya (2Samuel 15:1-12).
Tampaknya Daud memang kurang memerhatikan keluarga. Ia banyak sekali menulis mazmur, tetapi tidak ada mazmur yang ia tulis mengenai atau untuk anak-anaknya. Ia berdoa memohonkan pengampunan bagi pasukannya, mendoakan Yonatan, sahabatnya, juga Saul, musuh bebuyutannya, tetapi tidak untuk keluarganya. Ya, kita tidak pernah membaca mazmur dan doa yang ditulis oleh Daud untuk keluarganya. Daud pun menuai hasil dari sikapnya itu. Sebuah ironi -AYA
KEBAHAGIAAN IBARAT SEBUAH RUMAH
DAN KELUARGA ADALAH FONDASINYA
2 Samuel 13:1 Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya. 2Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. 3Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik. 4Katanya kepada Amnon: "Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?" Kata Amnon kepadanya: "Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu." 5Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya." 6Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: "Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya." 7Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya." 8Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. 9Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. 10Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. 11Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku." 12Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. 13Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." 14Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia. 15Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!" 16Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: "Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi." Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia. 17Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya." 18Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya. 19Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring. 20Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: "Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu." Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri. 21Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia. 22Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
Kebahagiaan dan kesedihan biasanya berawal dari keluarga. Kita boleh sukses dalam segala hal, tetapi kalau misalnya anak-anak berantakan hidupnya, kita akan merana. Benar seperti isi petikan lagu pengiring sinetron Keluarga Cemara: "Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga."
Ironisnya, orang lebih kerap menomorduakan keluarga. Lebih mengutamakan karier atau hobi. Daud adalah salah satu contohnya. Daud mampu mengurus banyak hal dengan sukses. Ia berhasil menyatukan dua belas suku Israel menjadi satu bangsa. Ia adalah arsitek militer yang hebat. Ia berhasil mendirikan ibukota, membawa pulang tabut Allah ke Yerusalem, dan membuka jalan bagi pembangunan Bait Allah. Ia menulis banyak mazmur yang indah. Namun, menyangkut urusan keluarga, Daud gagal total. Bacaan kita hari ini adalah salah satu contoh tragedi yang terjadi dalam keluarga Daud. Absalom, anaknya, pun kemudian juga memberontak kepadanya (2Samuel 15:1-12).
Tampaknya Daud memang kurang memerhatikan keluarga. Ia banyak sekali menulis mazmur, tetapi tidak ada mazmur yang ia tulis mengenai atau untuk anak-anaknya. Ia berdoa memohonkan pengampunan bagi pasukannya, mendoakan Yonatan, sahabatnya, juga Saul, musuh bebuyutannya, tetapi tidak untuk keluarganya. Ya, kita tidak pernah membaca mazmur dan doa yang ditulis oleh Daud untuk keluarganya. Daud pun menuai hasil dari sikapnya itu. Sebuah ironi -AYA
KEBAHAGIAAN IBARAT SEBUAH RUMAH
DAN KELUARGA ADALAH FONDASINYA
2 Samuel 13:1 Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya. 2Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. 3Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik. 4Katanya kepada Amnon: "Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?" Kata Amnon kepadanya: "Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu." 5Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya." 6Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: "Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya." 7Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya." 8Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. 9Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. 10Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. 11Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku." 12Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. 13Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." 14Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia. 15Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!" 16Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: "Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi." Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia. 17Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya." 18Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya. 19Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring. 20Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: "Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu." Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri. 21Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia. 22Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
Untuk memperkenalkan orang kepada Kristus, Anda tidak perlu pandai berkhotbah!
DIAJAK TEMAN
Faktor apa yang paling kuat mendorong orang datang ke gereja? Gedung yang megah? Acara yang menarik? Promosi yang gencar lewat koran atau selebaran? Ternyata tidak! Sebuah survei di Inggris menunjukkan bahwa kebanyakan orang tertarik datang ke gereja karena diajak teman. Banyak orang luar merasa takut atau terasing ketika memasuki gedung gereja. Semua serbabaru baginya. Di sinilah pentingnya undangan pribadi. Dengan ditemani seorang sahabat, orang baru ini bisa merasa tenang, sehingga berangsur-angsur bisa belajar mengenal Tuhan.
Ketika Yesus datang ke Samaria, Dia hanya menemui satu orang: perempuan yang hidup dalam perzinaan. Pertemuan ini membuahkan pertobatan. Setelah membukakan semua dosanya, Yesus memulihkan hidup perempuan ini. Sang perempuan lantas bersaksi kepada orang-orang di kotanya. Ia mengajak mereka melihat Yesus. Ajakan ini sangat efektif. Banyak orang datang kepada Yesus, bahkan meminta-Nya tinggal dua hari bersama mereka. Padahal orang Samaria biasanya antipati terhadap orang Yahudi seperti Yesus. Orang-orang itu akhirnya percaya kepada Yesus. Bukan lagi karena ajakan sang perempuan, melainkan karena mereka kini telah mengenal-Nya secara pribadi.
Kapan terakhir kali Anda mengajak seseorang datang ke gereja atau persekutuan? Untuk memperkenalkan orang kepada Kristus, Anda tidak perlu pandai berkhotbah. Cukup menjadi sahabat yang baik. Saksikan apa yang telah Anda alami bersama Kristus kepada teman Anda. Jika ia tertarik, undang dan temanilah ia ke gereja. Sungguh, ajakan Anda bisa membuka jalan baginya untuk mengenal Tuhan -JTI
LEWAT AJAKAN YANG PENUH KETULUSAN
TUHAN DAPAT MEMAKAI ANDA MENJADI PEMBUKA JALAN
Yohanes 4:27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" 30Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." 40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Faktor apa yang paling kuat mendorong orang datang ke gereja? Gedung yang megah? Acara yang menarik? Promosi yang gencar lewat koran atau selebaran? Ternyata tidak! Sebuah survei di Inggris menunjukkan bahwa kebanyakan orang tertarik datang ke gereja karena diajak teman. Banyak orang luar merasa takut atau terasing ketika memasuki gedung gereja. Semua serbabaru baginya. Di sinilah pentingnya undangan pribadi. Dengan ditemani seorang sahabat, orang baru ini bisa merasa tenang, sehingga berangsur-angsur bisa belajar mengenal Tuhan.
Ketika Yesus datang ke Samaria, Dia hanya menemui satu orang: perempuan yang hidup dalam perzinaan. Pertemuan ini membuahkan pertobatan. Setelah membukakan semua dosanya, Yesus memulihkan hidup perempuan ini. Sang perempuan lantas bersaksi kepada orang-orang di kotanya. Ia mengajak mereka melihat Yesus. Ajakan ini sangat efektif. Banyak orang datang kepada Yesus, bahkan meminta-Nya tinggal dua hari bersama mereka. Padahal orang Samaria biasanya antipati terhadap orang Yahudi seperti Yesus. Orang-orang itu akhirnya percaya kepada Yesus. Bukan lagi karena ajakan sang perempuan, melainkan karena mereka kini telah mengenal-Nya secara pribadi.
Kapan terakhir kali Anda mengajak seseorang datang ke gereja atau persekutuan? Untuk memperkenalkan orang kepada Kristus, Anda tidak perlu pandai berkhotbah. Cukup menjadi sahabat yang baik. Saksikan apa yang telah Anda alami bersama Kristus kepada teman Anda. Jika ia tertarik, undang dan temanilah ia ke gereja. Sungguh, ajakan Anda bisa membuka jalan baginya untuk mengenal Tuhan -JTI
LEWAT AJAKAN YANG PENUH KETULUSAN
TUHAN DAPAT MEMAKAI ANDA MENJADI PEMBUKA JALAN
Yohanes 4:27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" 30Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." 40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Labels:
Penginjilan,
Persahabatan,
Pertumbuhan Gereja
Thursday, November 5, 2009
Peta Kudat, Sabah
Bapa yg bertahta di surga, jamahlah penduduk Kudat, Sabah, agar hati mereka terbuka utk menerima Tuhan Yesus sebagai Pencipta-Penebus mereka! agar mereka mengalami kasih setiaMu yg melebihi langit. Agar mereka menyambut FirmanMu yg pasti, yg bagaikan palu menghancurkan dosa-dosa. Bangkitkanlah jemaatMu agar ianya menjadi terang di tengah2 kegelapan!
Saturday, October 31, 2009
Malang
Sumber
Sejarah
Malang is the second largest city in East Java province, Indonesia and will be established as the fourth largest city in Indonesia in 2008. It has an ancient history dating back to the Mataram Kingdom. The city population at the present time is around 1.5 million, and the population of the urban area is 2 million. The total population is therefore around 3.5 million. During the period of Dutch colonization, it was a popular destination for European residents. The city is famous for its cool air and the surrounding country regions of Tumpang, Batu, Singosari, and Turen. People in East Java sometimes call it "Paris van East Java." Malang was spared many of the effects of the Asian financial crisis, and since that time it has been marked by steady economic and population growth.
The name of Malang is taken from a temple namely Malang Kucecwara. The name of the temple is now applied to the motto of Malang. Malang Kucecwara literally means God has destroyed the false and enforced the right. Location of the temple is supposesedly located near modern Malang.[1] But in modern Indonesian, Malang means "unfortunate", it's not related to Malang's etymology.
Sumber
Bisa membantu untuk menterjemahkan 100 gelaran Tuhan Yesus? update #009
100 Biblical Names and Titles of Christ
Dan Corner
(Please know that the following is just a partial listing of the many Scriptural names and titles of the Lord. There are others not listed here.)
Advocate (1 John 2:1)
#001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil (1 Yoh 2:1).
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Siapakah Tuhan Yesus: #001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil
Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
#002 Alfa dan Omega (Wah 1:8).
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Siapakah Tuhan Yesus: #002 Alfa dan Omega (yakni huruf pertama & terakhir dlm bhs Yunani) ~ Dia yg berkuasa mewujudkan segala sesuatu dari kekekalan, pasti akan membawa segalanya ke penyelesaian yg sempurna!
Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
#003 Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat
1Pe 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1Pe 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus adalah Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat. Dia adalah korban yg sempurna, berkuasa menyucikan setiap umat manusia. Dia mampu membebaskan kita dari hidup yg sia-sia! Bersukacitalah!
Power of God (1 Cor. 1:24)
#004 Kristus adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:24) ~ kekuatan atau kuasa yang berkemampuan utk menyelamatkan setiap manusia yg bertobat. Injil Kristus memiliki keupayaan yg alamiah utk menebus dgn sempurna, setiap manusia yg berdosa ~ ianya tidak perlu diperbaiki, diubahi, ditambahi, atau dikurangi! Jgn mencemarkan kemurnian kekuatan Injil dgn mengandalkan pahala2!
Faithful and True (Rev. 19:11)
#005 Yang Setia dan Yang Benar
Wahyu 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia (Tuhan Yesus) yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Tuhan Yesus adalah "Yang Setia dan Yang Benar!" Dia senantiasa setia menunaikan janjiNya kpd JemaatNya! Dan Dia selalu benar dalam segala yang dilakukan!
Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
#006 Gembala Agung
1Pe 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
1Pe 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Tuhan Yesus adalah Gembala Agung, yang telah menjadi teladan dgn mengorbankan nyawaNya utk domba-domba yg sesat dan yg tidak layak! Kita disuruh utk menggembalai kawanan Tuhan dan Dia akan memberikan mahkota kemuliaan utk kesetiaan dan ketaatan kita!
Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
#007 Tuhan yg mulia
1Kor 2: 8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. #007 Tuhan Yesus diberi gelar Tuhan yg mulia, kerana Dia mengekspresikan kepenuhan kemuliaan Allah! Dosa telah membutakan pemerintah2 & ahli2 agama sehingga mereka tidak mengenal Dia. Namun kita yg mengenal Dia, menyembah Dia selama-lamanya!
High Priest (Heb. 2:17)
#008 Tuhan Yesus adalah Imam Besar
Ibr 2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
#008 Tuhan Yesus adalah Imam Besar yg telah menjadi manusia sepenuhnya (= disamakan dgn saudara2-Nya) sehingga Dia layak & berhak menjadi korban yg sejati utk mendamaikan amarah Allah terhadap dosa2 manusia.
Tuhan Yesus pengorbananMu terlalu maha besar, kesetiaanMu sangat mengejutkan, kesanggupanMu sungguh mengkagumkan, dan belas kasihanMu melebihi segala sesuatu yg mempesonakan!
Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
#009 Tuhan Yesus adalah Hakim atas orang2 hidup & orang2 mati
Kis 10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. #008 Tuhan Yesuslah ~ bukan sebarang berhala @ malaikat @ mana2 nabi @ manusia @pun jin/hantu ~ adalah Hakim atas orang2 hidup & orang2 mati! Bertobatlah & percaya akan Dia yg akan menghakimi seluruh dunia ini!
Ini adalah ajaran semua nabi yg benar & yg diutus oleh Allah ~ sebelum & selepas kedatangan/inkarnasi Tuhan sebagai manusia {Kis 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, ...]. Pemberitaan para nabi yg otentik ~ dan yg menjadi ukuran kesejatian bahwa mereka adalah pesuruh dari Allah ~ ialah mereka mengabarkan ... Kis 10:43 ... barangsiapa percaya kepada Tuhan Yesus, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya" [kerana nama Tuhan Yesus berarti Penyelamat!]
Sudah diterjemahkan
1. Advocate (1 John 2:1)
2. Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
3. Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
4. Power of God (1 Cor. 1:24)
5. Faithful and True (Rev. 19:11)
20. Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
37. High Priest (Heb. 2:17)
62. Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
46. Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
Masih belum diterjemahkan
6. Almighty (Rev. 1:8; Mt. 28:18)
7. Amen (Rev. 3:14)
8. Apostle of our Profession (Heb. 3:1)
9. Atoning Sacrifice for our Sins (1 John 2:2)
10. Author of Life (Acts 3:15)
11. Author and Perfecter of our Faith (Heb. 12:2)
12. Author of Salvation (Heb. 2:10)
13. Beginning and End (Rev. 22:13)
14. Blessed and only Ruler (1 Tim. 6:15)
15. Bread of God (John 6:33)
16. Bread of Life (John 6:35; 6:48)
17. Bridegroom (Mt. 9:15)
18. Capstone (Acts 4:11; 1 Pet. 2:7)
19. Chief Cornerstone (Eph. 2:20)
21. Christ (1 John 2:22)
22. Creator (John 1:3)
23. Deliverer (Rom. 11:26)
24. Eternal Life (1 John 1:2; 5:20)
25. Faithful Witness (Rev. 1:5)
26. Faithful and True Witness (Rev. 3:14)
27. First and Last (Rev. 1:17; 2:8; 22:13)
28. Firstborn From the Dead (Rev. 1:5)
29. Firstborn over all creation (Col. 1:15)
30. Gate (John 10:9)
31. God (John 1:1; 20:28; Heb. 1:8; Rom. 9:5; 2 Pet. 1:1;1 John 5:20; etc.)
32. Good Shepherd (John 10:11,14)
33. Great Shepherd (Heb. 13:20)
34. Great High Priest (Heb. 4:14)
35. Head of the Church (Eph. 1:22; 4:15; 5:23)
36. Heir of all things (Heb. 1:2)
38. Holy and True (Rev. 3:7)
39. Holy One (Acts 3:14)
40. Hope (1 Tim. 1:1)
41. Hope of Glory (Col. 1:27)
42. Horn of Salvation (Luke 1:69)
43. I Am (John 8:58)
44. Image of God (2 Cor. 4:4)
45. Immanuel (Mt. 1:23)
47. King Eternal (1 Tim. 1:17)
48. King of Israel (John 1:49)
49. King of the Jews (Mt. 27:11)
50. King of kings (1 Tim 6:15; Rev. 19:16)
51. King of the Ages (Rev. 15:3)
52. Lamb (Rev. 13:8)
53. Lamb of God (John 1:29)
54. Last Adam (1 Cor. 15:45)
55. Life (John 14:6; Col. 3:4)
56. Light of the World (John 8:12)
57. lion of the Tribe of Judah (Rev. 5:5)
58. Living One (Rev. 1:18)
59. Living Stone (1 Pet. 2:4)
60. Lord (2 Pet. 2:20)
61. Lord of All (Acts 10:36)
63. Lord of lords (Rev. 19:16)
64. Man from Heaven (1 Cor. 15:48)
65. Master (Lk. 5:5; 8:24; 9:33)
66. Mediator of the New Covenant (Heb. 9:15)
67. Mighty God (Isa. 9:6)
68. Morning Star (Rev. 22:16)
69. Offspring of David (Rev. 22:16)
70. Only Begotten Son of God (John 1:18; 1 John 4:9)
71. Our Great God and Savior (Titus 2:13)
72. Our Holiness (1 Cor. 1:30)
73. Our Husband (2 Cor. 11:2)
74. Our Protection (2 Thess. 3:3)
75. Our Redemption (1 Cor. 1:30)
76. Our Righteousness (1 Cor. 1:30)
77. Our Sacrificed Passover Lamb (1 Cor. 5:7)
78. Precious Cornerstone (1 Pet. 2:6)
79. Prophet (Acts 3:22)
80. Rabbi (Mt. 26:25)
81. Resurrection and Life (John 11:25)
82. Righteous Branch (Jer. 23:5)
83. Righteous One (Acts 7:52; 1 John 2:1)
84. Rock (1 Cor. 10:4)
85. Root of David (Rev. 5:5; 22:16)
86. Ruler of God’s Creation (Rev. 3:14)
87. Ruler of the Kings of the Earth (Rev. 1:5)
88. Savior (Eph. 5:23; Titus 1:4; 3:6; 2 Pet. 2:20)
89. Son of David (Lk. 18:39)
90. Son of God (John 1:49; Heb. 4:14)
91. Son of Man (Mt. 8:20)
92. Son of the Most High God (Lk. 1:32)
93. Source of Eternal Salvation for all who obey him (Heb. 5:9)
94. The One Mediator (1 Tim. 2:5)
95. The Stone the builders rejected (Acts 4:11)
96. True Bread (John 6:32)
97. True Light (John 1:9)
98. True Vine (John 15:1)
99. Truth (John 1:14; 14:6)
100. Way (John 14:6)
101. Wisdom of God (1 Cor. 1:24)
102. Word (John 1:1)
103. Word of God (Rev. 19:13)
Dan Corner
(Please know that the following is just a partial listing of the many Scriptural names and titles of the Lord. There are others not listed here.)
Advocate (1 John 2:1)
#001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil (1 Yoh 2:1).
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Siapakah Tuhan Yesus: #001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil
Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
#002 Alfa dan Omega (Wah 1:8).
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Siapakah Tuhan Yesus: #002 Alfa dan Omega (yakni huruf pertama & terakhir dlm bhs Yunani) ~ Dia yg berkuasa mewujudkan segala sesuatu dari kekekalan, pasti akan membawa segalanya ke penyelesaian yg sempurna!
Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
#003 Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat
1Pe 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1Pe 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus adalah Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat. Dia adalah korban yg sempurna, berkuasa menyucikan setiap umat manusia. Dia mampu membebaskan kita dari hidup yg sia-sia! Bersukacitalah!
Power of God (1 Cor. 1:24)
#004 Kristus adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:24) ~ kekuatan atau kuasa yang berkemampuan utk menyelamatkan setiap manusia yg bertobat. Injil Kristus memiliki keupayaan yg alamiah utk menebus dgn sempurna, setiap manusia yg berdosa ~ ianya tidak perlu diperbaiki, diubahi, ditambahi, atau dikurangi! Jgn mencemarkan kemurnian kekuatan Injil dgn mengandalkan pahala2!
Faithful and True (Rev. 19:11)
#005 Yang Setia dan Yang Benar
Wahyu 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia (Tuhan Yesus) yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Tuhan Yesus adalah "Yang Setia dan Yang Benar!" Dia senantiasa setia menunaikan janjiNya kpd JemaatNya! Dan Dia selalu benar dalam segala yang dilakukan!
Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
#006 Gembala Agung
1Pe 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
1Pe 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Tuhan Yesus adalah Gembala Agung, yang telah menjadi teladan dgn mengorbankan nyawaNya utk domba-domba yg sesat dan yg tidak layak! Kita disuruh utk menggembalai kawanan Tuhan dan Dia akan memberikan mahkota kemuliaan utk kesetiaan dan ketaatan kita!
Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
#007 Tuhan yg mulia
1Kor 2: 8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. #007 Tuhan Yesus diberi gelar Tuhan yg mulia, kerana Dia mengekspresikan kepenuhan kemuliaan Allah! Dosa telah membutakan pemerintah2 & ahli2 agama sehingga mereka tidak mengenal Dia. Namun kita yg mengenal Dia, menyembah Dia selama-lamanya!
High Priest (Heb. 2:17)
#008 Tuhan Yesus adalah Imam Besar
Ibr 2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
#008 Tuhan Yesus adalah Imam Besar yg telah menjadi manusia sepenuhnya (= disamakan dgn saudara2-Nya) sehingga Dia layak & berhak menjadi korban yg sejati utk mendamaikan amarah Allah terhadap dosa2 manusia.
Tuhan Yesus pengorbananMu terlalu maha besar, kesetiaanMu sangat mengejutkan, kesanggupanMu sungguh mengkagumkan, dan belas kasihanMu melebihi segala sesuatu yg mempesonakan!
Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
#009 Tuhan Yesus adalah Hakim atas orang2 hidup & orang2 mati
Kis 10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. #008 Tuhan Yesuslah ~ bukan sebarang berhala @ malaikat @ mana2 nabi @ manusia @pun jin/hantu ~ adalah Hakim atas orang2 hidup & orang2 mati! Bertobatlah & percaya akan Dia yg akan menghakimi seluruh dunia ini!
Ini adalah ajaran semua nabi yg benar & yg diutus oleh Allah ~ sebelum & selepas kedatangan/inkarnasi Tuhan sebagai manusia {Kis 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, ...]. Pemberitaan para nabi yg otentik ~ dan yg menjadi ukuran kesejatian bahwa mereka adalah pesuruh dari Allah ~ ialah mereka mengabarkan ... Kis 10:43 ... barangsiapa percaya kepada Tuhan Yesus, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya" [kerana nama Tuhan Yesus berarti Penyelamat!]
Sudah diterjemahkan
1. Advocate (1 John 2:1)
2. Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
3. Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
4. Power of God (1 Cor. 1:24)
5. Faithful and True (Rev. 19:11)
20. Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
37. High Priest (Heb. 2:17)
62. Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
46. Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
Masih belum diterjemahkan
6. Almighty (Rev. 1:8; Mt. 28:18)
7. Amen (Rev. 3:14)
8. Apostle of our Profession (Heb. 3:1)
9. Atoning Sacrifice for our Sins (1 John 2:2)
10. Author of Life (Acts 3:15)
11. Author and Perfecter of our Faith (Heb. 12:2)
12. Author of Salvation (Heb. 2:10)
13. Beginning and End (Rev. 22:13)
14. Blessed and only Ruler (1 Tim. 6:15)
15. Bread of God (John 6:33)
16. Bread of Life (John 6:35; 6:48)
17. Bridegroom (Mt. 9:15)
18. Capstone (Acts 4:11; 1 Pet. 2:7)
19. Chief Cornerstone (Eph. 2:20)
21. Christ (1 John 2:22)
22. Creator (John 1:3)
23. Deliverer (Rom. 11:26)
24. Eternal Life (1 John 1:2; 5:20)
25. Faithful Witness (Rev. 1:5)
26. Faithful and True Witness (Rev. 3:14)
27. First and Last (Rev. 1:17; 2:8; 22:13)
28. Firstborn From the Dead (Rev. 1:5)
29. Firstborn over all creation (Col. 1:15)
30. Gate (John 10:9)
31. God (John 1:1; 20:28; Heb. 1:8; Rom. 9:5; 2 Pet. 1:1;1 John 5:20; etc.)
32. Good Shepherd (John 10:11,14)
33. Great Shepherd (Heb. 13:20)
34. Great High Priest (Heb. 4:14)
35. Head of the Church (Eph. 1:22; 4:15; 5:23)
36. Heir of all things (Heb. 1:2)
38. Holy and True (Rev. 3:7)
39. Holy One (Acts 3:14)
40. Hope (1 Tim. 1:1)
41. Hope of Glory (Col. 1:27)
42. Horn of Salvation (Luke 1:69)
43. I Am (John 8:58)
44. Image of God (2 Cor. 4:4)
45. Immanuel (Mt. 1:23)
47. King Eternal (1 Tim. 1:17)
48. King of Israel (John 1:49)
49. King of the Jews (Mt. 27:11)
50. King of kings (1 Tim 6:15; Rev. 19:16)
51. King of the Ages (Rev. 15:3)
52. Lamb (Rev. 13:8)
53. Lamb of God (John 1:29)
54. Last Adam (1 Cor. 15:45)
55. Life (John 14:6; Col. 3:4)
56. Light of the World (John 8:12)
57. lion of the Tribe of Judah (Rev. 5:5)
58. Living One (Rev. 1:18)
59. Living Stone (1 Pet. 2:4)
60. Lord (2 Pet. 2:20)
61. Lord of All (Acts 10:36)
63. Lord of lords (Rev. 19:16)
64. Man from Heaven (1 Cor. 15:48)
65. Master (Lk. 5:5; 8:24; 9:33)
66. Mediator of the New Covenant (Heb. 9:15)
67. Mighty God (Isa. 9:6)
68. Morning Star (Rev. 22:16)
69. Offspring of David (Rev. 22:16)
70. Only Begotten Son of God (John 1:18; 1 John 4:9)
71. Our Great God and Savior (Titus 2:13)
72. Our Holiness (1 Cor. 1:30)
73. Our Husband (2 Cor. 11:2)
74. Our Protection (2 Thess. 3:3)
75. Our Redemption (1 Cor. 1:30)
76. Our Righteousness (1 Cor. 1:30)
77. Our Sacrificed Passover Lamb (1 Cor. 5:7)
78. Precious Cornerstone (1 Pet. 2:6)
79. Prophet (Acts 3:22)
80. Rabbi (Mt. 26:25)
81. Resurrection and Life (John 11:25)
82. Righteous Branch (Jer. 23:5)
83. Righteous One (Acts 7:52; 1 John 2:1)
84. Rock (1 Cor. 10:4)
85. Root of David (Rev. 5:5; 22:16)
86. Ruler of God’s Creation (Rev. 3:14)
87. Ruler of the Kings of the Earth (Rev. 1:5)
88. Savior (Eph. 5:23; Titus 1:4; 3:6; 2 Pet. 2:20)
89. Son of David (Lk. 18:39)
90. Son of God (John 1:49; Heb. 4:14)
91. Son of Man (Mt. 8:20)
92. Son of the Most High God (Lk. 1:32)
93. Source of Eternal Salvation for all who obey him (Heb. 5:9)
94. The One Mediator (1 Tim. 2:5)
95. The Stone the builders rejected (Acts 4:11)
96. True Bread (John 6:32)
97. True Light (John 1:9)
98. True Vine (John 15:1)
99. Truth (John 1:14; 14:6)
100. Way (John 14:6)
101. Wisdom of God (1 Cor. 1:24)
102. Word (John 1:1)
103. Word of God (Rev. 19:13)
Friday, October 30, 2009
Bisa bantu utk terjemahkan 100 gelaran Tuhan Yesus? update #007
100 Biblical Names and Titles of Christ
Dan Corner
(Please know that the following is just a partial listing of the many Scriptural names and titles of the Lord. There are others not listed here.)
Advocate (1 John 2:1)
#001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil (1 Yoh 2:1).
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Siapakah Tuhan Yesus: #001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil
Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
#002 Alfa dan Omega (Wah 1:8).
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Siapakah Tuhan Yesus: #002 Alfa dan Omega (yakni huruf pertama & terakhir dlm bhs Yunani) ~ Dia yg berkuasa mewujudkan segala sesuatu dari kekekalan, pasti akan membawa segalanya ke penyelesaian yg sempurna!
Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
#003 Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat
1Pe 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1Pe 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus adalah Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat. Dia adalah korban yg sempurna, berkuasa menyucikan setiap umat manusia. Dia mampu membebaskan kita dari hidup yg sia-sia! Bersukacitalah!
Power of God (1 Cor. 1:24)
#004 Kristus adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:24) ~ kekuatan atau kuasa yang berkemampuan utk menyelamatkan setiap manusia yg bertobat. Injil Kristus memiliki keupayaan yg alamiah utk menebus dgn sempurna, setiap manusia yg berdosa ~ ianya tidak perlu diperbaiki, diubahi, ditambahi, atau dikurangi! Jgn mencemarkan kemurnian kekuatan Injil dgn mengandalkan pahala2!
Faithful and True (Rev. 19:11)
#005 Yang Setia dan Yang Benar
Wahyu 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia (Tuhan Yesus) yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Tuhan Yesus adalah "Yang Setia dan Yang Benar!" Dia senantiasa setia menunaikan janjiNya kpd JemaatNya! Dan Dia selalu benar dalam segala yang dilakukan!
Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
#006 Gembala Agung
1Pe 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
1Pe 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Tuhan Yesus adalah Gembala Agung, yang telah menjadi teladan dgn mengorbankan nyawaNya utk domba-domba yg sesat dan yg tidak layak! Kita disuruh utk menggembalai kawanan Tuhan dan Dia akan memberikan mahkota kemuliaan utk kesetiaan dan ketaatan kita!
Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
#007 Tuhan yg mulia
1Kor 2: 8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. #007 Tuhan Yesus diberi gelar Tuhan yg mulia, kerana Dia mengekspresikan kepenuhan kemuliaan Allah! Dosa telah membutakan pemerintah2 & ahli2 agama sehingga mereka tidak mengenal Dia. Namun kita yg mengenal Dia, menyembah Dia selama-lamanya!
Sudah diterjemahkan
1. Advocate (1 John 2:1)
2. Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
3. Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
4. Power of God (1 Cor. 1:24)
5. Faithful and True (Rev. 19:11)
20. Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
62. Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
Masih belum diterjemahkan
6. Almighty (Rev. 1:8; Mt. 28:18)
7. Amen (Rev. 3:14)
8. Apostle of our Profession (Heb. 3:1)
9. Atoning Sacrifice for our Sins (1 John 2:2)
10. Author of Life (Acts 3:15)
11. Author and Perfecter of our Faith (Heb. 12:2)
12. Author of Salvation (Heb. 2:10)
13. Beginning and End (Rev. 22:13)
14. Blessed and only Ruler (1 Tim. 6:15)
15. Bread of God (John 6:33)
16. Bread of Life (John 6:35; 6:48)
17. Bridegroom (Mt. 9:15)
18. Capstone (Acts 4:11; 1 Pet. 2:7)
19. Chief Cornerstone (Eph. 2:20)
21. Christ (1 John 2:22)
22. Creator (John 1:3)
23. Deliverer (Rom. 11:26)
24. Eternal Life (1 John 1:2; 5:20)
25. Faithful Witness (Rev. 1:5)
26. Faithful and True Witness (Rev. 3:14)
27. First and Last (Rev. 1:17; 2:8; 22:13)
28. Firstborn From the Dead (Rev. 1:5)
29. Firstborn over all creation (Col. 1:15)
30. Gate (John 10:9)
31. God (John 1:1; 20:28; Heb. 1:8; Rom. 9:5; 2 Pet. 1:1;1 John 5:20; etc.)
32. Good Shepherd (John 10:11,14)
33. Great Shepherd (Heb. 13:20)
34. Great High Priest (Heb. 4:14)
35. Head of the Church (Eph. 1:22; 4:15; 5:23)
36. Heir of all things (Heb. 1:2)
37. High Priest (Heb. 2:17)
38. Holy and True (Rev. 3:7)
39. Holy One (Acts 3:14)
40. Hope (1 Tim. 1:1)
41. Hope of Glory (Col. 1:27)
42. Horn of Salvation (Luke 1:69)
43. I Am (John 8:58)
44. Image of God (2 Cor. 4:4)
45. Immanuel (Mt. 1:23)
46. Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
47. King Eternal (1 Tim. 1:17)
48. King of Israel (John 1:49)
49. King of the Jews (Mt. 27:11)
50. King of kings (1 Tim 6:15; Rev. 19:16)
51. King of the Ages (Rev. 15:3)
52. Lamb (Rev. 13:8)
53. Lamb of God (John 1:29)
54. Last Adam (1 Cor. 15:45)
55. Life (John 14:6; Col. 3:4)
56. Light of the World (John 8:12)
57. lion of the Tribe of Judah (Rev. 5:5)
58. Living One (Rev. 1:18)
59. Living Stone (1 Pet. 2:4)
60. Lord (2 Pet. 2:20)
61. Lord of All (Acts 10:36)
63. Lord of lords (Rev. 19:16)
64. Man from Heaven (1 Cor. 15:48)
65. Master (Lk. 5:5; 8:24; 9:33)
66. Mediator of the New Covenant (Heb. 9:15)
67. Mighty God (Isa. 9:6)
68. Morning Star (Rev. 22:16)
69. Offspring of David (Rev. 22:16)
70. Only Begotten Son of God (John 1:18; 1 John 4:9)
71. Our Great God and Savior (Titus 2:13)
72. Our Holiness (1 Cor. 1:30)
73. Our Husband (2 Cor. 11:2)
74. Our Protection (2 Thess. 3:3)
75. Our Redemption (1 Cor. 1:30)
76. Our Righteousness (1 Cor. 1:30)
77. Our Sacrificed Passover Lamb (1 Cor. 5:7)
78. Precious Cornerstone (1 Pet. 2:6)
79. Prophet (Acts 3:22)
80. Rabbi (Mt. 26:25)
81. Resurrection and Life (John 11:25)
82. Righteous Branch (Jer. 23:5)
83. Righteous One (Acts 7:52; 1 John 2:1)
84. Rock (1 Cor. 10:4)
85. Root of David (Rev. 5:5; 22:16)
86. Ruler of God’s Creation (Rev. 3:14)
87. Ruler of the Kings of the Earth (Rev. 1:5)
88. Savior (Eph. 5:23; Titus 1:4; 3:6; 2 Pet. 2:20)
89. Son of David (Lk. 18:39)
90. Son of God (John 1:49; Heb. 4:14)
91. Son of Man (Mt. 8:20)
92. Son of the Most High God (Lk. 1:32)
93. Source of Eternal Salvation for all who obey him (Heb. 5:9)
94. The One Mediator (1 Tim. 2:5)
95. The Stone the builders rejected (Acts 4:11)
96. True Bread (John 6:32)
97. True Light (John 1:9)
98. True Vine (John 15:1)
99. Truth (John 1:14; 14:6)
100. Way (John 14:6)
101. Wisdom of God (1 Cor. 1:24)
102. Word (John 1:1)
103. Word of God (Rev. 19:13)
Dan Corner
(Please know that the following is just a partial listing of the many Scriptural names and titles of the Lord. There are others not listed here.)
Advocate (1 John 2:1)
#001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil (1 Yoh 2:1).
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Siapakah Tuhan Yesus: #001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil
Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
#002 Alfa dan Omega (Wah 1:8).
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Siapakah Tuhan Yesus: #002 Alfa dan Omega (yakni huruf pertama & terakhir dlm bhs Yunani) ~ Dia yg berkuasa mewujudkan segala sesuatu dari kekekalan, pasti akan membawa segalanya ke penyelesaian yg sempurna!
Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
#003 Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat
1Pe 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1Pe 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus adalah Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat. Dia adalah korban yg sempurna, berkuasa menyucikan setiap umat manusia. Dia mampu membebaskan kita dari hidup yg sia-sia! Bersukacitalah!
Power of God (1 Cor. 1:24)
#004 Kristus adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:24) ~ kekuatan atau kuasa yang berkemampuan utk menyelamatkan setiap manusia yg bertobat. Injil Kristus memiliki keupayaan yg alamiah utk menebus dgn sempurna, setiap manusia yg berdosa ~ ianya tidak perlu diperbaiki, diubahi, ditambahi, atau dikurangi! Jgn mencemarkan kemurnian kekuatan Injil dgn mengandalkan pahala2!
Faithful and True (Rev. 19:11)
#005 Yang Setia dan Yang Benar
Wahyu 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia (Tuhan Yesus) yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Tuhan Yesus adalah "Yang Setia dan Yang Benar!" Dia senantiasa setia menunaikan janjiNya kpd JemaatNya! Dan Dia selalu benar dalam segala yang dilakukan!
Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
#006 Gembala Agung
1Pe 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
1Pe 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Tuhan Yesus adalah Gembala Agung, yang telah menjadi teladan dgn mengorbankan nyawaNya utk domba-domba yg sesat dan yg tidak layak! Kita disuruh utk menggembalai kawanan Tuhan dan Dia akan memberikan mahkota kemuliaan utk kesetiaan dan ketaatan kita!
Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
#007 Tuhan yg mulia
1Kor 2: 8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. #007 Tuhan Yesus diberi gelar Tuhan yg mulia, kerana Dia mengekspresikan kepenuhan kemuliaan Allah! Dosa telah membutakan pemerintah2 & ahli2 agama sehingga mereka tidak mengenal Dia. Namun kita yg mengenal Dia, menyembah Dia selama-lamanya!
Sudah diterjemahkan
1. Advocate (1 John 2:1)
2. Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
3. Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
4. Power of God (1 Cor. 1:24)
5. Faithful and True (Rev. 19:11)
20. Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
62. Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
Masih belum diterjemahkan
6. Almighty (Rev. 1:8; Mt. 28:18)
7. Amen (Rev. 3:14)
8. Apostle of our Profession (Heb. 3:1)
9. Atoning Sacrifice for our Sins (1 John 2:2)
10. Author of Life (Acts 3:15)
11. Author and Perfecter of our Faith (Heb. 12:2)
12. Author of Salvation (Heb. 2:10)
13. Beginning and End (Rev. 22:13)
14. Blessed and only Ruler (1 Tim. 6:15)
15. Bread of God (John 6:33)
16. Bread of Life (John 6:35; 6:48)
17. Bridegroom (Mt. 9:15)
18. Capstone (Acts 4:11; 1 Pet. 2:7)
19. Chief Cornerstone (Eph. 2:20)
21. Christ (1 John 2:22)
22. Creator (John 1:3)
23. Deliverer (Rom. 11:26)
24. Eternal Life (1 John 1:2; 5:20)
25. Faithful Witness (Rev. 1:5)
26. Faithful and True Witness (Rev. 3:14)
27. First and Last (Rev. 1:17; 2:8; 22:13)
28. Firstborn From the Dead (Rev. 1:5)
29. Firstborn over all creation (Col. 1:15)
30. Gate (John 10:9)
31. God (John 1:1; 20:28; Heb. 1:8; Rom. 9:5; 2 Pet. 1:1;1 John 5:20; etc.)
32. Good Shepherd (John 10:11,14)
33. Great Shepherd (Heb. 13:20)
34. Great High Priest (Heb. 4:14)
35. Head of the Church (Eph. 1:22; 4:15; 5:23)
36. Heir of all things (Heb. 1:2)
37. High Priest (Heb. 2:17)
38. Holy and True (Rev. 3:7)
39. Holy One (Acts 3:14)
40. Hope (1 Tim. 1:1)
41. Hope of Glory (Col. 1:27)
42. Horn of Salvation (Luke 1:69)
43. I Am (John 8:58)
44. Image of God (2 Cor. 4:4)
45. Immanuel (Mt. 1:23)
46. Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
47. King Eternal (1 Tim. 1:17)
48. King of Israel (John 1:49)
49. King of the Jews (Mt. 27:11)
50. King of kings (1 Tim 6:15; Rev. 19:16)
51. King of the Ages (Rev. 15:3)
52. Lamb (Rev. 13:8)
53. Lamb of God (John 1:29)
54. Last Adam (1 Cor. 15:45)
55. Life (John 14:6; Col. 3:4)
56. Light of the World (John 8:12)
57. lion of the Tribe of Judah (Rev. 5:5)
58. Living One (Rev. 1:18)
59. Living Stone (1 Pet. 2:4)
60. Lord (2 Pet. 2:20)
61. Lord of All (Acts 10:36)
63. Lord of lords (Rev. 19:16)
64. Man from Heaven (1 Cor. 15:48)
65. Master (Lk. 5:5; 8:24; 9:33)
66. Mediator of the New Covenant (Heb. 9:15)
67. Mighty God (Isa. 9:6)
68. Morning Star (Rev. 22:16)
69. Offspring of David (Rev. 22:16)
70. Only Begotten Son of God (John 1:18; 1 John 4:9)
71. Our Great God and Savior (Titus 2:13)
72. Our Holiness (1 Cor. 1:30)
73. Our Husband (2 Cor. 11:2)
74. Our Protection (2 Thess. 3:3)
75. Our Redemption (1 Cor. 1:30)
76. Our Righteousness (1 Cor. 1:30)
77. Our Sacrificed Passover Lamb (1 Cor. 5:7)
78. Precious Cornerstone (1 Pet. 2:6)
79. Prophet (Acts 3:22)
80. Rabbi (Mt. 26:25)
81. Resurrection and Life (John 11:25)
82. Righteous Branch (Jer. 23:5)
83. Righteous One (Acts 7:52; 1 John 2:1)
84. Rock (1 Cor. 10:4)
85. Root of David (Rev. 5:5; 22:16)
86. Ruler of God’s Creation (Rev. 3:14)
87. Ruler of the Kings of the Earth (Rev. 1:5)
88. Savior (Eph. 5:23; Titus 1:4; 3:6; 2 Pet. 2:20)
89. Son of David (Lk. 18:39)
90. Son of God (John 1:49; Heb. 4:14)
91. Son of Man (Mt. 8:20)
92. Son of the Most High God (Lk. 1:32)
93. Source of Eternal Salvation for all who obey him (Heb. 5:9)
94. The One Mediator (1 Tim. 2:5)
95. The Stone the builders rejected (Acts 4:11)
96. True Bread (John 6:32)
97. True Light (John 1:9)
98. True Vine (John 15:1)
99. Truth (John 1:14; 14:6)
100. Way (John 14:6)
101. Wisdom of God (1 Cor. 1:24)
102. Word (John 1:1)
103. Word of God (Rev. 19:13)
Thursday, October 29, 2009
Bisa bantu untuk menterjemahkan 100 gelaran Tuhan Yesus? update #005
100 Biblical Names and Titles of Christ
Dan Corner
(Please know that the following is just a partial listing of the many Scriptural names and titles of the Lord. There are others not listed here.)
Advocate (1 John 2:1)
#001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil (1 Yoh 2:1).
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Siapakah Tuhan Yesus: #001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil
Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
#002 Alfa dan Omega (Wah 1:8).
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Siapakah Tuhan Yesus: #002 Alfa dan Omega (yakni huruf pertama & terakhir dlm bhs Yunani) ~ Dia yg berkuasa mewujudkan segala sesuatu dari kekekalan, pasti akan membawa segalanya ke penyelesaian yg sempurna!
Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
#003 Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat
1Pe 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1Pe 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus adalah Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat. Dia adalah korban yg sempurna, berkuasa menyucikan setiap umat manusia. Dia mampu membebaskan kita dari hidup yg sia-sia! Bersukacitalah!
Power of God (1 Cor. 1:24)
#004 Kristus adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:24) ~ kekuatan atau kuasa yang berkemampuan utk menyelamatkan setiap manusia yg bertobat. Injil Kristus memiliki keupayaan yg alamiah utk menebus dgn sempurna, setiap manusia yg berdosa ~ ianya tidak perlu diperbaiki, diubahi, ditambahi, atau dikurangi! Jgn mencemarkan kemurnian kekuatan Injil dgn mengandalkan pahala2!
Faithful and True (Rev. 19:11)
#005 Yang Setia dan Yang Benar
Wahyu 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia (Tuhan Yesus) yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Tuhan Yesus adalah "Yang Setia dan Yang Benar!" Dia senantiasa setia menunaikan janjiNya kpd JemaatNya! Dan Dia selalu benar dalam segala yang dilakukan!
Sudah diterjemahkan
1. Advocate (1 John 2:1)
2. Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
3. Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
4. Power of God (1 Cor. 1:24)
5. Faithful and True (Rev. 19:11)
Masih belum diterjemahkan
6. Almighty (Rev. 1:8; Mt. 28:18)
7. Amen (Rev. 3:14)
8. Apostle of our Profession (Heb. 3:1)
9. Atoning Sacrifice for our Sins (1 John 2:2)
10. Author of Life (Acts 3:15)
11. Author and Perfecter of our Faith (Heb. 12:2)
12. Author of Salvation (Heb. 2:10)
13. Beginning and End (Rev. 22:13)
14. Blessed and only Ruler (1 Tim. 6:15)
15. Bread of God (John 6:33)
16. Bread of Life (John 6:35; 6:48)
17. Bridegroom (Mt. 9:15)
18. Capstone (Acts 4:11; 1 Pet. 2:7)
19. Chief Cornerstone (Eph. 2:20)
20. Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
21. Christ (1 John 2:22)
22. Creator (John 1:3)
23. Deliverer (Rom. 11:26)
24. Eternal Life (1 John 1:2; 5:20)
25. Faithful Witness (Rev. 1:5)
26. Faithful and True Witness (Rev. 3:14)
27. First and Last (Rev. 1:17; 2:8; 22:13)
28. Firstborn From the Dead (Rev. 1:5)
29. Firstborn over all creation (Col. 1:15)
30. Gate (John 10:9)
31. God (John 1:1; 20:28; Heb. 1:8; Rom. 9:5; 2 Pet. 1:1;1 John 5:20; etc.)
32. Good Shepherd (John 10:11,14)
33. Great Shepherd (Heb. 13:20)
34. Great High Priest (Heb. 4:14)
35. Head of the Church (Eph. 1:22; 4:15; 5:23)
36. Heir of all things (Heb. 1:2)
37. High Priest (Heb. 2:17)
38. Holy and True (Rev. 3:7)
39. Holy One (Acts 3:14)
40. Hope (1 Tim. 1:1)
41. Hope of Glory (Col. 1:27)
42. Horn of Salvation (Luke 1:69)
43. I Am (John 8:58)
44. Image of God (2 Cor. 4:4)
45. Immanuel (Mt. 1:23)
46. Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
47. King Eternal (1 Tim. 1:17)
48. King of Israel (John 1:49)
49. King of the Jews (Mt. 27:11)
50. King of kings (1 Tim 6:15; Rev. 19:16)
51. King of the Ages (Rev. 15:3)
52. Lamb (Rev. 13:8)
53. Lamb of God (John 1:29)
54. Last Adam (1 Cor. 15:45)
55. Life (John 14:6; Col. 3:4)
56. Light of the World (John 8:12)
57. lion of the Tribe of Judah (Rev. 5:5)
58. Living One (Rev. 1:18)
59. Living Stone (1 Pet. 2:4)
60. Lord (2 Pet. 2:20)
61. Lord of All (Acts 10:36)
62. Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
63. Lord of lords (Rev. 19:16)
64. Man from Heaven (1 Cor. 15:48)
65. Master (Lk. 5:5; 8:24; 9:33)
66. Mediator of the New Covenant (Heb. 9:15)
67. Mighty God (Isa. 9:6)
68. Morning Star (Rev. 22:16)
69. Offspring of David (Rev. 22:16)
70. Only Begotten Son of God (John 1:18; 1 John 4:9)
71. Our Great God and Savior (Titus 2:13)
72. Our Holiness (1 Cor. 1:30)
73. Our Husband (2 Cor. 11:2)
74. Our Protection (2 Thess. 3:3)
75. Our Redemption (1 Cor. 1:30)
76. Our Righteousness (1 Cor. 1:30)
77. Our Sacrificed Passover Lamb (1 Cor. 5:7)
78. Precious Cornerstone (1 Pet. 2:6)
79. Prophet (Acts 3:22)
80. Rabbi (Mt. 26:25)
81. Resurrection and Life (John 11:25)
82. Righteous Branch (Jer. 23:5)
83. Righteous One (Acts 7:52; 1 John 2:1)
84. Rock (1 Cor. 10:4)
85. Root of David (Rev. 5:5; 22:16)
86. Ruler of God’s Creation (Rev. 3:14)
87. Ruler of the Kings of the Earth (Rev. 1:5)
88. Savior (Eph. 5:23; Titus 1:4; 3:6; 2 Pet. 2:20)
89. Son of David (Lk. 18:39)
90. Son of God (John 1:49; Heb. 4:14)
91. Son of Man (Mt. 8:20)
92. Son of the Most High God (Lk. 1:32)
93. Source of Eternal Salvation for all who obey him (Heb. 5:9)
94. The One Mediator (1 Tim. 2:5)
95. The Stone the builders rejected (Acts 4:11)
96. True Bread (John 6:32)
97. True Light (John 1:9)
98. True Vine (John 15:1)
99. Truth (John 1:14; 14:6)
100. Way (John 14:6)
101. Wisdom of God (1 Cor. 1:24)
102. Word (John 1:1)
103. Word of God (Rev. 19:13)
Dan Corner
(Please know that the following is just a partial listing of the many Scriptural names and titles of the Lord. There are others not listed here.)
Advocate (1 John 2:1)
#001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil (1 Yoh 2:1).
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Siapakah Tuhan Yesus: #001 Pengantara (Pengacara atau Peguam) yang Adil
Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
#002 Alfa dan Omega (Wah 1:8).
Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Siapakah Tuhan Yesus: #002 Alfa dan Omega (yakni huruf pertama & terakhir dlm bhs Yunani) ~ Dia yg berkuasa mewujudkan segala sesuatu dari kekekalan, pasti akan membawa segalanya ke penyelesaian yg sempurna!
Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
#003 Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat
1Pe 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1Pe 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tuhan Yesus adalah Penebus yang tak bernoda dan tak bercacat. Dia adalah korban yg sempurna, berkuasa menyucikan setiap umat manusia. Dia mampu membebaskan kita dari hidup yg sia-sia! Bersukacitalah!
Power of God (1 Cor. 1:24)
#004 Kristus adalah kekuatan Allah (1 Kor 1:24) ~ kekuatan atau kuasa yang berkemampuan utk menyelamatkan setiap manusia yg bertobat. Injil Kristus memiliki keupayaan yg alamiah utk menebus dgn sempurna, setiap manusia yg berdosa ~ ianya tidak perlu diperbaiki, diubahi, ditambahi, atau dikurangi! Jgn mencemarkan kemurnian kekuatan Injil dgn mengandalkan pahala2!
Faithful and True (Rev. 19:11)
#005 Yang Setia dan Yang Benar
Wahyu 19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia (Tuhan Yesus) yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Tuhan Yesus adalah "Yang Setia dan Yang Benar!" Dia senantiasa setia menunaikan janjiNya kpd JemaatNya! Dan Dia selalu benar dalam segala yang dilakukan!
Sudah diterjemahkan
1. Advocate (1 John 2:1)
2. Alpha and Omega (Rev. 1:8; 22:13)
3. Lamb Without Blemish (1 Pet. 1:19)
4. Power of God (1 Cor. 1:24)
5. Faithful and True (Rev. 19:11)
Masih belum diterjemahkan
6. Almighty (Rev. 1:8; Mt. 28:18)
7. Amen (Rev. 3:14)
8. Apostle of our Profession (Heb. 3:1)
9. Atoning Sacrifice for our Sins (1 John 2:2)
10. Author of Life (Acts 3:15)
11. Author and Perfecter of our Faith (Heb. 12:2)
12. Author of Salvation (Heb. 2:10)
13. Beginning and End (Rev. 22:13)
14. Blessed and only Ruler (1 Tim. 6:15)
15. Bread of God (John 6:33)
16. Bread of Life (John 6:35; 6:48)
17. Bridegroom (Mt. 9:15)
18. Capstone (Acts 4:11; 1 Pet. 2:7)
19. Chief Cornerstone (Eph. 2:20)
20. Chief Shepherd (1 Pet. 5:4)
21. Christ (1 John 2:22)
22. Creator (John 1:3)
23. Deliverer (Rom. 11:26)
24. Eternal Life (1 John 1:2; 5:20)
25. Faithful Witness (Rev. 1:5)
26. Faithful and True Witness (Rev. 3:14)
27. First and Last (Rev. 1:17; 2:8; 22:13)
28. Firstborn From the Dead (Rev. 1:5)
29. Firstborn over all creation (Col. 1:15)
30. Gate (John 10:9)
31. God (John 1:1; 20:28; Heb. 1:8; Rom. 9:5; 2 Pet. 1:1;1 John 5:20; etc.)
32. Good Shepherd (John 10:11,14)
33. Great Shepherd (Heb. 13:20)
34. Great High Priest (Heb. 4:14)
35. Head of the Church (Eph. 1:22; 4:15; 5:23)
36. Heir of all things (Heb. 1:2)
37. High Priest (Heb. 2:17)
38. Holy and True (Rev. 3:7)
39. Holy One (Acts 3:14)
40. Hope (1 Tim. 1:1)
41. Hope of Glory (Col. 1:27)
42. Horn of Salvation (Luke 1:69)
43. I Am (John 8:58)
44. Image of God (2 Cor. 4:4)
45. Immanuel (Mt. 1:23)
46. Judge of the living and the dead (Acts 10:42)
47. King Eternal (1 Tim. 1:17)
48. King of Israel (John 1:49)
49. King of the Jews (Mt. 27:11)
50. King of kings (1 Tim 6:15; Rev. 19:16)
51. King of the Ages (Rev. 15:3)
52. Lamb (Rev. 13:8)
53. Lamb of God (John 1:29)
54. Last Adam (1 Cor. 15:45)
55. Life (John 14:6; Col. 3:4)
56. Light of the World (John 8:12)
57. lion of the Tribe of Judah (Rev. 5:5)
58. Living One (Rev. 1:18)
59. Living Stone (1 Pet. 2:4)
60. Lord (2 Pet. 2:20)
61. Lord of All (Acts 10:36)
62. Lord of Glory (1 Cor. 2:8)
63. Lord of lords (Rev. 19:16)
64. Man from Heaven (1 Cor. 15:48)
65. Master (Lk. 5:5; 8:24; 9:33)
66. Mediator of the New Covenant (Heb. 9:15)
67. Mighty God (Isa. 9:6)
68. Morning Star (Rev. 22:16)
69. Offspring of David (Rev. 22:16)
70. Only Begotten Son of God (John 1:18; 1 John 4:9)
71. Our Great God and Savior (Titus 2:13)
72. Our Holiness (1 Cor. 1:30)
73. Our Husband (2 Cor. 11:2)
74. Our Protection (2 Thess. 3:3)
75. Our Redemption (1 Cor. 1:30)
76. Our Righteousness (1 Cor. 1:30)
77. Our Sacrificed Passover Lamb (1 Cor. 5:7)
78. Precious Cornerstone (1 Pet. 2:6)
79. Prophet (Acts 3:22)
80. Rabbi (Mt. 26:25)
81. Resurrection and Life (John 11:25)
82. Righteous Branch (Jer. 23:5)
83. Righteous One (Acts 7:52; 1 John 2:1)
84. Rock (1 Cor. 10:4)
85. Root of David (Rev. 5:5; 22:16)
86. Ruler of God’s Creation (Rev. 3:14)
87. Ruler of the Kings of the Earth (Rev. 1:5)
88. Savior (Eph. 5:23; Titus 1:4; 3:6; 2 Pet. 2:20)
89. Son of David (Lk. 18:39)
90. Son of God (John 1:49; Heb. 4:14)
91. Son of Man (Mt. 8:20)
92. Son of the Most High God (Lk. 1:32)
93. Source of Eternal Salvation for all who obey him (Heb. 5:9)
94. The One Mediator (1 Tim. 2:5)
95. The Stone the builders rejected (Acts 4:11)
96. True Bread (John 6:32)
97. True Light (John 1:9)
98. True Vine (John 15:1)
99. Truth (John 1:14; 14:6)
100. Way (John 14:6)
101. Wisdom of God (1 Cor. 1:24)
102. Word (John 1:1)
103. Word of God (Rev. 19:13)
Thursday, October 22, 2009
Bagaimana hidup bergaul dengan Tuhan
Sunday, September 13, 2009
Mengapa Berdoa?
Mazmur 34: 9
Sumber: Ketik sini
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
MENGAPAKAH KITA BERDOA?
Kita berdoa sebab Tuhan Yesus telah menyuruh kita untuk berdoa (Lukas 18: 1; Matius 26:41).
Dengan berdoa kita meletakkan 'sifat kedagingan kita/kecenderungan berbuat dosa' di bawah penguasaan Roh Kudus.
Kita berdoa kerana melaluinya kita dapat bercakap-cakap dengan Tuhan dan mencurahkan isi hati kita kepada-Nya (Mazmur 62:9; Mazmur 16:11).
Kita dapat hilangkan tekanan/stress dan bebanan..
Kita berdoa sebab dengannya kita dapat berserah 100% kepada kehendak Tuhan (Matius 6:10; Matius 26: 39, 42)
Berdoa bukan memaksa atau mengancam Tuhan untuk melaksanakan kehendak kita. Berdoa adalah meletakkan diri kita di dalam kehendak-Nya. Janganlah sampai mengancam Tuhan anda akan berkahwin dengan pasangan dari agama lain semata-mata kerana keinginan anda untuk dijodohkan dengan si-dia tidak dikabulkan-Nya. Tuhan tahu apa yang Dia perbuat. Percaya saja. masih ramai lagi orang boleh menjadi jodoh...
Kita berdoa sebab dengan tindakan itu kita menyelaraskan sudut pandangan kita dengan sudut pandangan Tuhan (Mazmur 73: 17, Matius 26:41)
Dalam pandangannya sendiri pemazmur hampir berputus asa dan menganggap mengikut dan melayani Tuhan sebagai suatu yang dia-sia. Tetapi apabila dia "masuk ke dalam tempat kudus" (berdoa) dia mendapat sudut pandangan Allah, iaitu sudut pandangan kekekalan. Oleh sebab itu dia kembali dikuatkan. Kalau melihat keadaan dunia sekarang dari sudut pandangan manusia yang terbatas kita boleh jadi gila dibuatnya... Tetapi bila kita berdoa kita dapat melihat kesudah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan..
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita mendapat apa yang kita perlukan iaitu jawaban, pimpinan dan pertolongan (Matius 7:7; Yeremia 33:3; Ibrani 4:14-16)
Tuhan akan memberi jalan keluar daripada kebuntuan yang dihadapi. Contoh, bila berhadapan dengan bakal bapa mertua di Miri suatu ketika dulu. Rancangan bersiri "Little House On The Prairie" sangat membantu.
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita dapat hidup bergaul dengan Allah (1 Korintus 14:18-19)
Paulus berdoa dalam bahasa Roh sewaktu dia bersendirian dan itu satu cara untuk bergaul dengan Tuhan. Ingat Henokh (Kejadian 5:24). alkitab berkata bukan semua mendapat bahasa Roh tetapi semua orang boleh berdoa. berdoalah di mana saja dan bila saja. Doa tidak terbatas dalam jam berdoa yang ditentukan gereja sekali seminggu selama sejam setengah!
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita dapat mengerti Firman Tuhan dan panggilan Tuhan (Mazmur 119: 18; Efesus 1: 16-20)
Saya ambil doa Efesus 1: 16-20 dan jadikan doa peribadi . Saya mendoakan doa ini apabila saya berhadapan dengan kemusykilan mengerti Firman Tuhan. Itu saya lakukan dalam tahun 1983 setahun sebelum menerima Tuhan secara peribadi dalam bilik.
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita mendapat kekuatan dan keberanian baru dalam kuasa Roh Kudus (Yesaya 40:31; Kisah 4:23-31;Lukas 11: 13)
Tuhan tidak pernah gagal memberi penyegaran dan kekuatan baru setiap kali kita datang kepada-Nya.
Kita berdoa sebab doa merupakan nafas rohani dan kunci untuk mengalami kasih dan kuasa mukjizat Allah (1 Yohanes 1: 9; Lukas 11: 13; Yohanes 7: 38)
Menghembus nafas secara rohani adalah mengakui dosa (1 Yohanes 1: 9), dan menarik nafas secara rohani adalah meminta kepenuhan, penyucian dan kekuatan Roh Kudus (Lukas 11: 13).
Sewaktu susah doa akan membawa pengalaman kuasa mukjizat. Dia akan beri jalan keluar dalam keadaan yang buntu. Contoh sewaktu membuat video editting masalah BLACKOUT PROTECTOR di atasi hanya dengan mendengar danmentaati suara Tuhan yang didengar ketika berdoa.
Kita berdoa sebab Yesus sendiri pun berdoa (Markus 1: 35).
Kalau Yesus pentingkan doa, kenapa pula kita tidak? Pagi-pagi benar Yesus pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Tetapi kita pagi-pagi benar sudah di depan... Facebook? Oopps! Tapi di sana ada juga applikasi selipan Alkitab yang boleh dijadikan renungan...
Bagaimana dengan kita?
Ada orang-orang yang berkata "Buat apa berdoa? Bukankah Tuhan sudah tahu sebelum kita ucap apa-apa? Baca tu sama dalam Mazmur 139!" atau "Betulkah ada Tuhan yang mendengar doa kita ni? Mana Tuhan? Saya tak nampak pun?". Orang yang berpandangan seperti itu belum mengenal Tuhan dan tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan secara peribadi.
Tuhan Allah memang maha tahu (Mazmur 139). Tetapi Dia mahu kita datang dan bercakap-cakap dengan Dia sebab Dia telah menciptakan kita untuk tujuan bersekutu@ fellowship!
Sebagai bapa, ada empat kata-kata yang saya sedap dengar diucap oleh anak-anak kepada saya:
Thank you.
Sorry.
Bapa hebat. Bapa pandai yang begini yang begitu...atau bagus oo yang bapa buat tadi...
Bapa, ada saya mahu cakap/tanya sesuatu....
Saya suka dengar yang begitu! Apalagi Bapa yang di syurga apabila kita datang untuk bercakap-cakap dan bersekutu dengan Dia! Fellowship, bersekutu, bergaul!
Kesaksian
Saya mula berdoa sejak berumur 6 tahun setelah diajar ibu saya. Doa pertama yang saya ingat adalah doa ingin mengenal Tuhan dengan lebih dekat. Kemudian saya bersungguh-sungguh mencari jalan Tuhan di antara jalan Kristus dengan Muhammad sewaktu Tingkatan 1. Dalam tahun 1984 Kristus menyelematkan saya apabila saya menerima Dia menjadi Tuhan dan Penyelamat saya secara peribadi. Kesaksian ini ada dalam posting dalam blog ini yang terdahulu. Sekiranya ada di antara pembaca yang sedang berada di persimpangan iman seperti yang pernah saya alami dahulu, maka pilihlah Kristus dan Dia tidak akan pernah mengecewakan anda!
Mazmur 34: 9
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Ya kecaplah sendiri!!
Mengapa Berdoa?
Mazmur 34: 9
Sumber: Ketik sini
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
MENGAPAKAH KITA BERDOA?
Kita berdoa sebab Tuhan Yesus telah menyuruh kita untuk berdoa (Lukas 18: 1; Matius 26:41).
Dengan berdoa kita meletakkan 'sifat kedagingan kita/kecenderungan berbuat dosa' di bawah penguasaan Roh Kudus.
Kita berdoa kerana melaluinya kita dapat bercakap-cakap dengan Tuhan dan mencurahkan isi hati kita kepada-Nya (Mazmur 62:9; Mazmur 16:11).
Kita dapat hilangkan tekanan/stress dan bebanan..
Kita berdoa sebab dengannya kita dapat berserah 100% kepada kehendak Tuhan (Matius 6:10; Matius 26: 39, 42)
Berdoa bukan memaksa atau mengancam Tuhan untuk melaksanakan kehendak kita. Berdoa adalah meletakkan diri kita di dalam kehendak-Nya. Janganlah sampai mengancam Tuhan anda akan berkahwin dengan pasangan dari agama lain semata-mata kerana keinginan anda untuk dijodohkan dengan si-dia tidak dikabulkan-Nya. Tuhan tahu apa yang Dia perbuat. Percaya saja. masih ramai lagi orang boleh menjadi jodoh...
Kita berdoa sebab dengan tindakan itu kita menyelaraskan sudut pandangan kita dengan sudut pandangan Tuhan (Mazmur 73: 17, Matius 26:41)
Dalam pandangannya sendiri pemazmur hampir berputus asa dan menganggap mengikut dan melayani Tuhan sebagai suatu yang dia-sia. Tetapi apabila dia "masuk ke dalam tempat kudus" (berdoa) dia mendapat sudut pandangan Allah, iaitu sudut pandangan kekekalan. Oleh sebab itu dia kembali dikuatkan. Kalau melihat keadaan dunia sekarang dari sudut pandangan manusia yang terbatas kita boleh jadi gila dibuatnya... Tetapi bila kita berdoa kita dapat melihat kesudah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan..
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita mendapat apa yang kita perlukan iaitu jawaban, pimpinan dan pertolongan (Matius 7:7; Yeremia 33:3; Ibrani 4:14-16)
Tuhan akan memberi jalan keluar daripada kebuntuan yang dihadapi. Contoh, bila berhadapan dengan bakal bapa mertua di Miri suatu ketika dulu. Rancangan bersiri "Little House On The Prairie" sangat membantu.
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita dapat hidup bergaul dengan Allah (1 Korintus 14:18-19)
Paulus berdoa dalam bahasa Roh sewaktu dia bersendirian dan itu satu cara untuk bergaul dengan Tuhan. Ingat Henokh (Kejadian 5:24). alkitab berkata bukan semua mendapat bahasa Roh tetapi semua orang boleh berdoa. berdoalah di mana saja dan bila saja. Doa tidak terbatas dalam jam berdoa yang ditentukan gereja sekali seminggu selama sejam setengah!
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita dapat mengerti Firman Tuhan dan panggilan Tuhan (Mazmur 119: 18; Efesus 1: 16-20)
Saya ambil doa Efesus 1: 16-20 dan jadikan doa peribadi . Saya mendoakan doa ini apabila saya berhadapan dengan kemusykilan mengerti Firman Tuhan. Itu saya lakukan dalam tahun 1983 setahun sebelum menerima Tuhan secara peribadi dalam bilik.
Kita berdoa sebab dengan berdoa kita mendapat kekuatan dan keberanian baru dalam kuasa Roh Kudus (Yesaya 40:31; Kisah 4:23-31;Lukas 11: 13)
Tuhan tidak pernah gagal memberi penyegaran dan kekuatan baru setiap kali kita datang kepada-Nya.
Kita berdoa sebab doa merupakan nafas rohani dan kunci untuk mengalami kasih dan kuasa mukjizat Allah (1 Yohanes 1: 9; Lukas 11: 13; Yohanes 7: 38)
Menghembus nafas secara rohani adalah mengakui dosa (1 Yohanes 1: 9), dan menarik nafas secara rohani adalah meminta kepenuhan, penyucian dan kekuatan Roh Kudus (Lukas 11: 13).
Sewaktu susah doa akan membawa pengalaman kuasa mukjizat. Dia akan beri jalan keluar dalam keadaan yang buntu. Contoh sewaktu membuat video editting masalah BLACKOUT PROTECTOR di atasi hanya dengan mendengar danmentaati suara Tuhan yang didengar ketika berdoa.
Kita berdoa sebab Yesus sendiri pun berdoa (Markus 1: 35).
Kalau Yesus pentingkan doa, kenapa pula kita tidak? Pagi-pagi benar Yesus pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Tetapi kita pagi-pagi benar sudah di depan... Facebook? Oopps! Tapi di sana ada juga applikasi selipan Alkitab yang boleh dijadikan renungan...
Bagaimana dengan kita?
Ada orang-orang yang berkata "Buat apa berdoa? Bukankah Tuhan sudah tahu sebelum kita ucap apa-apa? Baca tu sama dalam Mazmur 139!" atau "Betulkah ada Tuhan yang mendengar doa kita ni? Mana Tuhan? Saya tak nampak pun?". Orang yang berpandangan seperti itu belum mengenal Tuhan dan tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan secara peribadi.
Tuhan Allah memang maha tahu (Mazmur 139). Tetapi Dia mahu kita datang dan bercakap-cakap dengan Dia sebab Dia telah menciptakan kita untuk tujuan bersekutu@ fellowship!
Sebagai bapa, ada empat kata-kata yang saya sedap dengar diucap oleh anak-anak kepada saya:
Thank you.
Sorry.
Bapa hebat. Bapa pandai yang begini yang begitu...atau bagus oo yang bapa buat tadi...
Bapa, ada saya mahu cakap/tanya sesuatu....
Saya suka dengar yang begitu! Apalagi Bapa yang di syurga apabila kita datang untuk bercakap-cakap dan bersekutu dengan Dia! Fellowship, bersekutu, bergaul!
Kesaksian
Saya mula berdoa sejak berumur 6 tahun setelah diajar ibu saya. Doa pertama yang saya ingat adalah doa ingin mengenal Tuhan dengan lebih dekat. Kemudian saya bersungguh-sungguh mencari jalan Tuhan di antara jalan Kristus dengan Muhammad sewaktu Tingkatan 1. Dalam tahun 1984 Kristus menyelematkan saya apabila saya menerima Dia menjadi Tuhan dan Penyelamat saya secara peribadi. Kesaksian ini ada dalam posting dalam blog ini yang terdahulu. Sekiranya ada di antara pembaca yang sedang berada di persimpangan iman seperti yang pernah saya alami dahulu, maka pilihlah Kristus dan Dia tidak akan pernah mengecewakan anda!
Mazmur 34: 9
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Ya kecaplah sendiri!!
Wednesday, October 21, 2009
Satu Hal Yang Kurindu
Satu hal yang ku rindu
Berdiam di dalam rumahMu
Satu hal yang ku pinta
Menikmati baitMu Tuhan
(2x)
Lebih baik satu hari di pelataranMu
Daripada s'ribu hari di tempat lain
MemujiMu menyembahMu Kau Allah yang hidup
Dan menikmati s'mua kemurahanMu
Berdiam di dalam rumahMu
Satu hal yang ku pinta
Menikmati baitMu Tuhan
(2x)
Lebih baik satu hari di pelataranMu
Daripada s'ribu hari di tempat lain
MemujiMu menyembahMu Kau Allah yang hidup
Dan menikmati s'mua kemurahanMu
Sunday, October 18, 2009
KOMUNIKASI DALAM PERNIKAHAN
Komunikasi yg efektif akan membantu pasangan membangunkan komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif dan positif terjadi kapan kita mengendalikan fikiran secara positif.
Kita seharusnya belajar untuk memperkayakan kosa kata kerana ia akan memberikan kesan mendalam kepada pendengar.
Saat terpenting untuk menjamin komunikasi yang sihat dalam seharian adalah waktu pagi ketika bangun ungkapan yang diucapakan dan ketika kembali ketemu selepas bekerja.
Beberapa pedoman komunikasi adalah seperti berikut :
1)Berilah salam kepada pasangan setelah berpisah dengan senyuman, kata-kata menyenangkan, humour, pujian atau cerita tentang pengalaman yang menarik dan keberhasialn yang dicapai pada hari itu.
2)Sisihkan waktu unutk transisi setelah pulang kerja untuk menurunkan stress.
3) Jangan sekali-kali mendiskusikan masalah-masalah penting atau serius yang membutuhkan persetujuan bersama saat pasangan anda dalam keadaan yang sangat letuh, sakit ataupun emosional.
4)Sisihkan waktu untuk melakukan sesuatu yang disepakatkan bersama.
5)Sisihkan waktu untuk mengadakan percakapan yang ringan.
6)Jangan menyalahkan pasangan anda. Menahan dahulu segala keluhan dan usulan perubahan sampai waktu khusus untuk berbicara.
7) Bicaralah dengan jelas dan terarah. Hindari berbagai pernyataan yang berlebihan dan terlalu umum
8)Pujilah pasangan anda dengan ucapan yang menyenangkan
9) Jangan membesar-besarkan masalah. Jika Anda benar-benar ingin mengajukan sesuatu kepada pasangan anda, tuliskan inti masalah dan simpan itu untuk saat khusus anda berdua.
10) Jangan berdebat untuk hal-hal yang tidak seharusnya didebatkan.
Dari buku “SO YOU’RE GETTING MARRIED” oleh H. Norman Wright
Komunikasi efektif dan positif terjadi kapan kita mengendalikan fikiran secara positif.
Kita seharusnya belajar untuk memperkayakan kosa kata kerana ia akan memberikan kesan mendalam kepada pendengar.
Saat terpenting untuk menjamin komunikasi yang sihat dalam seharian adalah waktu pagi ketika bangun ungkapan yang diucapakan dan ketika kembali ketemu selepas bekerja.
Beberapa pedoman komunikasi adalah seperti berikut :
1)Berilah salam kepada pasangan setelah berpisah dengan senyuman, kata-kata menyenangkan, humour, pujian atau cerita tentang pengalaman yang menarik dan keberhasialn yang dicapai pada hari itu.
2)Sisihkan waktu unutk transisi setelah pulang kerja untuk menurunkan stress.
3) Jangan sekali-kali mendiskusikan masalah-masalah penting atau serius yang membutuhkan persetujuan bersama saat pasangan anda dalam keadaan yang sangat letuh, sakit ataupun emosional.
4)Sisihkan waktu untuk melakukan sesuatu yang disepakatkan bersama.
5)Sisihkan waktu untuk mengadakan percakapan yang ringan.
6)Jangan menyalahkan pasangan anda. Menahan dahulu segala keluhan dan usulan perubahan sampai waktu khusus untuk berbicara.
7) Bicaralah dengan jelas dan terarah. Hindari berbagai pernyataan yang berlebihan dan terlalu umum
8)Pujilah pasangan anda dengan ucapan yang menyenangkan
9) Jangan membesar-besarkan masalah. Jika Anda benar-benar ingin mengajukan sesuatu kepada pasangan anda, tuliskan inti masalah dan simpan itu untuk saat khusus anda berdua.
10) Jangan berdebat untuk hal-hal yang tidak seharusnya didebatkan.
Dari buku “SO YOU’RE GETTING MARRIED” oleh H. Norman Wright
Saturday, October 17, 2009
Hanya Engkau jurus'lamatku
Hanya Engkau jurus'lamatku
Tuhan Kau setia padaku
Yang kupegang hanya janji-Mu
Ku percayakan hidupku
Ku sembah Kau Allahku
Bapa dan sahabatku
Kau yang pedulikan s'luruh hidupku
Walau lewati lembah
Aku tak ditinggalkan
Yesus kekuatan di hidupku
Hanya Engkau jurus'lamatku
Tuhan Kau setia padaku
Ku yakini pertolongan-Mu
Takkan terlambat bagiku
Savior of my soul
You're the only One
My Lord, You are faithful to me
Your promises, I keep holding on
I give you my life and my all
Now I worship you My God
O my Father and my friend
And forever my life, it is in Your care
Through the valley of the death
Never will I be alone
Jesus You are the strength in all my life
Savior of my soul You're the only One
My Lord, You are faithful to me
I put my trust, in your holy hands
They're never too late, but in time
Tuhan Kau setia padaku
Yang kupegang hanya janji-Mu
Ku percayakan hidupku
Ku sembah Kau Allahku
Bapa dan sahabatku
Kau yang pedulikan s'luruh hidupku
Walau lewati lembah
Aku tak ditinggalkan
Yesus kekuatan di hidupku
Hanya Engkau jurus'lamatku
Tuhan Kau setia padaku
Ku yakini pertolongan-Mu
Takkan terlambat bagiku
Savior of my soul
You're the only One
My Lord, You are faithful to me
Your promises, I keep holding on
I give you my life and my all
Now I worship you My God
O my Father and my friend
And forever my life, it is in Your care
Through the valley of the death
Never will I be alone
Jesus You are the strength in all my life
Savior of my soul You're the only One
My Lord, You are faithful to me
I put my trust, in your holy hands
They're never too late, but in time
Thursday, October 15, 2009
Jadikanku Rumah DoaMu (with chord)
Sumber
F Bb/F F
Ku bawa hidupku s'karang
D Gm (D7/F# Gm)
Ke tempat kudusMu Tuhan
Bb F/A Gm C F C11 C
Di mezbahMu kuserahkan seluruh hidupku
Penuhi hatiku s'karang,
dengan urapan yang baru
Agar aku lebih lagi mendengar suaraMu
Reff:
F Cm7 F Bb (F/A) Gm
Jadikan aku Tuhan rumah DoaMu
Bb Am Dm Gsus G Gm/C C
Agar semua suku bangsa datang menyembahMu
F Cm7 F Bb (F/A) Gm
Jadikan aku Tuhan rumah DoaMu
Bbm/C# Am Dm Gm C F
Agar semua suku bangsa datang menyembahMu
F Bb/F F
Ku bawa hidupku s'karang
D Gm (D7/F# Gm)
Ke tempat kudusMu Tuhan
Bb F/A Gm C F C11 C
Di mezbahMu kuserahkan seluruh hidupku
Penuhi hatiku s'karang,
dengan urapan yang baru
Agar aku lebih lagi mendengar suaraMu
Reff:
F Cm7 F Bb (F/A) Gm
Jadikan aku Tuhan rumah DoaMu
Bb Am Dm Gsus G Gm/C C
Agar semua suku bangsa datang menyembahMu
F Cm7 F Bb (F/A) Gm
Jadikan aku Tuhan rumah DoaMu
Bbm/C# Am Dm Gm C F
Agar semua suku bangsa datang menyembahMu
Saturday, October 10, 2009
Berani menghadapi tantangan?
Asal Usul dan Cikal Bakal Kota Surabaya
Oleh: Yousri Nur Raja Agam MH *)
Posted on Selasa, 30 September 2008 by Yousri Raja Agam
Yousri Nur RA MH
PENELITI dan beberapa ahli sejarah, mengungkapkan, dulu Surabaya ini adalah muara sungai dan terbentuk oleh gugusan kepulauan. Muara Sungai Kali Brantas dengan anaknya Kali Surabaya masih di Wonokromo. Sedangkan Surabaya sekarang merupakan pulau-pulau kecil yang terjadi akibat lumpur yang hanyut dari letusan Gunung Kelud. Namun, lama-kelamaan terus terjadi pendangkalan di muara sungai yang terletak di Selat Madura ini.
Akibat sedimen yang terus bertambah, endapan lumpur semakin meninggi, sehingga selat-selat yang terletak di antara gugus pulau-pulau kecil itu menyempit. Di antara pulau-pulau kecil itu banyak yang menyatu, sementara ada pula selat di antara pulau-pulau kecil itupun berubah menjadi anak sungai atau kali.
Kejadian yang unik itu ditopang pula dengan proses tektonik. Permukaan daratan Surabaya naik 5 sampai 8 centimeter per-abad. Sementara itu daratan atau garis pantai bertambah ke arah laut rata-rata 7,5 centimeter per-tahun.
Dalam catatan sejarah, Gunung Kelud rata-rata meletus setiap 15 tahun sekali. Memang, apabila Kelud meletus, dua wilayah yang menjadi sasaran utama, yaitu Blitar dan Kediri. Tetapi, karena Sungai kali Brantas mengalir dari arah Kediri sampai ke Surabaya, maka semburan gunung yang membawa lava, lahar dan lumpur itu hanyut sampai ke muara sungai. Selain membuat pendangkalan di badan sungai, endapan terbanyak justru di muaranya Selat Madura, yaitu Surabaya dan Sidoarjo.
Data yang berhasil dicatat dari Proyek Penanggulangan Bencana Alam Gunung Kelud, secara berturut-turut Gunung Kelud meletus tahun 1311, 1334, 1376, 1385, 1395, 1411, 1451, 1462, 1481, 1586, 1752, 1771, 1811, 1826, 1835, 1848, 1851, 1864, 1901, 1919, 1951, 1966, 1990 dan 2005.
Sebagai contoh, letusan tahun 1966 dan 1990, tidak kurang satu kali letusan memuntahkan lahar 28 juta meter kubik. Lahar yang dimuntahkan itu, selain menimbun kawasan di sekitar gunung, juga mengalir di lereng gunung terus ke sungai. Lahar yang berubah menjadi pasir dan lumpur itu mengalir melalui Sungai Kali Brantas hingga muara. Akibat yang terjadi, juga mendangkalkan permukaan sungai, mempersempit lebar sungai dan menambah endapan di muara sungai, laut di Selat Madura.
Begitulah asal-usul dan cikal-bakal kejadian daratan di muara Kali Surabaya, sehingga daerah yang semula bernama Junggaluh atau Ujunggaluh atau Hujunggaluh, kemudian bernama Surabaya. Tidaklah mengherankan, kalau sampai sekarang Surabaya berada di dataran rendah dan terletak pada ketinggian hanya 0 sampai 6 meter di atas permukaan laut. Jadi, kalau Surabaya banjir atau pasang naik mencapai bibir daratan, tidak perlu heran dan sebenarnya tidak perlu dirisaukan.
Dari gugus pulau-pulau kecil yang disebut pulo di muara sungai Kalimas yang berinduk ke sungai Kali Brantas itu, ada selat-selat yang dulu diberi nama kali. Jadi tidaklah mengherankan ada nama tempat di Surabaya ini yang disebut pulo dan kali. Di sini pola hidup dan kehidupan warga asli adalah memancing dan berburu. Rumah-rumah penduduk kampung asli Surabaya dulunya berada di atas tiang dan di atas permukaan air, sebagaimana umumnya permukiman pantai.
Seiring dengan perkembangan ruang dan waktu, pola kehidupan berubah. Kehidupan di dunia pantai yang berubah menjadi pelabuhan itulah yang mendorong terjadinya kegiatan kemaritiman. Dunia maritim ini saling tunjang dengan perdagangan dan industri. Inilah ciri khas Surabaya pada awalnya, yang kemudian berkembang ke arah pendidikan, budaya dan pariwisata seperti sekarang ini.
Sebagai wilayah berada di muara sungai yang berkembang menjadi pelabuhan, keberadaannya diakui oleh pemerintah penjajah Belanda di awal abad ke 16. Evolusi menjadi kota besar mulai terjadi setelah dilakukan pemetaan wilayah oleh Muller tahun 1746. Pemetaan wilayah Surabaya itu atas perintah Gubernur Jenderal Belanda wilayah Hindia Belanda yang mendarat 11 April 1746 di utara Surabaya.
Awalnya luas kota Surabaya yang secara otonom diserahkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat pembentukan kota 1 April 1906 di bawah pemerintahan walikota (burgermeester), sekitar 5.170 hektar atau 51,70 kilometer per-segi.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tahun 1945, Pemerintahan Kota Surabaya dikukuhkan dengan Undang-undang No.22 tahun 1948 dengan luas wilayah 67,20 kilometer per-segi atau 6.720 hektar.
Kemudian terjadi perluasan kota dengan penambahan wilayah dari lima kecamatan dari Kabupaten Surabaya (sekarang bernama Kabupaten Gresik). Luas kota bertambah 15.461,124 hektar atau 15,46 kelometer persegi, sehingga luas kota Surabaya menjadi 22.181,12 hektar atau 221,18 kilometer per-segi.
Entah apa dasarnya, setelah tahun 1965 pada keterangan dan dalam buku agenda resmi Pemerintahan Kota Surabaya terjadi perubahan luas wilayah Kota Besar Surabaya menjadi 29.178 hektar
Sejak tahun 1992, berdasarkan pemotretan udara, ternyata luas Surabaya 32.636,68 hektar.
Memang, begitulah kenyataannya, konon hingga sekarang, luas daratan kota Surabaya terus bertambah. Dinas Tatakota Pemkot Surabaya, Senin, 12 Mei 2003, pernah mengungkap pertambahan luas daratan itu disebabkan lumpur yang hanyut ke muara sungai, terutama di hilir Kali Jagir sampai daerah Wonorejo. Akibatnya, selain muara sungai menyempit, juga semakin dangkalnya laut di muara sungai, bahkan menimbulkan tanah oloran baru.
Kalau kita amati dan kita cermat melakukan jalan keliling kota, pertambahan daratan Surabaya itu, juga akibat kegiatan reklamasi pantai dan pengurukann laut. Kegiatan yang dilakukan pihak swasta ini, pertama di daerah pertambakan, pembangunan perumahan di pinggir pantai serta perluasan daratan yang dilakukan pengelola Pantai Ria Kenjeran.
Kalau dalam buku agenda tahun 1980-an, luas Surabaya tertulis 29 ribu hektar. Kemudian pada tahun 1990-an dari hasil pemotretan udara, luas Kota Surabaya 32,63 ribu hektar. Namun, di tahun 2003, Kepala Dinas Tatakota Pemkot Surabaya Ir.Erlina Soemartomo (waktu itu) menyebut luas Kota Surabaya, 35 ribu hektar lebih. Kendati demikian, pada buku kerja (agenda) resmi terbitan Pemkot Surabaya tahun 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006, luas wilayah kota Surabaya tetap dicetak 326,37 km2 atau 32,63 ribu hektar lebih.
Tutur Tinular
Kembali cerita tentang kapan Surabaya mulai disebut dan mulai ada, atau “lahir” , versinya macam-macam. Dalam cerita lama, seperti yang terdapat, dalam buku Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977, ada dongeng tentang Surabaya.
Selain dongeng, juga ada cerita dari cerita yang disampaikan secara berkesinambungan dari nenek moyang kepada kakek, dari kakek atau nenek kepada ayah dan ibu, kemudian dari ibu kepada anak dan cucu, terus pula kepada cicit dan buyut, begitu seterusnya sampai sekarang ini. Kalau boleh dikatakan seperti tutur tinular, yakni penuturan yang kemudian ditularkan atau disebarluaskan kepada generasi berikutnya Tentu cerita dan cerita itu sudah tidak orisinal lagi, dipoles di sana-sini, bahkan ditaburi bumbu penyedap, sehingga rasanya menjadi asyik.
Surabaya yang dulunya hutan belantara di muara sungai Kali Brantas, kemudian melahirkan sungai yang berasal dari selat-selat yang terdapat dari tanah oloran yang kemudian menjadi pulau. Sungai-sungai itu tidak kurang dari 50 sungai yang disebut kali. Mulai dari kali yang cukup besar, yakni Kali Surabaya dari Mojokerto sampai Gunungsari. Kemudian, terpecah menjadi dua kali yang agak besar, Kali Mas yang mengalir dari Wonokromo ke arah Tanjung Perak dan yang kedua Kali Wonokromo yang mengalir ke arah Rungkut. Ada lagi Kali Anak yang mengalir ke arah perbatasan Surabaya-Gresik. Dan, sisanya, kali-kali yang kecil, seperti: Kali Asin, Kali Sosok, Kali Pegirian, Kali Kundang, Kali Ondo, Kali Rungkut, Kali Waron, Kali Kepiting, Kali Judan, Kali Mir, Kali Dami, Kali Lom, Kali Deres, Kali Jagir, Kali Wonorejo dan masih puluhan kali lagi yang kecil-kecil.
Sebagai muara sungai besar, di muara itu mengendaplah lumpur, apalagi berulangkali lumpur letusan Gunung Kelud, hanyut ke muara dan membentuk pulau-pulau. Dari berbagai pulau yang merupakan kepulauan itu, lahirlah Surabaya. Pulau-pulau itu memang tidak begitu menonjol, kecuali Pulau Wonokromo dan Pulau Domas. Sedangkan yang lainnya berbentuk rawa dan danau-danau kecil yang disebut kedung, serta sebagian dijadikan tambak. Ada lagi yang masih berbentuk karang.
Maka, tidak heran kalau di seantero Kota Surabaya saat ini nama tempat diawali dengan nama kedung, tambak dan karang. Contoh, Tambaksari, Tambakasri, Tambakoso Wilangun, Tambakbayan, Tambakjati, Tambakrejo, Tambakmadu, Kedungdoro, Kedungsari, Kedungasem, Kedung Baruk, Kedung klinter, Kedungsroko, Kedungcowek, Kedungmangu, Karangmenjangan, Karangasem, Karangrejo, Karang Tembok, Karanggayam dan lain-lain.
Juga ada yang berbentuk tegal, seperti Tegalsari. Konon di Tegalsari atau daerah Surabayan inilah cikal-bakal penduduk daratan Surabaya yang kemudian berkembang sampai ke daerah Bubutan dan sekitar yang kemudian menjadi pusat pemerintahan Adipati Surabaya.
Asal Nama Surabaya
Pada umumnya, masyarakat Kota Surabaya menyebut asal nama Surabaya adalah dari untaian kata Sura dan Baya atau lebih popular dengan sebutan Sura ing Baya, dibaca Suro ing Boyo. Paduan dua kata itu berarti “berani menghadapi tantangan”.
Namun berdasarkan filosofi kehidupan, warga Surabaya yang hidup di wilayah pantai menggambarkan dua perjuangan hidup antara darat dan laut. Di dua alam ini ada dua penguasa dengan habitat bertetangga yang berbeda, tetapi dapat bertemu di muara sungai. Dua makhluk itu adalah ikan Sura (Suro) dan Buaya (Boyo).
Perlambang kehidupan darat dan laut itu, sekaligus memberikan gambaran tentang warga Surabaya yang dapat menyatu, walaupun asalnya berbeda. Begitu pulalah warga Surabaya ini, mereka berasal dari berbagai suku, etnis dan ras, namun dapat hidup rukun dalam bermasyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan, ejaan nama Surabaya awalnya adalah: Curabhaya. Tulisan ini di antaranya ditemukan pada prasasti Trowulan I dari tahun Caka 1280 atau 1358 M. Dalam prasasti itu tertulis Curabhaya termasuk kelompok desa di tepi sungai sebagai tempat penambangan yang dahulu sudah ada (nadira pradeca nguni kalanyang ajnahaji pracasti).
Nama Surabaya muncul dalam kakawin Negarakartagama tahun 1365 M. Pada bait 5 disebutkan: Yen ring Janggala lok sabha n rpati ring Surabhaya terus ke Buwun. Artinya: Jika di Jenggala ke laut, raja tinggal di Surabaya terus ke Buwun.
Cerita lain menyebutkan Surabaya semula berasal dari Junggaluh, Ujunggaluh atau Hujunggaluh. Ini, terungkap pada pemerintahan Adipati Jayengrono. Kerabat kerajaan Mojopahit ini diberi kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk memerintah di Ujunggaluh. Di bawah pemerintahan Jayengrono, perkembangan pesat Ujunggaluh sebagai pelabuhan pantai terus manarik perhatian bangsa lain untuk berniaga di sini.
Suatu keanehan, ternyata sejarah Surabaya ini terputus-putus. Kalau sebelumnya Surabaya dianggap sebagai penjelmaan dari Hujunggaluh atau Ujunggaluh, namun belum satupun ahli sejarah menemukan sejak kapan nama Hujunggaluh itu “hilang” dan kemudian sejak kapan pula nama Surabaya, benar-benar mulai dipakai sebagai pengganti Hujunggaluh. Perkiraan sementara, hilangnya nama Hujunggaluh itu pada abad ke-14.
Mitos Cura-bhaya
Ada lagi sumber lain yang mengungkap tentang asal-usul nama Surabaya. Buku kecil yang diterbitkan PN.Balai Pustaka tahun 1983, tulisan Soenarto Timoer, mengungkap cerita rakyat sebagai sumber penelitian sejarah. Bukunya berjudul: Menjelajahi Jaman Bahari Indonesia “Mitos Cura-Bhaya”. Dari tulisan sepanjang 61 halaman itu, Soenarto Timoer membuat kesimpulan, bahwa hari jadi Surabaya harus dicari antara tahun-tahun 1334, saat meletusnya Gunung Kelud dan tahun 1352 saat kunjungan Raja Hayam Wuruk ke Surabhaya (sesuai Nagarakrtagama, pupuh XVII:5).
Surabaya tidak bisa dilepaskan dari nama semula Hujunggaluh, karena perubahan nama menunjukkan adanya suatu motif. Motif dapat pula menunjukkan perkiraan kapan perubahan itu terjadi. Bahwa Hujunggaluh itu adalah Surabaya yang sekarang dapat diteliti dan ditelusuri berdasarkan makna namanya, lokasi dan arti kedudukannya dalam percaturan negara.
Ditilik dari makna, nama “Hujung” atau ujung tanah yang menjorok ke laut, yakni tanjung, dapat dipastikan wilayah ini berada di pantai. “Galuh” artinya emas. Dalam bahasa Jawa tukang emas dan pengrajin perak disebut: Wong anggaluh atau kemasan seperti tercantum dalam kamus Juynboll dan Mardiwarsito. Dalam purbacaraka galuh sama artinya dengan perak.
Hujunggaluh atau Hujung Emas, bisa disebut pula sebagai Hujung Perak, dan kemudian menjadi “Tanjung Perak” yang terletak di muara sungai atau Kali Emas (Kalimas). Nah, bisa jadi Tanjung Perak sekarang itulah yang dulu bernama Hujung galuh.
Dilihat dari lokasi Surabaya sekarang, berdasarkan prasasti Klagen, lokasi Hujunggaluh itu sebagai jalabuhan. Artinya, tempat bertemu para pedagang lokal dan antarpulau yang melakukan bongkarmuat barang dengan perahu. Diperkirakan, kampung Galuhan sekarang yang ada di Jalan Pawiyatan Surabaya, itulah Hujunggaluh, Di sini ada nama kampung Tembok. Konon tembok itulah yang membatasi laut dengan daratan.
Tinjauan berdasar arti kedudukannya, pada tahun 905, Hujunggaluh tempat kedudukan “parujar i sirikan” (prasati Raja Balitung, Randusari, Klaten). Parujar adalah wali daerah setingkat bupati. Bisa diartikan, bahwa Hujunggaluh pernah menjadi ibukota sebuah daerah setingkat kabupaten, satu eselon di bawah kedudukan “raka i sirikan”, pejabat agung kerajaan setelah raja.
Nah, sejak kapan Hujunggaluh berubah menjadi Surabaya? Mamang, perubahan nama tidak sama dengan penggantian tanggal lahir atau hari jadi. Namun, hingga sekarang belum ada satupun prasasti atau data otentik yang resmi menyebut perubahan nama Hujunggaluh menjadi Surabaya.
Mitos dan mistis sejak lama mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk di Pulau Jawa. Maka mitos Cura-bhaya yang dikaitkan dengan nama Surabaya sekarang ini tentunya dapat dihubungkan pula dengan mitologi dalam mencari hari jadi Surabaya. Perubahan nama dari Hujunggaluh menjadi Surabaya dapat direkonstruksi dari berbagai sudut pandang.
Bencana alam meletusnya gunung Kelud tahun 1334 membawa korban cukup banyak. Peristiwa itu mengakibatkan terjadinya perubahan di muara kali Brantas dengan anaknya Kalimas. Garis pantai Hujunggaluh bergeser ke utara. Timbul anggapan pikiran mistis yang mengingatkan kembali kepada pertarungan penguasa lautan, yakni ikan hiu yang bernama cura, melawan penguasa darat, buaya (bhaya). Dalam dunia mistis kemudian menjadi mitos, bahwa untuk menghentikan pertikaian antara penguasa laut dengan darat itu, maka digabungkan namanya dalam satu kata Cura-bhaya atau sekarang Surabaya.
Mitos ikan dengan buaya ini sudah ada pada abad XII-XIII, sebagai pengaruh ajaran Budha Mahayana melalui cerita Kuntjarakarna. Reliefnya terpahat di dinding gua Selamangleng, Gunung Klotok, Kediri.
Bagaimanapun juga, mitos ikan dan buaya yang sekarang menjadi lambang Kota Surabaya, hanyalah merupakan sepercik versi lokal, tulis Soenarto Timoer. Jadi mitos cura-bhaya, hanya berlaku di Hujunggaluh. Cura-bhaya adalah nama baru pengganti Hujunggaluh sebagai wujud pujian kepada sang Cura mwang Bhaya yang menguasai lautan dan daratan.
Asal-usul Penduduk
Penduduk Surabaya boleh dikatakan berasal dari pendatang. Para pendatang mulai menatap dan mendirikan perkampungan di sekitar pelabuhan dan berkembang sampai ke darat, terutama di pinggir Sungai Kalimas yang merupakan anak Sungai Kali Brantas. Lama kelamaan, nama Ujunggaluh mulai dilupakan, dan namanya berubah menjadi Surabaya di bawah pemerintahan Adipati Jayengrono. Pusat Pemerintahan Adipati Jeyangrono ini diperkirakan di sekitar Kramat Gantung, Bubutan dan Alun-alun Contong saat ini.
Ada temuan sejarah yang mencantumkan pada abad ke-15, bahwa waktu itu di Surabaya sudah terjadi kehidupan yang cukup ramai. Tidak kurang 1.000 (seribu) KK (Kepala Keluarga) bermukim di Surabaya. Orang Surabaya yang dicatat pada data itu umumnya keluarga kaya yang bertempat tinggal di sekitar pelabuhan. Mereka melakukan kegiatan bisnis dan usaha jasa di pelabuhan.
Dari hari ke hari penduduk Surabaya terus bertambah, para pendatang yang menetap di Surabaya umumnya datang melalui laut. Ada yang berasal dari Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Sumetera. Di samping ada yang berasal dari daratan Jawa datang terbanyak melalui sungai Kali Brantas dan jalan darat melewati hutan. Tidak hanya itu, para pelaut itu juga banyak yang berasal dari Cina, India dan Arab, serta Eropa.
Warga pendatang di Surabaya itu, hidup berkelompok. Misalnya, mereka yang berasal dari Madura, Kalimantan, Sulawesi atau suku Melayu dari Sumatera, di samping bermukim di pantai, juga banyak yang membangun perumahan di daerah Pabean dan Pegirian. Sedangkan pendatang dari ras Arab banyak bermukim di sekitar Masjid Ampel.
Etnis Cina menempati kawasan Kembang Jepun, Bongkaran dan sekitarnya. Ini terkait dengan dermaga pelabuhan waktu itu berada di sungai Kalimas, di sekitar Jembatan Merah sekarang. Jumlah warga pendatang terus-menerus terjadi, akibat semakin pesatnya kegiatan dagang dan perkembangan budaya di Surabaya.
Pengikut Sunan Ampel
Khusus masyarakat di sekitar Ampel, sebagian besar adalah rombongan yang ikut bersama Sunan Ampel dari wilayah Mojopahit pada abad 14. Berdasarkan Babad Ngampeldenta, Sunan Ampel melakukan aktivitas di Surabaya sekitar tahun 1331 M hingga 1400 M. Jumlah rombongan Sunan Ampel itu berkisar antara 800 hingga 1.000 keluarga.
Dalam buku Oud Soerabaia (1931) karangan GH von Faber, halaman 288 dinyatakan Raden Rahmat pindah bersama 3.000 keluarga (drieduezend huisgezinnen}
Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java (1817), halaman 117 menulis saat kepindahan Raden Rahmad dari keraton Majapahit ke Ampel, ia disertai 3.000 keluarga (three thousand families). Sementara itu menurut Babad Ngampel Denta, jumlah orang yang boyongan bersama Raden Rahmat ke Ampel Surabaya sebanyak 800 keluarga (sun paringi loenggoeh domas). “Domas” menurut S.Prawiroatmodjo dalam buku Bausastra Jawa – Indonesia (1981) artinya delapan ratus.
Sejak berdirinya permukiman di Surabaya, pertumbuhan penduduk berkembang cukup pesat. Ada yang datang melalui laut maupun transportasi melalui sungai. Umumnya yang melewati sungai adalah warga yang datang dari arah Blitar, Madiun, Tulungagung, Kediri dan lain-lainnya. Mojokerto yang merupakan pusat kerajaan Majapahit, menjadikan Surabaya sebagai pelabuhan lautnya. Mereka mendirikan permukiman di sepanjang Kalimas, anak Kali Brantas yang dijadikan poros lalulintas utama saat itu. Kemudian menyebar sampai ke Keputran, Kaliasin, Kedungdoro, Kampung Malang, Surabayan dan Tegalsari.
Setelah koloni dagang dari Eropa yang dimotori bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda datang dan menetap di Surabaya, di tahun 1500-an, mereka mendirikan gudang dan tempat tinggal di sekitar pusat pemerintahan Adipati Surabaya, yakni di sekitar Alun-alun Contong, Bubutan, Gemblongan, Blauran, Pasar Besar dan wilayah sekitarnya.
Belanda yang merupakan koloni dagang rempah-rempah terbesar saat itu, mulai membentuk pemerintahan. Tanpa disadari oleh Bangsa Indonesia, Belanda mulai mencengkeramkan “kukunya” di Bumi Pertiwi ini sebagai penjajah. Termasuk di Surabaya.
Jumlah Penduduk
Ketika pemerintahan kota pertama kali dibentuk tanggal 1 April 1906, penduduk Kota Surabaya berjumlah 150 ribu orang lebih. Limabelas tahun kemudian, dalam cacah jiwa atau sensus penduduk tahun 1920, penduduk Surabaya tercatat 192.180 orang. Sepuluh tahun kemudian pada sensus penduduk tahun 1930, warga Kota Surabaya sudah berkembang menjadi 341.675 orang.
Pada zaman Jepang, di bulan September 1943 diselenggarakan cacah jiwa (sensus penduduk) Kota Surabaya (Surabaya Syi). Jumlah penduduk Surabaya waktu itu tercatat 518.729 orang.
Dalam sensus penduduk tahun 1961 tercatat resmi 1.007.945 jiwa dan tahun 1971 naik lagi menjadi 1.556.255 jiwa. Tahun 1980 penduduk resmi yang terdaftar sebagai penduduk Surabaya berkembang menjadi 2.027.913 jiwa dan tahun 1990 naik menjadi 2.473.272 jiwa.
Anehnya, data dari Dinas Kependudukan Kota Surabaya yang dikeluarkan pada bulan Mei 2004, seolah-olah jumlah penduduk Surabaya dari tahun 1990 hingga tahun 1999 “berkurang”. Padahal ini tidak mungkin, justru sebaliknya. Manakah data kependudukan yang akurat? Mustahil penduduk Surabaya berkurang, yang pasti, penduduk Surabaya terus bertambah.
Data resmi yang disajikan memang begitu kenyataannya. Tahun 1999 penduduk Surabaya tercatat 2.406.944 jiwa. Tahun 2000 sebanyak 2.443.558 jiwa, tahun 2001 bertambah jadi 2.473.461 jiwa, tahun 2002 naik lagi jadi 2.504.128 jiwa dan akhir tahun 2003 menjadi 2.656.420 jiwa. Data pada akhir April 2004, warga kota Surabaya berjumlah 2.659.566 jiwa.
Data inipun dikutip oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berikutnya, yakni saat dikepalai oleh Drs.H.Hartojo. Sama dengan sebelumnya, sensus penduduk tahun 2000, penduduk Surabaya berjumlah 2.443.558 orang.
Secara rinci, dinas kependudukan dalam buku Informasi Kependudukan Kota Surabaya tahun 2004 berturut-turut disebutkan, penduduk Surabaya tahun 2001 sebanyak: 2.473.461 orang, tahun 2002 bertambah jadi: 2.504.128, tahun 2003 tambah lagi menjadi: 2.656.420 orang dan tahun 2004 menjadi: 2.859.655 orang.
Tahun 2006 hingga Agustus, tercatat jumlah penduduk Surabaya: 2.987.456 orang. Pada awal tahun 2007 diperkirakan sudah mencapai 3,3 juta orang.
Dari BPS (Biro Pusat Statistik) lain lagi. Tahun 1992 penduduk Surabaya berjumlah 2.259.283 jiwa, kemudian tahun berikutnya ditulis sebagai berikut: 1993 (2.286359 jiwa), 1994 (2.306.474 jiwa), 1995 (2.339.335 jiwa), 1996 (2.347.520 jiwa), 1997 (2.356.487 jiwa), 1998 (2.373.282 jiwa), 1999 (2.407.146 jiwa), 2000 (2.444.956 jiwa), 2001 (2.599.512 jiwa).
Data tentang jumlah penduduk Kota Surabaya, dalam “Resume” RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Surabaya yang diterbitkan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, berbeda lagi.
Penduduk Surabaya tahun 2001 hingga 2005, kemudian proyeksi penduduk Surabaya tahun 2006 hingga 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun 2001 (2.452.222 jiwa), 2002 (2.471.557 jiwa), 2003 (2.485.761 jiwa), 2004 (2.509.833 jiwa), 2005 (2.528.777 jiwa). Proyeksi tahun 2006 (2.547.586 jiwa), 2007 (2.566.257 jiwa), 2008 (2.584.894 jiwa), 2009 (2.603.258 jiwa), 2010 (2.621.558 jiwa), 2011 (2.639.724 jiwa), 2012 (2.657.766 jiwa) dan tahun 2013 (2.675.671 jiwa).
Umumnya para pejabat dan politisi di Surabaya dewasa ini menyebut angka rata-rata penduduk Surabaya adalah sekitar 3 juta jiwa lebih.
Di samping penduduk tetap, ada penduduk tetap tetapi tidak terdaftar. Di kota Surabaya juga bermukim penduduk musiman. Akhir 2008 jumlahnya mencapai 20 ribu jiwa. Kecuali itu, sebagai sebuah kota dengan kegiatan ekonomi dan pemerintahan di berbagai sektor, ada penduduk siang dan penduduk malam. Penduduk pada siang hari di bisa mencapai 5 sampai 6 juta jiwa. Pada malam hari, penduduk Surabaya sebagian besar pulang dan tidur di Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Bangkalan, Pasuruan, bahkan di Malang***
*) Yousri Nur Raja Agam MH, Ketua Yayasan Peduli Surabaya
Oleh: Yousri Nur Raja Agam MH *)
Posted on Selasa, 30 September 2008 by Yousri Raja Agam
Yousri Nur RA MH
PENELITI dan beberapa ahli sejarah, mengungkapkan, dulu Surabaya ini adalah muara sungai dan terbentuk oleh gugusan kepulauan. Muara Sungai Kali Brantas dengan anaknya Kali Surabaya masih di Wonokromo. Sedangkan Surabaya sekarang merupakan pulau-pulau kecil yang terjadi akibat lumpur yang hanyut dari letusan Gunung Kelud. Namun, lama-kelamaan terus terjadi pendangkalan di muara sungai yang terletak di Selat Madura ini.
Akibat sedimen yang terus bertambah, endapan lumpur semakin meninggi, sehingga selat-selat yang terletak di antara gugus pulau-pulau kecil itu menyempit. Di antara pulau-pulau kecil itu banyak yang menyatu, sementara ada pula selat di antara pulau-pulau kecil itupun berubah menjadi anak sungai atau kali.
Kejadian yang unik itu ditopang pula dengan proses tektonik. Permukaan daratan Surabaya naik 5 sampai 8 centimeter per-abad. Sementara itu daratan atau garis pantai bertambah ke arah laut rata-rata 7,5 centimeter per-tahun.
Dalam catatan sejarah, Gunung Kelud rata-rata meletus setiap 15 tahun sekali. Memang, apabila Kelud meletus, dua wilayah yang menjadi sasaran utama, yaitu Blitar dan Kediri. Tetapi, karena Sungai kali Brantas mengalir dari arah Kediri sampai ke Surabaya, maka semburan gunung yang membawa lava, lahar dan lumpur itu hanyut sampai ke muara sungai. Selain membuat pendangkalan di badan sungai, endapan terbanyak justru di muaranya Selat Madura, yaitu Surabaya dan Sidoarjo.
Data yang berhasil dicatat dari Proyek Penanggulangan Bencana Alam Gunung Kelud, secara berturut-turut Gunung Kelud meletus tahun 1311, 1334, 1376, 1385, 1395, 1411, 1451, 1462, 1481, 1586, 1752, 1771, 1811, 1826, 1835, 1848, 1851, 1864, 1901, 1919, 1951, 1966, 1990 dan 2005.
Sebagai contoh, letusan tahun 1966 dan 1990, tidak kurang satu kali letusan memuntahkan lahar 28 juta meter kubik. Lahar yang dimuntahkan itu, selain menimbun kawasan di sekitar gunung, juga mengalir di lereng gunung terus ke sungai. Lahar yang berubah menjadi pasir dan lumpur itu mengalir melalui Sungai Kali Brantas hingga muara. Akibat yang terjadi, juga mendangkalkan permukaan sungai, mempersempit lebar sungai dan menambah endapan di muara sungai, laut di Selat Madura.
Begitulah asal-usul dan cikal-bakal kejadian daratan di muara Kali Surabaya, sehingga daerah yang semula bernama Junggaluh atau Ujunggaluh atau Hujunggaluh, kemudian bernama Surabaya. Tidaklah mengherankan, kalau sampai sekarang Surabaya berada di dataran rendah dan terletak pada ketinggian hanya 0 sampai 6 meter di atas permukaan laut. Jadi, kalau Surabaya banjir atau pasang naik mencapai bibir daratan, tidak perlu heran dan sebenarnya tidak perlu dirisaukan.
Dari gugus pulau-pulau kecil yang disebut pulo di muara sungai Kalimas yang berinduk ke sungai Kali Brantas itu, ada selat-selat yang dulu diberi nama kali. Jadi tidaklah mengherankan ada nama tempat di Surabaya ini yang disebut pulo dan kali. Di sini pola hidup dan kehidupan warga asli adalah memancing dan berburu. Rumah-rumah penduduk kampung asli Surabaya dulunya berada di atas tiang dan di atas permukaan air, sebagaimana umumnya permukiman pantai.
Seiring dengan perkembangan ruang dan waktu, pola kehidupan berubah. Kehidupan di dunia pantai yang berubah menjadi pelabuhan itulah yang mendorong terjadinya kegiatan kemaritiman. Dunia maritim ini saling tunjang dengan perdagangan dan industri. Inilah ciri khas Surabaya pada awalnya, yang kemudian berkembang ke arah pendidikan, budaya dan pariwisata seperti sekarang ini.
Sebagai wilayah berada di muara sungai yang berkembang menjadi pelabuhan, keberadaannya diakui oleh pemerintah penjajah Belanda di awal abad ke 16. Evolusi menjadi kota besar mulai terjadi setelah dilakukan pemetaan wilayah oleh Muller tahun 1746. Pemetaan wilayah Surabaya itu atas perintah Gubernur Jenderal Belanda wilayah Hindia Belanda yang mendarat 11 April 1746 di utara Surabaya.
Awalnya luas kota Surabaya yang secara otonom diserahkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat pembentukan kota 1 April 1906 di bawah pemerintahan walikota (burgermeester), sekitar 5.170 hektar atau 51,70 kilometer per-segi.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tahun 1945, Pemerintahan Kota Surabaya dikukuhkan dengan Undang-undang No.22 tahun 1948 dengan luas wilayah 67,20 kilometer per-segi atau 6.720 hektar.
Kemudian terjadi perluasan kota dengan penambahan wilayah dari lima kecamatan dari Kabupaten Surabaya (sekarang bernama Kabupaten Gresik). Luas kota bertambah 15.461,124 hektar atau 15,46 kelometer persegi, sehingga luas kota Surabaya menjadi 22.181,12 hektar atau 221,18 kilometer per-segi.
Entah apa dasarnya, setelah tahun 1965 pada keterangan dan dalam buku agenda resmi Pemerintahan Kota Surabaya terjadi perubahan luas wilayah Kota Besar Surabaya menjadi 29.178 hektar
Sejak tahun 1992, berdasarkan pemotretan udara, ternyata luas Surabaya 32.636,68 hektar.
Memang, begitulah kenyataannya, konon hingga sekarang, luas daratan kota Surabaya terus bertambah. Dinas Tatakota Pemkot Surabaya, Senin, 12 Mei 2003, pernah mengungkap pertambahan luas daratan itu disebabkan lumpur yang hanyut ke muara sungai, terutama di hilir Kali Jagir sampai daerah Wonorejo. Akibatnya, selain muara sungai menyempit, juga semakin dangkalnya laut di muara sungai, bahkan menimbulkan tanah oloran baru.
Kalau kita amati dan kita cermat melakukan jalan keliling kota, pertambahan daratan Surabaya itu, juga akibat kegiatan reklamasi pantai dan pengurukann laut. Kegiatan yang dilakukan pihak swasta ini, pertama di daerah pertambakan, pembangunan perumahan di pinggir pantai serta perluasan daratan yang dilakukan pengelola Pantai Ria Kenjeran.
Kalau dalam buku agenda tahun 1980-an, luas Surabaya tertulis 29 ribu hektar. Kemudian pada tahun 1990-an dari hasil pemotretan udara, luas Kota Surabaya 32,63 ribu hektar. Namun, di tahun 2003, Kepala Dinas Tatakota Pemkot Surabaya Ir.Erlina Soemartomo (waktu itu) menyebut luas Kota Surabaya, 35 ribu hektar lebih. Kendati demikian, pada buku kerja (agenda) resmi terbitan Pemkot Surabaya tahun 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006, luas wilayah kota Surabaya tetap dicetak 326,37 km2 atau 32,63 ribu hektar lebih.
Tutur Tinular
Kembali cerita tentang kapan Surabaya mulai disebut dan mulai ada, atau “lahir” , versinya macam-macam. Dalam cerita lama, seperti yang terdapat, dalam buku Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Timur yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977, ada dongeng tentang Surabaya.
Selain dongeng, juga ada cerita dari cerita yang disampaikan secara berkesinambungan dari nenek moyang kepada kakek, dari kakek atau nenek kepada ayah dan ibu, kemudian dari ibu kepada anak dan cucu, terus pula kepada cicit dan buyut, begitu seterusnya sampai sekarang ini. Kalau boleh dikatakan seperti tutur tinular, yakni penuturan yang kemudian ditularkan atau disebarluaskan kepada generasi berikutnya Tentu cerita dan cerita itu sudah tidak orisinal lagi, dipoles di sana-sini, bahkan ditaburi bumbu penyedap, sehingga rasanya menjadi asyik.
Surabaya yang dulunya hutan belantara di muara sungai Kali Brantas, kemudian melahirkan sungai yang berasal dari selat-selat yang terdapat dari tanah oloran yang kemudian menjadi pulau. Sungai-sungai itu tidak kurang dari 50 sungai yang disebut kali. Mulai dari kali yang cukup besar, yakni Kali Surabaya dari Mojokerto sampai Gunungsari. Kemudian, terpecah menjadi dua kali yang agak besar, Kali Mas yang mengalir dari Wonokromo ke arah Tanjung Perak dan yang kedua Kali Wonokromo yang mengalir ke arah Rungkut. Ada lagi Kali Anak yang mengalir ke arah perbatasan Surabaya-Gresik. Dan, sisanya, kali-kali yang kecil, seperti: Kali Asin, Kali Sosok, Kali Pegirian, Kali Kundang, Kali Ondo, Kali Rungkut, Kali Waron, Kali Kepiting, Kali Judan, Kali Mir, Kali Dami, Kali Lom, Kali Deres, Kali Jagir, Kali Wonorejo dan masih puluhan kali lagi yang kecil-kecil.
Sebagai muara sungai besar, di muara itu mengendaplah lumpur, apalagi berulangkali lumpur letusan Gunung Kelud, hanyut ke muara dan membentuk pulau-pulau. Dari berbagai pulau yang merupakan kepulauan itu, lahirlah Surabaya. Pulau-pulau itu memang tidak begitu menonjol, kecuali Pulau Wonokromo dan Pulau Domas. Sedangkan yang lainnya berbentuk rawa dan danau-danau kecil yang disebut kedung, serta sebagian dijadikan tambak. Ada lagi yang masih berbentuk karang.
Maka, tidak heran kalau di seantero Kota Surabaya saat ini nama tempat diawali dengan nama kedung, tambak dan karang. Contoh, Tambaksari, Tambakasri, Tambakoso Wilangun, Tambakbayan, Tambakjati, Tambakrejo, Tambakmadu, Kedungdoro, Kedungsari, Kedungasem, Kedung Baruk, Kedung klinter, Kedungsroko, Kedungcowek, Kedungmangu, Karangmenjangan, Karangasem, Karangrejo, Karang Tembok, Karanggayam dan lain-lain.
Juga ada yang berbentuk tegal, seperti Tegalsari. Konon di Tegalsari atau daerah Surabayan inilah cikal-bakal penduduk daratan Surabaya yang kemudian berkembang sampai ke daerah Bubutan dan sekitar yang kemudian menjadi pusat pemerintahan Adipati Surabaya.
Asal Nama Surabaya
Pada umumnya, masyarakat Kota Surabaya menyebut asal nama Surabaya adalah dari untaian kata Sura dan Baya atau lebih popular dengan sebutan Sura ing Baya, dibaca Suro ing Boyo. Paduan dua kata itu berarti “berani menghadapi tantangan”.
Namun berdasarkan filosofi kehidupan, warga Surabaya yang hidup di wilayah pantai menggambarkan dua perjuangan hidup antara darat dan laut. Di dua alam ini ada dua penguasa dengan habitat bertetangga yang berbeda, tetapi dapat bertemu di muara sungai. Dua makhluk itu adalah ikan Sura (Suro) dan Buaya (Boyo).
Perlambang kehidupan darat dan laut itu, sekaligus memberikan gambaran tentang warga Surabaya yang dapat menyatu, walaupun asalnya berbeda. Begitu pulalah warga Surabaya ini, mereka berasal dari berbagai suku, etnis dan ras, namun dapat hidup rukun dalam bermasyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan, ejaan nama Surabaya awalnya adalah: Curabhaya. Tulisan ini di antaranya ditemukan pada prasasti Trowulan I dari tahun Caka 1280 atau 1358 M. Dalam prasasti itu tertulis Curabhaya termasuk kelompok desa di tepi sungai sebagai tempat penambangan yang dahulu sudah ada (nadira pradeca nguni kalanyang ajnahaji pracasti).
Nama Surabaya muncul dalam kakawin Negarakartagama tahun 1365 M. Pada bait 5 disebutkan: Yen ring Janggala lok sabha n rpati ring Surabhaya terus ke Buwun. Artinya: Jika di Jenggala ke laut, raja tinggal di Surabaya terus ke Buwun.
Cerita lain menyebutkan Surabaya semula berasal dari Junggaluh, Ujunggaluh atau Hujunggaluh. Ini, terungkap pada pemerintahan Adipati Jayengrono. Kerabat kerajaan Mojopahit ini diberi kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk memerintah di Ujunggaluh. Di bawah pemerintahan Jayengrono, perkembangan pesat Ujunggaluh sebagai pelabuhan pantai terus manarik perhatian bangsa lain untuk berniaga di sini.
Suatu keanehan, ternyata sejarah Surabaya ini terputus-putus. Kalau sebelumnya Surabaya dianggap sebagai penjelmaan dari Hujunggaluh atau Ujunggaluh, namun belum satupun ahli sejarah menemukan sejak kapan nama Hujunggaluh itu “hilang” dan kemudian sejak kapan pula nama Surabaya, benar-benar mulai dipakai sebagai pengganti Hujunggaluh. Perkiraan sementara, hilangnya nama Hujunggaluh itu pada abad ke-14.
Mitos Cura-bhaya
Ada lagi sumber lain yang mengungkap tentang asal-usul nama Surabaya. Buku kecil yang diterbitkan PN.Balai Pustaka tahun 1983, tulisan Soenarto Timoer, mengungkap cerita rakyat sebagai sumber penelitian sejarah. Bukunya berjudul: Menjelajahi Jaman Bahari Indonesia “Mitos Cura-Bhaya”. Dari tulisan sepanjang 61 halaman itu, Soenarto Timoer membuat kesimpulan, bahwa hari jadi Surabaya harus dicari antara tahun-tahun 1334, saat meletusnya Gunung Kelud dan tahun 1352 saat kunjungan Raja Hayam Wuruk ke Surabhaya (sesuai Nagarakrtagama, pupuh XVII:5).
Surabaya tidak bisa dilepaskan dari nama semula Hujunggaluh, karena perubahan nama menunjukkan adanya suatu motif. Motif dapat pula menunjukkan perkiraan kapan perubahan itu terjadi. Bahwa Hujunggaluh itu adalah Surabaya yang sekarang dapat diteliti dan ditelusuri berdasarkan makna namanya, lokasi dan arti kedudukannya dalam percaturan negara.
Ditilik dari makna, nama “Hujung” atau ujung tanah yang menjorok ke laut, yakni tanjung, dapat dipastikan wilayah ini berada di pantai. “Galuh” artinya emas. Dalam bahasa Jawa tukang emas dan pengrajin perak disebut: Wong anggaluh atau kemasan seperti tercantum dalam kamus Juynboll dan Mardiwarsito. Dalam purbacaraka galuh sama artinya dengan perak.
Hujunggaluh atau Hujung Emas, bisa disebut pula sebagai Hujung Perak, dan kemudian menjadi “Tanjung Perak” yang terletak di muara sungai atau Kali Emas (Kalimas). Nah, bisa jadi Tanjung Perak sekarang itulah yang dulu bernama Hujung galuh.
Dilihat dari lokasi Surabaya sekarang, berdasarkan prasasti Klagen, lokasi Hujunggaluh itu sebagai jalabuhan. Artinya, tempat bertemu para pedagang lokal dan antarpulau yang melakukan bongkarmuat barang dengan perahu. Diperkirakan, kampung Galuhan sekarang yang ada di Jalan Pawiyatan Surabaya, itulah Hujunggaluh, Di sini ada nama kampung Tembok. Konon tembok itulah yang membatasi laut dengan daratan.
Tinjauan berdasar arti kedudukannya, pada tahun 905, Hujunggaluh tempat kedudukan “parujar i sirikan” (prasati Raja Balitung, Randusari, Klaten). Parujar adalah wali daerah setingkat bupati. Bisa diartikan, bahwa Hujunggaluh pernah menjadi ibukota sebuah daerah setingkat kabupaten, satu eselon di bawah kedudukan “raka i sirikan”, pejabat agung kerajaan setelah raja.
Nah, sejak kapan Hujunggaluh berubah menjadi Surabaya? Mamang, perubahan nama tidak sama dengan penggantian tanggal lahir atau hari jadi. Namun, hingga sekarang belum ada satupun prasasti atau data otentik yang resmi menyebut perubahan nama Hujunggaluh menjadi Surabaya.
Mitos dan mistis sejak lama mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk di Pulau Jawa. Maka mitos Cura-bhaya yang dikaitkan dengan nama Surabaya sekarang ini tentunya dapat dihubungkan pula dengan mitologi dalam mencari hari jadi Surabaya. Perubahan nama dari Hujunggaluh menjadi Surabaya dapat direkonstruksi dari berbagai sudut pandang.
Bencana alam meletusnya gunung Kelud tahun 1334 membawa korban cukup banyak. Peristiwa itu mengakibatkan terjadinya perubahan di muara kali Brantas dengan anaknya Kalimas. Garis pantai Hujunggaluh bergeser ke utara. Timbul anggapan pikiran mistis yang mengingatkan kembali kepada pertarungan penguasa lautan, yakni ikan hiu yang bernama cura, melawan penguasa darat, buaya (bhaya). Dalam dunia mistis kemudian menjadi mitos, bahwa untuk menghentikan pertikaian antara penguasa laut dengan darat itu, maka digabungkan namanya dalam satu kata Cura-bhaya atau sekarang Surabaya.
Mitos ikan dengan buaya ini sudah ada pada abad XII-XIII, sebagai pengaruh ajaran Budha Mahayana melalui cerita Kuntjarakarna. Reliefnya terpahat di dinding gua Selamangleng, Gunung Klotok, Kediri.
Bagaimanapun juga, mitos ikan dan buaya yang sekarang menjadi lambang Kota Surabaya, hanyalah merupakan sepercik versi lokal, tulis Soenarto Timoer. Jadi mitos cura-bhaya, hanya berlaku di Hujunggaluh. Cura-bhaya adalah nama baru pengganti Hujunggaluh sebagai wujud pujian kepada sang Cura mwang Bhaya yang menguasai lautan dan daratan.
Asal-usul Penduduk
Penduduk Surabaya boleh dikatakan berasal dari pendatang. Para pendatang mulai menatap dan mendirikan perkampungan di sekitar pelabuhan dan berkembang sampai ke darat, terutama di pinggir Sungai Kalimas yang merupakan anak Sungai Kali Brantas. Lama kelamaan, nama Ujunggaluh mulai dilupakan, dan namanya berubah menjadi Surabaya di bawah pemerintahan Adipati Jayengrono. Pusat Pemerintahan Adipati Jeyangrono ini diperkirakan di sekitar Kramat Gantung, Bubutan dan Alun-alun Contong saat ini.
Ada temuan sejarah yang mencantumkan pada abad ke-15, bahwa waktu itu di Surabaya sudah terjadi kehidupan yang cukup ramai. Tidak kurang 1.000 (seribu) KK (Kepala Keluarga) bermukim di Surabaya. Orang Surabaya yang dicatat pada data itu umumnya keluarga kaya yang bertempat tinggal di sekitar pelabuhan. Mereka melakukan kegiatan bisnis dan usaha jasa di pelabuhan.
Dari hari ke hari penduduk Surabaya terus bertambah, para pendatang yang menetap di Surabaya umumnya datang melalui laut. Ada yang berasal dari Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Sumetera. Di samping ada yang berasal dari daratan Jawa datang terbanyak melalui sungai Kali Brantas dan jalan darat melewati hutan. Tidak hanya itu, para pelaut itu juga banyak yang berasal dari Cina, India dan Arab, serta Eropa.
Warga pendatang di Surabaya itu, hidup berkelompok. Misalnya, mereka yang berasal dari Madura, Kalimantan, Sulawesi atau suku Melayu dari Sumatera, di samping bermukim di pantai, juga banyak yang membangun perumahan di daerah Pabean dan Pegirian. Sedangkan pendatang dari ras Arab banyak bermukim di sekitar Masjid Ampel.
Etnis Cina menempati kawasan Kembang Jepun, Bongkaran dan sekitarnya. Ini terkait dengan dermaga pelabuhan waktu itu berada di sungai Kalimas, di sekitar Jembatan Merah sekarang. Jumlah warga pendatang terus-menerus terjadi, akibat semakin pesatnya kegiatan dagang dan perkembangan budaya di Surabaya.
Pengikut Sunan Ampel
Khusus masyarakat di sekitar Ampel, sebagian besar adalah rombongan yang ikut bersama Sunan Ampel dari wilayah Mojopahit pada abad 14. Berdasarkan Babad Ngampeldenta, Sunan Ampel melakukan aktivitas di Surabaya sekitar tahun 1331 M hingga 1400 M. Jumlah rombongan Sunan Ampel itu berkisar antara 800 hingga 1.000 keluarga.
Dalam buku Oud Soerabaia (1931) karangan GH von Faber, halaman 288 dinyatakan Raden Rahmat pindah bersama 3.000 keluarga (drieduezend huisgezinnen}
Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java (1817), halaman 117 menulis saat kepindahan Raden Rahmad dari keraton Majapahit ke Ampel, ia disertai 3.000 keluarga (three thousand families). Sementara itu menurut Babad Ngampel Denta, jumlah orang yang boyongan bersama Raden Rahmat ke Ampel Surabaya sebanyak 800 keluarga (sun paringi loenggoeh domas). “Domas” menurut S.Prawiroatmodjo dalam buku Bausastra Jawa – Indonesia (1981) artinya delapan ratus.
Sejak berdirinya permukiman di Surabaya, pertumbuhan penduduk berkembang cukup pesat. Ada yang datang melalui laut maupun transportasi melalui sungai. Umumnya yang melewati sungai adalah warga yang datang dari arah Blitar, Madiun, Tulungagung, Kediri dan lain-lainnya. Mojokerto yang merupakan pusat kerajaan Majapahit, menjadikan Surabaya sebagai pelabuhan lautnya. Mereka mendirikan permukiman di sepanjang Kalimas, anak Kali Brantas yang dijadikan poros lalulintas utama saat itu. Kemudian menyebar sampai ke Keputran, Kaliasin, Kedungdoro, Kampung Malang, Surabayan dan Tegalsari.
Setelah koloni dagang dari Eropa yang dimotori bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda datang dan menetap di Surabaya, di tahun 1500-an, mereka mendirikan gudang dan tempat tinggal di sekitar pusat pemerintahan Adipati Surabaya, yakni di sekitar Alun-alun Contong, Bubutan, Gemblongan, Blauran, Pasar Besar dan wilayah sekitarnya.
Belanda yang merupakan koloni dagang rempah-rempah terbesar saat itu, mulai membentuk pemerintahan. Tanpa disadari oleh Bangsa Indonesia, Belanda mulai mencengkeramkan “kukunya” di Bumi Pertiwi ini sebagai penjajah. Termasuk di Surabaya.
Jumlah Penduduk
Ketika pemerintahan kota pertama kali dibentuk tanggal 1 April 1906, penduduk Kota Surabaya berjumlah 150 ribu orang lebih. Limabelas tahun kemudian, dalam cacah jiwa atau sensus penduduk tahun 1920, penduduk Surabaya tercatat 192.180 orang. Sepuluh tahun kemudian pada sensus penduduk tahun 1930, warga Kota Surabaya sudah berkembang menjadi 341.675 orang.
Pada zaman Jepang, di bulan September 1943 diselenggarakan cacah jiwa (sensus penduduk) Kota Surabaya (Surabaya Syi). Jumlah penduduk Surabaya waktu itu tercatat 518.729 orang.
Dalam sensus penduduk tahun 1961 tercatat resmi 1.007.945 jiwa dan tahun 1971 naik lagi menjadi 1.556.255 jiwa. Tahun 1980 penduduk resmi yang terdaftar sebagai penduduk Surabaya berkembang menjadi 2.027.913 jiwa dan tahun 1990 naik menjadi 2.473.272 jiwa.
Anehnya, data dari Dinas Kependudukan Kota Surabaya yang dikeluarkan pada bulan Mei 2004, seolah-olah jumlah penduduk Surabaya dari tahun 1990 hingga tahun 1999 “berkurang”. Padahal ini tidak mungkin, justru sebaliknya. Manakah data kependudukan yang akurat? Mustahil penduduk Surabaya berkurang, yang pasti, penduduk Surabaya terus bertambah.
Data resmi yang disajikan memang begitu kenyataannya. Tahun 1999 penduduk Surabaya tercatat 2.406.944 jiwa. Tahun 2000 sebanyak 2.443.558 jiwa, tahun 2001 bertambah jadi 2.473.461 jiwa, tahun 2002 naik lagi jadi 2.504.128 jiwa dan akhir tahun 2003 menjadi 2.656.420 jiwa. Data pada akhir April 2004, warga kota Surabaya berjumlah 2.659.566 jiwa.
Data inipun dikutip oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berikutnya, yakni saat dikepalai oleh Drs.H.Hartojo. Sama dengan sebelumnya, sensus penduduk tahun 2000, penduduk Surabaya berjumlah 2.443.558 orang.
Secara rinci, dinas kependudukan dalam buku Informasi Kependudukan Kota Surabaya tahun 2004 berturut-turut disebutkan, penduduk Surabaya tahun 2001 sebanyak: 2.473.461 orang, tahun 2002 bertambah jadi: 2.504.128, tahun 2003 tambah lagi menjadi: 2.656.420 orang dan tahun 2004 menjadi: 2.859.655 orang.
Tahun 2006 hingga Agustus, tercatat jumlah penduduk Surabaya: 2.987.456 orang. Pada awal tahun 2007 diperkirakan sudah mencapai 3,3 juta orang.
Dari BPS (Biro Pusat Statistik) lain lagi. Tahun 1992 penduduk Surabaya berjumlah 2.259.283 jiwa, kemudian tahun berikutnya ditulis sebagai berikut: 1993 (2.286359 jiwa), 1994 (2.306.474 jiwa), 1995 (2.339.335 jiwa), 1996 (2.347.520 jiwa), 1997 (2.356.487 jiwa), 1998 (2.373.282 jiwa), 1999 (2.407.146 jiwa), 2000 (2.444.956 jiwa), 2001 (2.599.512 jiwa).
Data tentang jumlah penduduk Kota Surabaya, dalam “Resume” RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Surabaya yang diterbitkan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, berbeda lagi.
Penduduk Surabaya tahun 2001 hingga 2005, kemudian proyeksi penduduk Surabaya tahun 2006 hingga 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun 2001 (2.452.222 jiwa), 2002 (2.471.557 jiwa), 2003 (2.485.761 jiwa), 2004 (2.509.833 jiwa), 2005 (2.528.777 jiwa). Proyeksi tahun 2006 (2.547.586 jiwa), 2007 (2.566.257 jiwa), 2008 (2.584.894 jiwa), 2009 (2.603.258 jiwa), 2010 (2.621.558 jiwa), 2011 (2.639.724 jiwa), 2012 (2.657.766 jiwa) dan tahun 2013 (2.675.671 jiwa).
Umumnya para pejabat dan politisi di Surabaya dewasa ini menyebut angka rata-rata penduduk Surabaya adalah sekitar 3 juta jiwa lebih.
Di samping penduduk tetap, ada penduduk tetap tetapi tidak terdaftar. Di kota Surabaya juga bermukim penduduk musiman. Akhir 2008 jumlahnya mencapai 20 ribu jiwa. Kecuali itu, sebagai sebuah kota dengan kegiatan ekonomi dan pemerintahan di berbagai sektor, ada penduduk siang dan penduduk malam. Penduduk pada siang hari di bisa mencapai 5 sampai 6 juta jiwa. Pada malam hari, penduduk Surabaya sebagian besar pulang dan tidur di Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Bangkalan, Pasuruan, bahkan di Malang***
*) Yousri Nur Raja Agam MH, Ketua Yayasan Peduli Surabaya
Thursday, September 10, 2009
Ulat tampak rakus, kupu tampak anggun
REFORMASI SEJATI
Bacaan : Roma 12:1-8
Nats : Berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna (Roma 12:2)
Jumat, 1 Agustus 2008
Proses metamorfosa yang mengubah ulat menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu, sungguh suatu perubahan yang mengagumkan. Dari arti katanya, metamorfosa berarti bentuk yang berubah. Namun, yang terjadi pada kupu-kupu bukan hanya perubahan bentuk, tetapi juga gaya hidup. Ulat merangkak, kupu terbang. Ulat makan daun, kupu mengisap madu. Ulat tampak rakus, kupu tampak anggun. Ulat bergerak lambat, kupu terbang cepat. Sungguh berubah total!
Kata "metamorfosa" itu pulalah yang dipakai Paulus ketika menulis: "Berubahlah oleh pembaruan budimu ...". Paulus ingin jemaat di Roma benar-benar berubah, seperti perubahan yang dialami ulat hingga menjadi kupu-kupu. Gaya hidup, cara pandang, dan cara jemaat menjalani hidup mesti berubah, sehingga mereka "dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna". Ya, reformasi sejati tidak hanya mengubah forma (bentuk), tetapi juga mengubah apa yang ada di dalam hidup seseorang.
Hidup kita perlu terus mengalami reformasi. Harus terus bergerak dari ulat ke kepompong. Jadi tidak hanya diam, tetapi seperti pesan Paulus, kita perlu terus mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (ayat 1). Artinya, kita selalu menyadari - dan kemudian membuktikannya pada dunia - bahwa atas kemurahan Allah dan kasih karunia-Nya, hidup kita ini adalah milik Allah.
Mari terus berubah agar semakin matang di dalam Tuhan. Hingga pada saatnya kelak, kita sungguh berubah menjadi indah dan memberkati setiap orang yang melihatnya -DKL
BILA HIDUP INI ADALAH MILIK TUHAN
IZINKAN DIA MENGUBAH KITA MENJADI SEPERTI YANG DIA MAU
Bacaan : Roma 12:1-8
Nats : Berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna (Roma 12:2)
Jumat, 1 Agustus 2008
Proses metamorfosa yang mengubah ulat menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu, sungguh suatu perubahan yang mengagumkan. Dari arti katanya, metamorfosa berarti bentuk yang berubah. Namun, yang terjadi pada kupu-kupu bukan hanya perubahan bentuk, tetapi juga gaya hidup. Ulat merangkak, kupu terbang. Ulat makan daun, kupu mengisap madu. Ulat tampak rakus, kupu tampak anggun. Ulat bergerak lambat, kupu terbang cepat. Sungguh berubah total!
Kata "metamorfosa" itu pulalah yang dipakai Paulus ketika menulis: "Berubahlah oleh pembaruan budimu ...". Paulus ingin jemaat di Roma benar-benar berubah, seperti perubahan yang dialami ulat hingga menjadi kupu-kupu. Gaya hidup, cara pandang, dan cara jemaat menjalani hidup mesti berubah, sehingga mereka "dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna". Ya, reformasi sejati tidak hanya mengubah forma (bentuk), tetapi juga mengubah apa yang ada di dalam hidup seseorang.
Hidup kita perlu terus mengalami reformasi. Harus terus bergerak dari ulat ke kepompong. Jadi tidak hanya diam, tetapi seperti pesan Paulus, kita perlu terus mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (ayat 1). Artinya, kita selalu menyadari - dan kemudian membuktikannya pada dunia - bahwa atas kemurahan Allah dan kasih karunia-Nya, hidup kita ini adalah milik Allah.
Mari terus berubah agar semakin matang di dalam Tuhan. Hingga pada saatnya kelak, kita sungguh berubah menjadi indah dan memberkati setiap orang yang melihatnya -DKL
BILA HIDUP INI ADALAH MILIK TUHAN
IZINKAN DIA MENGUBAH KITA MENJADI SEPERTI YANG DIA MAU
Thursday, July 30, 2009
Bisa diterjemahkan?
Contextualization: the ‘dynamic and comprehensive process by which the gospel is incarnated within a concrete historical or cultural situation. Context is defined by ‘a variety of boundaries: regionality, nationality, culture, language, ethnicity, social and economic status, political structures, education, gender, age, religious or theological tradition, worldview or values’ (the “life world” of the audience).
The example of Jesus is foundational: as a male Palestinian Jew, in a specific time and place, he immersed himself in Jewish culture, spoke Aramaic with a Galilean accent, had distinctive physical and personality features. He became one with the weak, through ‘self-emptying’ on behalf of those he came to serve (Phil 2.6-8), and lived outside the mainstream of religious, administrative and economic power. He ‘communicated to people not in theological abstractions, but through familiar, concrete forms – miracles, illustrations from common life, proverbs and stories, .. he used the earthy images of everyday rural life. Fishing and farming, weeds and wineskins, soil and salt became the “stuff” of his theological activity. From the beginning, the gospel was voiced in local, culturally conditioned forms’ (20f). Yet as an ‘insider’ he never gave up his ‘outsider’ status that ‘challenged people to see their world from an entirely new perspective’. This tension between ‘at-homeness’ and prophetic transformation is the ‘consistent pattern of biblical contextualization’
The example of Jesus is foundational: as a male Palestinian Jew, in a specific time and place, he immersed himself in Jewish culture, spoke Aramaic with a Galilean accent, had distinctive physical and personality features. He became one with the weak, through ‘self-emptying’ on behalf of those he came to serve (Phil 2.6-8), and lived outside the mainstream of religious, administrative and economic power. He ‘communicated to people not in theological abstractions, but through familiar, concrete forms – miracles, illustrations from common life, proverbs and stories, .. he used the earthy images of everyday rural life. Fishing and farming, weeds and wineskins, soil and salt became the “stuff” of his theological activity. From the beginning, the gospel was voiced in local, culturally conditioned forms’ (20f). Yet as an ‘insider’ he never gave up his ‘outsider’ status that ‘challenged people to see their world from an entirely new perspective’. This tension between ‘at-homeness’ and prophetic transformation is the ‘consistent pattern of biblical contextualization’
Friday, July 24, 2009
Can someone help to translate this?
The definition of blessing is to speak well of someone, to impart good favor and to endow prosperity on someone. We use the word "blessing" as a way to make someone happy. Even in the Sermon on the Mount in Matthew 5, Jesus starts each sentence with "Blessed are they that..." (KJV). The word "blessed" is defined as "to be well off, happy, fortunate." Each person described in Matthew 5, from a worldly perspective, is not someone that seems highly favored or happy today. Who wants to "mourn, be poor in spirit, be meek or be persecuted?"
ADA SATU SOBATKU YANG SETIA
Thursday, July 23, 2009
Peranan Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya
Ringkasan Khotbah GRII Sydney, 19/4/2009
Pengkhotbah: Pdt.Nico Ong MDiv.
Tema: Peranan Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya
Nats: Efesus 5:18-21
Di dalam pandangan orang Chinese, ada tiga tipe orang:
Tipe orang yang pertama, sien ce sien cie, artinya orang yang pada waktu sebelum sesuatu hal
terjadi dia sudah melihat ke depan apa yang akan dia hadapi, apa yang harus dia persiapkan.
Tipe orang yang kedua, ho ce ho cie, yaitu orang yang selalu diajak untuk belajar untuk
mempersiapkan kerohanian kita, mendisiplinkan pribadi kita, jawabannya, "Ah, hidup itu masih
panjang. Bukankah aku masih muda?" Selalu berkata, nanti saja, tomorrow will be better. Ini
adalah jenis orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kenapa? Karena hari ini dia gagal,
tidak ada penyesalan. Tomorrow will be better. Orang seperti ini selalu menunda kesempatan,
mengira masih ada waktu bagi dia.
Tipe orang ketiga yang paling berbahaya, pu ce pu cie, orang yang cuek dan hidup untuk diri
sendiri. Kita perlu menggugah dan membangunkan orang-orang seperti ini yang tidak mau tahu
dan sangat pesimis dan pasif sekali serta kepala batu. Dia tidak tahu untuk apa dia hidup dan
dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk hari depannya, dan apa yang akan dia hadapi
ke depan dia sendiripun tidak mau tahu. Itulah kebanyakan orang-orang yang dikatakan oleh
rasul Paulus 'sedang mabuk oleh anggur.' Apakah berarti kita tidak boleh minum anggur?
Minum anggur atau tidak boleh minum anggur bukan karena anggur itu salah. Apakah minum
anggur itu berdosa? Saya katakan, tidak. Karena mujizat yang Tuhan Yesus lakukan pertama
kali adalah mengubah air menjadi anggur di dalam pesta pernikahan di Kana. Jadi bukan
karena anggurnya, bukan masalah minum atau tidak minum, tetapi masalahnya adalah hati kita
pada waktu melakukan segala-galanya sebelum kita minum anggur itu.
Maka tiga tipe orang ini mengawali khotbah saya pagi ini. Bagaimana kita sebagai orang Kristen
dipersiapkan di tengah-tengah jaman ini, biar kita melihat kebenaran firman Tuhan memimpin
kita. Sebagai anak-anak Tuhan kita sudah menerima keselamatan dengan dua konsep yaitu
"getting in" dan "staying in." Kita masuk dan tinggal di dalamnya. Sekali keselamatan itu
diberikan, tidak pernah akan hilang. Seseorang yang sudah menerima Kristus dan sudah
diselamatkan, apakah nanti pada akhirnya seperti yang dikatakan oleh teologi Armenianism
yaitu jika engkau tidak baik-baik mengerjakan keselamatanmu dengan segala perbuatan baik,
dengan kekuatanmu, dengan kemampuanmu, pada akhirnya engkau tidak akan diselamatkan?
Konsep seperti ini akan membuat kita menjadi bimbang, membuat kita menjadi orang yang
tidak karuan, membuat kita seringkali menjadi berteriak-teriak kepada Tuhan, minta Roh Kudus
masuk di dalam hidup kita. Maka tidak heran di Cina selalu ada lagu "Welcome Holy Spirit,"
yang istilahnya hari ini Holy Spirit bisa singgah, tetapi nanti bisa pergi, lalu bisa ditarik kembali
dengan kekuatan magic supranatural untuk masuk. Akhirnya nanti siapa yang masuk?
Di dalam hal ini kita melihat keselamatan itu dilaksanakan oleh Tuhan, getting in and staying in,
masuk dan tinggal. Sehingga waktu kita memperoleh keselamatan, Roh Kudus tinggal di dalam
kehidupan orang percaya. Hari ini saya akan memberikan tiga hal yang Roh Kudus lakukan di
dalam hidup orang percaya.
1. The Spirit and Ethical Life.
Pada waktu seseorang diselamatkan, hidupnya bukan milik mereka lagi, tetapi Kristus diam di
dalam dirinya. Berarti keberadaan diri orang percaya itu bukan lagi dirinya sendiri tetapi Roh
Tuhan yang tinggal di tengah-tengah kehidupan kita. Namun banyak orang Kristen mengeluh,
dia sudah menjadi orang percaya tetapi seringkali kerohaniannya "up and down." Sdr sudah
menjadi orang Kristen bertahun-tahun, apakah sdr tidak pernah mengalami hal seperti ini?
Apakah ada di antara sdr yang berani mengatakan saya lebih baik daripada orang lain, saya
tidak pernah berbuat dosa, rohani saya selalu klimaks dan tidak pernah jatuh? Tidak ada. Saya
selalu mengatakan di tengah-tengah dunia ini tidak ada seorangpun yang bisa dikatakan
sempurna adanya. Semua orang pasti pernah berbuat dosa. The Spirit and Ethical Life
merupakan konsep yang sangat penting karena pada waktu seseorang dipimpin oleh Roh
Kudus dan mata rohaninya dibuka, Roh Kudus akan memimpin dia kembali, dari pasif menjadi
aktif. Tidak ada orang secara aktif melakukan kebenaran kecuali Roh Kudus mengubah dia.
Firman Tuhan mengatakan, "Tidak ada seorangpun yang baik, tidak ada seorangpun yang
benar. Semuanya sudah berbuat dosa." Maka konsep the Spirit and Ethical Life ini
mengandung dua pengertian, too easy and too hard. Dimana "easy-"nya? Karena ini lebih
bersifat individual. Pada waktu seseorang dipimpin Roh Kudus, tidak ada yang namanya
bersama-sama. Pada waktu sdr menerima kuasa keselamatan dan kuasa Roh Kudus,
semuanya bersifat individual. Ada yang menerima keselamatan waktu dia masih kecil, ada yang
sudah dewasa, atau ada yang sudah hampir meninggal baru percaya. Tetapi juga "too hard"
dalam hal terlalu sulit karena kita dihadapkan di dalam satu tantangan etika yang begitu real.
Menjadi orang Kristen bukan hanya sekedar menerima baptisan dan sesudah itu hidup suci
seperti malaikat. Orang seperti itu bisa jadi sebetulnya karena kurang sosialisasi atau kurang
pergaulan. Menjadi orang Kristen begitu sulit karena kita dihadapkan dengan tuntutan etika
yang real sekali, kita harus bertanggung jawab dan harus menjadi teladan di tengah-tengah
dunia yang berdosa ini. Ini adalah panggilan yang terlalu sulit. Tetapi itulah tantangan bagi kita.
Siapakah yang dapat memampukan kita memiliki kehidupan beretika tinggi di tengah-tengah
dunia yang berdosa ini? Peranan kuasa Roh Kudus tidak pernah tinggal diam. Dia terusmenerus
mengingatkan kita, orang-orang yang lemah ini, untuk terus bersandar kepadaNya.
Jangan mengira pendeta itu lebih hebat rohaninya daripada orang Kristen yang lain. Begitu
orang Kristen jatuh dibanding dengan orang non Kristen jatuh, jatuhnya itu berbeda. Orang non
Kristen jatuh, waktu dia berbuat dosa, dia selalu menikmati. Tetapi orang Kristen begitu jatuh,
jatuhnya bisa begitu dahsyat.
2. The Spirit and the New Covenant.
Perjanjian Allah atau the Covenant ini bukan ditulis dengan tinta dan kertas, tetapi dengan Roh
Allah yang hidup; bukan dengan loh batu melainkan di dalam loh daging yaitu hati manusia.
Bagaimanapun brengseknya sdr, bagaimanapun sdr pernah mengecap kebenaran Injil Kristus,
tetapi kemudian meninggalkan Tuhan, lalu bagaimana? Ada seorang ibu menangis kepada
saya, mengatakan anaknya sekarang sudah murtad dan meninggalkan Tuhan. Saya hanya bisa
memberikan penghiburan kepadanya, jika anaknya pernah mengalami keselamatan yang
sungguh, kalau dia pernah mengecap arti pertobatan dan pernah beriman dengan sungguh di
hadapan Tuhan, cepat atau lambat kuasa Roh Kebenaran itu tidak akan tinggal diam. Peranan
Roh Kudus tidak akan pernah menidurkan dia. Peranan Roh Kudus tidak akan pernah
membiarkan dia terus berada di dalam kegelapan. Roh Kudus akan terus-menerus
mengingatkan dia, karena hukum yang tertulis itu mematikan tetapi Roh itu menghidupkan. Roh
Kudus pasti akan membuat diri kita hidup di dalam kebenaran, hidup meresponi kebenaran
firman Tuhan, hidup meresponi apa yang menjadi amanat agung Tuhan untuk kita kerjakan.
Itulah pimpinan Roh Kudus. Sehingga kita bersyukur akan the Spirit and the New Covenant ini.
Maka etika bagi Paulus, pada waktu dia menghadapi berbagai problema di tengah-tengah
gerejanya, problema di tengah-tengah masyarakatnya, pada dasarnya bagi Paulus, masalah
etika ini dasarnya adalah persoalan teologia murni dan simple dan persoalan itu berhubungan
dengan pengetahuan akan Allah yang dapat kita pelajari dan dapat kita ketahui di dalam
keterbatasan pribadi kita. Kita harus mengakui keterbatasan kita pada waktu belajar akan
kebenaran firman Tuhan tetapi kita meminta pimpinan dari kuasa Roh Kudus itu terus-menerus
memberikan kemampuan kepada kita. Yang kita bicarakan dalam hal ini bukan persoalan etika
berdasarkan hubungan humanis saja, bukan berdasarkan undang-undang belaka. Tetapi etika
yang dimaksud di sini adalah kembali kepada persoalan teologia murni, persoalan hubungan
pribadi ktia dengan Tuhan. Di tengah-tengah dunia Barat ini bagaimana mendidik anak kita
hidup di dalam kebenaran? Sulit sekali. Sejak di dalam kandungan ibunya anak itu sudah punya
benih dosa. Tidak perlu diajar, anak sudah tahu berbuat dosa. Tidak perlu diberitahu, anak
sudah otomatis bisa berbuat jahat dan tahu melakukan pembalasan. Itu sebab orang tua
menyekolahkan anaknya supaya dia belajar berbuat baik, belajar dari orang baik. Di dalam hati
kita sedalam-dalamnya kita tahu, berbuat jahat itu gampang tetapi berbuat kebaikan itu sulitnya
bukan main. Itulah persoalan dasar teologia murni yang harus kita ketahui. Sehingga segala
sesuatu yang harus kita kembalikan kepada Pencipta kita, sang Kebenaran itu, maka seperti
kata Paulus, segala sesuatu yang engkau kerjakan di tengah-tengah dunia ini harus dengan
Tuhan. Itulah konsep yang kita mengerti di dalam point the Spirit and the New Covenant ini.
Kenapa? Karena pada waktu Allah memberikan the New Covenant ini Allah juga meminta
hubungan kita dengan Tuhan semakin hari semakin dekat.
Yang pertama, tujuan kita melakukan segala sesuatu bagi Tuhan adalah untuk memuliakan
Tuhan. Inilah tujuan hidup kita, to glorify Him. Di dalam pengakuan iman the Westminster
Confession of Faith chapter pertama, tujuan manusia diciptakan itu bukan untuk makan dan
minum saja, tetapi untuk memuliakan Tuhan.
Ada seorang ibu tua merindukan suaminya juga percaya Tuhan. Suaminya itu orang yang keras
dan begitu sulit untuk dibawa ke gereja. Seorang pria Chinese itu sangat otoriter. Isteri tidak
boleh ikut campur dan tidak boleh mengatur suami. Sudah diInjili, sudah didoakan, tidak
mempan-mempan. Seolah-olah semakin didoakan, semakin keras orang itu. Sdr pernah
memiliki pengalaman seperti ini? Sdr jangan kapok. Ini bukan karena doa kita kurang manjur,
tetapi karena seseorang yang berteriak kepada Tuhan supaya orang yang tidak bertobat ini
menerima belas kasihan dari Tuhan, Setanpun tidak tinggal diam. Kuasa kegelapan tidak
eprnah tinggal diam. Semakin didoakan, semakin keras suaminya memperlakukan dia. Maka
ibu ini memakai cara lain. Dia memasakkan makanan-makanan yang paling enak untuk
suaminya sedangkan dia sendiri hanya makan mantou. Suaminya menjadi curiga, kenapa
isterinya melakukan hal ini. Akhirnya waktu didesak, isterinya mengatakan, "Karena aku
mencintai kamu, saya tidak tahu cara yang bagaimana lagi untuk membawamu mengenal
Kristus, aku harus memberikan yang terbaik bagimu selama kamu masih hidup. Makanlah dan
nikmatilah sepuasmu selama masih ada kesempatan. Kalau saya meninggalkan dunia ini, saya
memiliki hidup yang kekal bersama Kristus. Sebagai seorang isteri yang mencintaimu, saya
begitu ingin engkau juga bisa bersamaku hidup di dalam kekekalan, tetapi engkau tidak mau.
Maka aku hanya bisa memberikan apa yang terbaik kepadamu sekarang ini." Mendengar
kalimat itu suaminya menjadi sungkan sekali, sampai akhirnya dia sendiri yang meminta
isterinya membawa dia ke gereja.
Yang kedua, segala sesuatu harus dikerjakan untuk Tuhan, itu adalah pola teladan dari Yesus
Kristus sendiri. Memang ini adalah hal yang begitu sulit, tetapi ini yang harus kita kerjakan.
Mungkin ada kekurangan tetapi kalau engkau tidak mengerjakannya sama sekali, engkau
berdosa besar. Kerjakanlah baik-baik.
Yang ketiga, prinsip kasih. Kasih itu adalah Allah sendiri, Allah yang sudah menyatakan
kasihNya ke tengah-tengah kehidupan kita. Maka inilah yang mendorong kita untuk
mengerjakan segala sesuatu untuk semata-mata memuliakan Tuhan.
3. The Spirit and Preaching.
Paulus mengajarkan beberapa sikap orang Kristen di dalam bagian ini.
Yang pertama, hendaklah kamu penuh dengan Roh. Perintah ini bukan bersifat sementara
tetapi merupakan suatu perintah yang berwenang, merupakan suatu keharusan, bukan sesuatu
yang fakultatif atau suatu pilihan belaka. Di dalam kehidupan kita yang sudah mengenal
keselamatan dan anugerah Tuhan, sdr tidak berhak untuk memilih. Allah yang berdaulat
sebelum dunia ini dijadikan, sebelum engkau dibentuk di dalam rahim ibumu, Allah sudah
memilih dan menentukan kita. Sehingga pada waktu kita melihat dua kondisi yang digambarkan
di dalam bagian Efesus ini sama-sama dipengaruhi oleh unsur luar. Yang satu digambarkan
sebagai mabuk oleh anggur, seorang peminum. Seorang alkoholik itu dipengaruhi oleh alkohol,
yang membuat dia menjadi liar, buas, tidak bermoral dan tidak terkontrol hidupnya. Bahkan
kelakuan seorang pemabuk bisa lebih jahat, lebih kejam dan lebih buruk daripada binatang.
Sedangkan sebaliknya yang satu lagi adalah seseorang yang berada di dalam pimpinan dari
kuasa Roh Kudus. Dipengaruhi oleh kuasa Roh Kudus itu berbeda total dengan orang yang
mabuk. Jika orang mabuk membuat keberadaannya seperti binatang, turning a human being
into a beast, sebaliknya orang yang penuh dengan Roh Kudus akan membuat dirinya seperti
Kristus. Kenapa? Karena karya penyelamatan Kristus itu dimulai dari dalam hati orang. Ini juga
merupakan karya pekerjaan Roh Kudus yang bekerja di dalam hatinya yang membuat dia aktif
berespons akan kebenaran Tuhan. Menjadi percaya bukan karena melihat tetapi karena
mendengar. Kalau engkau hanya percaya karena melihat, engkau akan kecewa. Tetapi kalau
engkau menjadi percaya karena engkau mendengar firman Tuhan, maka sin tao se cung tin
tao. Karena di dalam Rom.10:14-15 Paulus mengatakan hal ini. Siapa bisa percaya kalau dia
tidak mendengar firman? Yohanes Pembaptis di padang gurun meneriakkan firman Tuhan.
Demikian juga Yesus Kristus selama 3 1/2 tahun melayani hanya 35 kali melakukan mujizat,
tetapi kenapa hari ini gereja-gereja melakukan lebih banyak mujizat daripada Yesus, tetapi
mujizatnya tidak lebih daripada penipuan fenomena, pencengkraman di dalam psikologi
sehingga membuat orang takut. Maka point the Spirit and Preaching ini memperlihatkan kepada
kita orang menjadi percaya dan mengikut Kristus bukan karena kehebatan orang di dalam
memberitakan Injil. Kehebatan dia hanya karena dia dipakai Tuhan. Mereka menjadi percaya
bukan karena kemampuan kehebatan proklamasi Injil tetapi juga karena kekuatan Roh Kudus
yang memberikan kepastian yang kokoh. Menjadi seorang Reformed, kita wajib memberitakan
Injil Tuhan, harus lebih bersemangat daripada orang Kharismatik. Kenapa? Karena kita tahu
kita memberitakan kebenaran Allah. Seorang penabur yang menaburkan benih, kita tidak tahu
kapan benih itu tumbuh. Tetapi kita tahu Tuhan akan memberi pertumbuhan pada waktunya.
Karena itu kita tidak perlu takut, karena kita memberitakan Injil kepada orang-orang pilihan yang kita tidak tahu ada dimana dan kapan kita bisa ketemu mereka. Namun kita berusaha
semaksimal mungkin. Maka ada perpaduan antara the Spirit and the Preaching ini membuat
kita kembali sadar, orang yang taat kepada pimpinan Roh Kudus baru disebut orang rohani
sewaktu seluruh pikiran, perasaan, kebebasan dan jasmaninya itu diatur oleh Roh Kudus.
Sekali lagi saya mengatakan di dalam hal ini, orang yang taat kepada pimpinan Roh Kudus
baru disebut orang rohani karena pemikiran, perasaan dan kebebasan jasmaninya diatur oleh
Roh Kudus. Sdr yang dulunya pasif sekarang diaktifkan, yang dulunya tidak ada unsur keaktifan
melakukan kebenaran tetapi hanya aktif di dalam berbuat dosa, sekarang pada waktu sdr
menerima pencerahan di dalam ati pemulihan dari yang lama menjadi baru, segala
keinginanmu, segala hawa nafsu kedaginganmu Tuhan kikis sedikit demi sedikit. Proses ini
terjadi satu demi satu, tidak ada orang yang begitu dibaptis langsung berubah total seperti
malaikat. Sedikit demi sedikit, tiap hari tiap sifat Tuhan hancurkan. Ini yang diberitakan oleh
Paulus, "...bukan karena aku tetapi karena keberadaan Roh Kudus yang terus-menerus
bekerja." Sebagai orang Reformed kita harus percaya waktu kita memberitakan firman, kita
yakin ada janji Allah kepada setiap orang-orang pilihanNya. Tetapi yang perlu kita perhatikan
bahwa bekerjanya Roh Kudus melalui firman Allah memimpin manusia untuk kembali kepada
kebenaran firman Tuhan. Maka Roh Kudus dengan firman Allah itu tidak dapat dipisahkan. Roh
Kudus tidak mungkin memimpin orang melanggar kebenaran firmanNya, karena Dia adalah
Roh Kebenaran. Jika orang hanya menekankan kepenuhan kuasa Roh Kudus tetapi tidak
pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan, maka sangat berbahaya sekali. Roh Kudus
adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang masuk ke dalam kebenaranNya. Kita bukan
orang pintar tetapi kita adalah orang berhikmat. Orang pintar rationya mengontrol perasaannya
lalu mengontrol tindakannya. Kita puas? Tidak.
Kita mengatakan di atas ratio masih ada kebenaran firman Tuhan, wahyu Allah, itulah yang memimpin kita hidup berhikmat. Kehendak Tuhan adalah absolut dan tidak pernah berubah tetapi pimpinan Roh Kudus itu bersifat sangat dinamis. Pimpinan kuasa Roh Kudus itu mempunyai dinamika yang tidak dapat diprediksi dan dipikirkan oleh manusia. Setiap kesaksian hidup kita berlainan. Ada yang latar belakangnya orang nakal, tetapi Tuhan bisa membawa dia berbalik kepada kebenaran. Tujuan pimpinan Roh Kudus adalah memimpin orang masuk ke dalam kehendak Tuhan yang tidak pernah berubah.
RohKudus melalui firman Tuhan memimpin ratio manusia. Tuhan menggunakan kebenaran
yang diwahyukanNya mengatur seluruh pikiran yang diciptakanNya untuk kembali kepada
kedaulatanNya. Maka pemikirannya baru mencapai pemikiran yang tertinggi. Ratio adalah
ciptaan Tuhan yang terbatas adanya, ratio tidak dapat membuat manusia mengerti keseluruhan
dari kebenaran firman Tuhan. Maka ratio bukanlah kuasa yang tertinggi, sehingga tidak ada
sesuatu yang dapat dibanggakan dari kaum Rationalisme. Kamu pintar? Tetapi kamu harus
meminta hikmat yang berasal dari Tuhan. Biarlah kita menyadari keselamatan itu begitu
berharga. Maka lakukan, kerjakan dan jangan takut mengabarkan Injil. Berani berkata-kata.
Pergilah dan lakukan panggilan Tuhan bagimu.(kz)
Pengkhotbah: Pdt.Nico Ong MDiv.
Tema: Peranan Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya
Nats: Efesus 5:18-21
Di dalam pandangan orang Chinese, ada tiga tipe orang:
Tipe orang yang pertama, sien ce sien cie, artinya orang yang pada waktu sebelum sesuatu hal
terjadi dia sudah melihat ke depan apa yang akan dia hadapi, apa yang harus dia persiapkan.
Tipe orang yang kedua, ho ce ho cie, yaitu orang yang selalu diajak untuk belajar untuk
mempersiapkan kerohanian kita, mendisiplinkan pribadi kita, jawabannya, "Ah, hidup itu masih
panjang. Bukankah aku masih muda?" Selalu berkata, nanti saja, tomorrow will be better. Ini
adalah jenis orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kenapa? Karena hari ini dia gagal,
tidak ada penyesalan. Tomorrow will be better. Orang seperti ini selalu menunda kesempatan,
mengira masih ada waktu bagi dia.
Tipe orang ketiga yang paling berbahaya, pu ce pu cie, orang yang cuek dan hidup untuk diri
sendiri. Kita perlu menggugah dan membangunkan orang-orang seperti ini yang tidak mau tahu
dan sangat pesimis dan pasif sekali serta kepala batu. Dia tidak tahu untuk apa dia hidup dan
dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk hari depannya, dan apa yang akan dia hadapi
ke depan dia sendiripun tidak mau tahu. Itulah kebanyakan orang-orang yang dikatakan oleh
rasul Paulus 'sedang mabuk oleh anggur.' Apakah berarti kita tidak boleh minum anggur?
Minum anggur atau tidak boleh minum anggur bukan karena anggur itu salah. Apakah minum
anggur itu berdosa? Saya katakan, tidak. Karena mujizat yang Tuhan Yesus lakukan pertama
kali adalah mengubah air menjadi anggur di dalam pesta pernikahan di Kana. Jadi bukan
karena anggurnya, bukan masalah minum atau tidak minum, tetapi masalahnya adalah hati kita
pada waktu melakukan segala-galanya sebelum kita minum anggur itu.
Maka tiga tipe orang ini mengawali khotbah saya pagi ini. Bagaimana kita sebagai orang Kristen
dipersiapkan di tengah-tengah jaman ini, biar kita melihat kebenaran firman Tuhan memimpin
kita. Sebagai anak-anak Tuhan kita sudah menerima keselamatan dengan dua konsep yaitu
"getting in" dan "staying in." Kita masuk dan tinggal di dalamnya. Sekali keselamatan itu
diberikan, tidak pernah akan hilang. Seseorang yang sudah menerima Kristus dan sudah
diselamatkan, apakah nanti pada akhirnya seperti yang dikatakan oleh teologi Armenianism
yaitu jika engkau tidak baik-baik mengerjakan keselamatanmu dengan segala perbuatan baik,
dengan kekuatanmu, dengan kemampuanmu, pada akhirnya engkau tidak akan diselamatkan?
Konsep seperti ini akan membuat kita menjadi bimbang, membuat kita menjadi orang yang
tidak karuan, membuat kita seringkali menjadi berteriak-teriak kepada Tuhan, minta Roh Kudus
masuk di dalam hidup kita. Maka tidak heran di Cina selalu ada lagu "Welcome Holy Spirit,"
yang istilahnya hari ini Holy Spirit bisa singgah, tetapi nanti bisa pergi, lalu bisa ditarik kembali
dengan kekuatan magic supranatural untuk masuk. Akhirnya nanti siapa yang masuk?
Di dalam hal ini kita melihat keselamatan itu dilaksanakan oleh Tuhan, getting in and staying in,
masuk dan tinggal. Sehingga waktu kita memperoleh keselamatan, Roh Kudus tinggal di dalam
kehidupan orang percaya. Hari ini saya akan memberikan tiga hal yang Roh Kudus lakukan di
dalam hidup orang percaya.
1. The Spirit and Ethical Life.
Pada waktu seseorang diselamatkan, hidupnya bukan milik mereka lagi, tetapi Kristus diam di
dalam dirinya. Berarti keberadaan diri orang percaya itu bukan lagi dirinya sendiri tetapi Roh
Tuhan yang tinggal di tengah-tengah kehidupan kita. Namun banyak orang Kristen mengeluh,
dia sudah menjadi orang percaya tetapi seringkali kerohaniannya "up and down." Sdr sudah
menjadi orang Kristen bertahun-tahun, apakah sdr tidak pernah mengalami hal seperti ini?
Apakah ada di antara sdr yang berani mengatakan saya lebih baik daripada orang lain, saya
tidak pernah berbuat dosa, rohani saya selalu klimaks dan tidak pernah jatuh? Tidak ada. Saya
selalu mengatakan di tengah-tengah dunia ini tidak ada seorangpun yang bisa dikatakan
sempurna adanya. Semua orang pasti pernah berbuat dosa. The Spirit and Ethical Life
merupakan konsep yang sangat penting karena pada waktu seseorang dipimpin oleh Roh
Kudus dan mata rohaninya dibuka, Roh Kudus akan memimpin dia kembali, dari pasif menjadi
aktif. Tidak ada orang secara aktif melakukan kebenaran kecuali Roh Kudus mengubah dia.
Firman Tuhan mengatakan, "Tidak ada seorangpun yang baik, tidak ada seorangpun yang
benar. Semuanya sudah berbuat dosa." Maka konsep the Spirit and Ethical Life ini
mengandung dua pengertian, too easy and too hard. Dimana "easy-"nya? Karena ini lebih
bersifat individual. Pada waktu seseorang dipimpin Roh Kudus, tidak ada yang namanya
bersama-sama. Pada waktu sdr menerima kuasa keselamatan dan kuasa Roh Kudus,
semuanya bersifat individual. Ada yang menerima keselamatan waktu dia masih kecil, ada yang
sudah dewasa, atau ada yang sudah hampir meninggal baru percaya. Tetapi juga "too hard"
dalam hal terlalu sulit karena kita dihadapkan di dalam satu tantangan etika yang begitu real.
Menjadi orang Kristen bukan hanya sekedar menerima baptisan dan sesudah itu hidup suci
seperti malaikat. Orang seperti itu bisa jadi sebetulnya karena kurang sosialisasi atau kurang
pergaulan. Menjadi orang Kristen begitu sulit karena kita dihadapkan dengan tuntutan etika
yang real sekali, kita harus bertanggung jawab dan harus menjadi teladan di tengah-tengah
dunia yang berdosa ini. Ini adalah panggilan yang terlalu sulit. Tetapi itulah tantangan bagi kita.
Siapakah yang dapat memampukan kita memiliki kehidupan beretika tinggi di tengah-tengah
dunia yang berdosa ini? Peranan kuasa Roh Kudus tidak pernah tinggal diam. Dia terusmenerus
mengingatkan kita, orang-orang yang lemah ini, untuk terus bersandar kepadaNya.
Jangan mengira pendeta itu lebih hebat rohaninya daripada orang Kristen yang lain. Begitu
orang Kristen jatuh dibanding dengan orang non Kristen jatuh, jatuhnya itu berbeda. Orang non
Kristen jatuh, waktu dia berbuat dosa, dia selalu menikmati. Tetapi orang Kristen begitu jatuh,
jatuhnya bisa begitu dahsyat.
2. The Spirit and the New Covenant.
Perjanjian Allah atau the Covenant ini bukan ditulis dengan tinta dan kertas, tetapi dengan Roh
Allah yang hidup; bukan dengan loh batu melainkan di dalam loh daging yaitu hati manusia.
Bagaimanapun brengseknya sdr, bagaimanapun sdr pernah mengecap kebenaran Injil Kristus,
tetapi kemudian meninggalkan Tuhan, lalu bagaimana? Ada seorang ibu menangis kepada
saya, mengatakan anaknya sekarang sudah murtad dan meninggalkan Tuhan. Saya hanya bisa
memberikan penghiburan kepadanya, jika anaknya pernah mengalami keselamatan yang
sungguh, kalau dia pernah mengecap arti pertobatan dan pernah beriman dengan sungguh di
hadapan Tuhan, cepat atau lambat kuasa Roh Kebenaran itu tidak akan tinggal diam. Peranan
Roh Kudus tidak akan pernah menidurkan dia. Peranan Roh Kudus tidak akan pernah
membiarkan dia terus berada di dalam kegelapan. Roh Kudus akan terus-menerus
mengingatkan dia, karena hukum yang tertulis itu mematikan tetapi Roh itu menghidupkan. Roh
Kudus pasti akan membuat diri kita hidup di dalam kebenaran, hidup meresponi kebenaran
firman Tuhan, hidup meresponi apa yang menjadi amanat agung Tuhan untuk kita kerjakan.
Itulah pimpinan Roh Kudus. Sehingga kita bersyukur akan the Spirit and the New Covenant ini.
Maka etika bagi Paulus, pada waktu dia menghadapi berbagai problema di tengah-tengah
gerejanya, problema di tengah-tengah masyarakatnya, pada dasarnya bagi Paulus, masalah
etika ini dasarnya adalah persoalan teologia murni dan simple dan persoalan itu berhubungan
dengan pengetahuan akan Allah yang dapat kita pelajari dan dapat kita ketahui di dalam
keterbatasan pribadi kita. Kita harus mengakui keterbatasan kita pada waktu belajar akan
kebenaran firman Tuhan tetapi kita meminta pimpinan dari kuasa Roh Kudus itu terus-menerus
memberikan kemampuan kepada kita. Yang kita bicarakan dalam hal ini bukan persoalan etika
berdasarkan hubungan humanis saja, bukan berdasarkan undang-undang belaka. Tetapi etika
yang dimaksud di sini adalah kembali kepada persoalan teologia murni, persoalan hubungan
pribadi ktia dengan Tuhan. Di tengah-tengah dunia Barat ini bagaimana mendidik anak kita
hidup di dalam kebenaran? Sulit sekali. Sejak di dalam kandungan ibunya anak itu sudah punya
benih dosa. Tidak perlu diajar, anak sudah tahu berbuat dosa. Tidak perlu diberitahu, anak
sudah otomatis bisa berbuat jahat dan tahu melakukan pembalasan. Itu sebab orang tua
menyekolahkan anaknya supaya dia belajar berbuat baik, belajar dari orang baik. Di dalam hati
kita sedalam-dalamnya kita tahu, berbuat jahat itu gampang tetapi berbuat kebaikan itu sulitnya
bukan main. Itulah persoalan dasar teologia murni yang harus kita ketahui. Sehingga segala
sesuatu yang harus kita kembalikan kepada Pencipta kita, sang Kebenaran itu, maka seperti
kata Paulus, segala sesuatu yang engkau kerjakan di tengah-tengah dunia ini harus dengan
Tuhan. Itulah konsep yang kita mengerti di dalam point the Spirit and the New Covenant ini.
Kenapa? Karena pada waktu Allah memberikan the New Covenant ini Allah juga meminta
hubungan kita dengan Tuhan semakin hari semakin dekat.
Yang pertama, tujuan kita melakukan segala sesuatu bagi Tuhan adalah untuk memuliakan
Tuhan. Inilah tujuan hidup kita, to glorify Him. Di dalam pengakuan iman the Westminster
Confession of Faith chapter pertama, tujuan manusia diciptakan itu bukan untuk makan dan
minum saja, tetapi untuk memuliakan Tuhan.
Ada seorang ibu tua merindukan suaminya juga percaya Tuhan. Suaminya itu orang yang keras
dan begitu sulit untuk dibawa ke gereja. Seorang pria Chinese itu sangat otoriter. Isteri tidak
boleh ikut campur dan tidak boleh mengatur suami. Sudah diInjili, sudah didoakan, tidak
mempan-mempan. Seolah-olah semakin didoakan, semakin keras orang itu. Sdr pernah
memiliki pengalaman seperti ini? Sdr jangan kapok. Ini bukan karena doa kita kurang manjur,
tetapi karena seseorang yang berteriak kepada Tuhan supaya orang yang tidak bertobat ini
menerima belas kasihan dari Tuhan, Setanpun tidak tinggal diam. Kuasa kegelapan tidak
eprnah tinggal diam. Semakin didoakan, semakin keras suaminya memperlakukan dia. Maka
ibu ini memakai cara lain. Dia memasakkan makanan-makanan yang paling enak untuk
suaminya sedangkan dia sendiri hanya makan mantou. Suaminya menjadi curiga, kenapa
isterinya melakukan hal ini. Akhirnya waktu didesak, isterinya mengatakan, "Karena aku
mencintai kamu, saya tidak tahu cara yang bagaimana lagi untuk membawamu mengenal
Kristus, aku harus memberikan yang terbaik bagimu selama kamu masih hidup. Makanlah dan
nikmatilah sepuasmu selama masih ada kesempatan. Kalau saya meninggalkan dunia ini, saya
memiliki hidup yang kekal bersama Kristus. Sebagai seorang isteri yang mencintaimu, saya
begitu ingin engkau juga bisa bersamaku hidup di dalam kekekalan, tetapi engkau tidak mau.
Maka aku hanya bisa memberikan apa yang terbaik kepadamu sekarang ini." Mendengar
kalimat itu suaminya menjadi sungkan sekali, sampai akhirnya dia sendiri yang meminta
isterinya membawa dia ke gereja.
Yang kedua, segala sesuatu harus dikerjakan untuk Tuhan, itu adalah pola teladan dari Yesus
Kristus sendiri. Memang ini adalah hal yang begitu sulit, tetapi ini yang harus kita kerjakan.
Mungkin ada kekurangan tetapi kalau engkau tidak mengerjakannya sama sekali, engkau
berdosa besar. Kerjakanlah baik-baik.
Yang ketiga, prinsip kasih. Kasih itu adalah Allah sendiri, Allah yang sudah menyatakan
kasihNya ke tengah-tengah kehidupan kita. Maka inilah yang mendorong kita untuk
mengerjakan segala sesuatu untuk semata-mata memuliakan Tuhan.
3. The Spirit and Preaching.
Paulus mengajarkan beberapa sikap orang Kristen di dalam bagian ini.
Yang pertama, hendaklah kamu penuh dengan Roh. Perintah ini bukan bersifat sementara
tetapi merupakan suatu perintah yang berwenang, merupakan suatu keharusan, bukan sesuatu
yang fakultatif atau suatu pilihan belaka. Di dalam kehidupan kita yang sudah mengenal
keselamatan dan anugerah Tuhan, sdr tidak berhak untuk memilih. Allah yang berdaulat
sebelum dunia ini dijadikan, sebelum engkau dibentuk di dalam rahim ibumu, Allah sudah
memilih dan menentukan kita. Sehingga pada waktu kita melihat dua kondisi yang digambarkan
di dalam bagian Efesus ini sama-sama dipengaruhi oleh unsur luar. Yang satu digambarkan
sebagai mabuk oleh anggur, seorang peminum. Seorang alkoholik itu dipengaruhi oleh alkohol,
yang membuat dia menjadi liar, buas, tidak bermoral dan tidak terkontrol hidupnya. Bahkan
kelakuan seorang pemabuk bisa lebih jahat, lebih kejam dan lebih buruk daripada binatang.
Sedangkan sebaliknya yang satu lagi adalah seseorang yang berada di dalam pimpinan dari
kuasa Roh Kudus. Dipengaruhi oleh kuasa Roh Kudus itu berbeda total dengan orang yang
mabuk. Jika orang mabuk membuat keberadaannya seperti binatang, turning a human being
into a beast, sebaliknya orang yang penuh dengan Roh Kudus akan membuat dirinya seperti
Kristus. Kenapa? Karena karya penyelamatan Kristus itu dimulai dari dalam hati orang. Ini juga
merupakan karya pekerjaan Roh Kudus yang bekerja di dalam hatinya yang membuat dia aktif
berespons akan kebenaran Tuhan. Menjadi percaya bukan karena melihat tetapi karena
mendengar. Kalau engkau hanya percaya karena melihat, engkau akan kecewa. Tetapi kalau
engkau menjadi percaya karena engkau mendengar firman Tuhan, maka sin tao se cung tin
tao. Karena di dalam Rom.10:14-15 Paulus mengatakan hal ini. Siapa bisa percaya kalau dia
tidak mendengar firman? Yohanes Pembaptis di padang gurun meneriakkan firman Tuhan.
Demikian juga Yesus Kristus selama 3 1/2 tahun melayani hanya 35 kali melakukan mujizat,
tetapi kenapa hari ini gereja-gereja melakukan lebih banyak mujizat daripada Yesus, tetapi
mujizatnya tidak lebih daripada penipuan fenomena, pencengkraman di dalam psikologi
sehingga membuat orang takut. Maka point the Spirit and Preaching ini memperlihatkan kepada
kita orang menjadi percaya dan mengikut Kristus bukan karena kehebatan orang di dalam
memberitakan Injil. Kehebatan dia hanya karena dia dipakai Tuhan. Mereka menjadi percaya
bukan karena kemampuan kehebatan proklamasi Injil tetapi juga karena kekuatan Roh Kudus
yang memberikan kepastian yang kokoh. Menjadi seorang Reformed, kita wajib memberitakan
Injil Tuhan, harus lebih bersemangat daripada orang Kharismatik. Kenapa? Karena kita tahu
kita memberitakan kebenaran Allah. Seorang penabur yang menaburkan benih, kita tidak tahu
kapan benih itu tumbuh. Tetapi kita tahu Tuhan akan memberi pertumbuhan pada waktunya.
Karena itu kita tidak perlu takut, karena kita memberitakan Injil kepada orang-orang pilihan yang kita tidak tahu ada dimana dan kapan kita bisa ketemu mereka. Namun kita berusaha
semaksimal mungkin. Maka ada perpaduan antara the Spirit and the Preaching ini membuat
kita kembali sadar, orang yang taat kepada pimpinan Roh Kudus baru disebut orang rohani
sewaktu seluruh pikiran, perasaan, kebebasan dan jasmaninya itu diatur oleh Roh Kudus.
Sekali lagi saya mengatakan di dalam hal ini, orang yang taat kepada pimpinan Roh Kudus
baru disebut orang rohani karena pemikiran, perasaan dan kebebasan jasmaninya diatur oleh
Roh Kudus. Sdr yang dulunya pasif sekarang diaktifkan, yang dulunya tidak ada unsur keaktifan
melakukan kebenaran tetapi hanya aktif di dalam berbuat dosa, sekarang pada waktu sdr
menerima pencerahan di dalam ati pemulihan dari yang lama menjadi baru, segala
keinginanmu, segala hawa nafsu kedaginganmu Tuhan kikis sedikit demi sedikit. Proses ini
terjadi satu demi satu, tidak ada orang yang begitu dibaptis langsung berubah total seperti
malaikat. Sedikit demi sedikit, tiap hari tiap sifat Tuhan hancurkan. Ini yang diberitakan oleh
Paulus, "...bukan karena aku tetapi karena keberadaan Roh Kudus yang terus-menerus
bekerja." Sebagai orang Reformed kita harus percaya waktu kita memberitakan firman, kita
yakin ada janji Allah kepada setiap orang-orang pilihanNya. Tetapi yang perlu kita perhatikan
bahwa bekerjanya Roh Kudus melalui firman Allah memimpin manusia untuk kembali kepada
kebenaran firman Tuhan. Maka Roh Kudus dengan firman Allah itu tidak dapat dipisahkan. Roh
Kudus tidak mungkin memimpin orang melanggar kebenaran firmanNya, karena Dia adalah
Roh Kebenaran. Jika orang hanya menekankan kepenuhan kuasa Roh Kudus tetapi tidak
pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan, maka sangat berbahaya sekali. Roh Kudus
adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang masuk ke dalam kebenaranNya. Kita bukan
orang pintar tetapi kita adalah orang berhikmat. Orang pintar rationya mengontrol perasaannya
lalu mengontrol tindakannya. Kita puas? Tidak.
Kita mengatakan di atas ratio masih ada kebenaran firman Tuhan, wahyu Allah, itulah yang memimpin kita hidup berhikmat. Kehendak Tuhan adalah absolut dan tidak pernah berubah tetapi pimpinan Roh Kudus itu bersifat sangat dinamis. Pimpinan kuasa Roh Kudus itu mempunyai dinamika yang tidak dapat diprediksi dan dipikirkan oleh manusia. Setiap kesaksian hidup kita berlainan. Ada yang latar belakangnya orang nakal, tetapi Tuhan bisa membawa dia berbalik kepada kebenaran. Tujuan pimpinan Roh Kudus adalah memimpin orang masuk ke dalam kehendak Tuhan yang tidak pernah berubah.
RohKudus melalui firman Tuhan memimpin ratio manusia. Tuhan menggunakan kebenaran
yang diwahyukanNya mengatur seluruh pikiran yang diciptakanNya untuk kembali kepada
kedaulatanNya. Maka pemikirannya baru mencapai pemikiran yang tertinggi. Ratio adalah
ciptaan Tuhan yang terbatas adanya, ratio tidak dapat membuat manusia mengerti keseluruhan
dari kebenaran firman Tuhan. Maka ratio bukanlah kuasa yang tertinggi, sehingga tidak ada
sesuatu yang dapat dibanggakan dari kaum Rationalisme. Kamu pintar? Tetapi kamu harus
meminta hikmat yang berasal dari Tuhan. Biarlah kita menyadari keselamatan itu begitu
berharga. Maka lakukan, kerjakan dan jangan takut mengabarkan Injil. Berani berkata-kata.
Pergilah dan lakukan panggilan Tuhan bagimu.(kz)
Subscribe to:
Posts (Atom)