Oleh Dr. Eddy Peter Purwanto
Dikhotbahkan di Philadelphia Baptist Fellowship Tangerang
9 September 2006
“Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.” (Maleakhi 3:6)
Pada pada saat sore hari ini kita akan membahas tentang Allah yang tidak berubah. Yang menjadi dasar Firman Tuhan pada saat sore hari ini adalah Maleakhi 3:6; “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.”
Saya berpikir untuk membawakan tema ini setelah membaca khotbah Charles Spurgeon yang luar biasa, yang bertemakan “The Immutability of God.” Saya pernah menyampaikan kepada Anda siapa Spurgeon ini. Ia adalah salah satu pengkhotbah Puritan yang luar biasa. Ia adalah pengkhotbah Baptis yang sangat dikagumi, bahkan ia dijuluki sebagai “The Prince of Preacher.” Ada beberapa komentar dari orang-orang besar tentang Spurgeon misalnya Dr. B.H. Carroll, pendiri dari Southwestern Baptist Theological Seminary, menyebut Spurgeon sebagai “pengkhotbah terbesar sejak masa Paulus.” Penginjil terkenal D.L. Moody berkata, “Saya telah membaca segala sesuatu atau segala tulisan yang ditulis oleh Spurgeon yang ada di tangan saya.” Dr. W.A. Criswell berkata, “Ketika saya pergi ke Surga, setelah saya berjumpa dengan Juruselamat dan keluarga saya yang terkasih, saya akan menjumpai Charles Haddon Spurgeon. Bagi saya, ia adalah pengkhotbah terbesar yang pernah saya tahu selama saya hidup. Rasul Paulus telah menuliskan firman Allah yang diinspirasikan, sementara C.H. Spurgeon menginterpretasikan firman itu dengan begitu kaya akan maksud kebenaran firman itu bagi hati saya.”
Jika Anda membaca khotbah Spurgeon yang berjudul “The Immutability of God” anda akan sungguh diberkati, ketika Spurgeon menjelaskan bagaimana Allah yang tidak pernah berubah. Dan pada kesempatan ini saya akan berbicara tentang Allah yang tidak berubah itu. Dan saya akan mengambil banyak pemikiran yang telah disampaikan oleh orang yang paling saya kagumi, pengkhotbah yang saya kagumi dari antara kaum Puritan, yaitu Spurgeon. Benarkah Allah itu tidak pernah berubah. Kalau benar demikian apanya yang tidak berubah. Poin yang pertama yang akan kita dibahas adalah bahwa Allah tidak berubah di dalam esensi-Nya.
Pertama, Allah Tidak Pernah Berubah dalam Esensi-Nya
Spurgeon berkata, “Kami tidak bisa menjelaskan kepada anda seperti apakah Allah itu, kami tidak tahu apakah substansi dari apa yang kita sebut Allah itu. Namun Ia adalah suatu eksistensi, Ia adalah suatu being atau keberadaan, namun apakah itu kami tidak tahu. Bagaimanapun juga, apapun itu, kami menyebut Dia adalah suatu esensi dan esensi itu tidak pernah berubah.”
Substansi dari segala sesuatu yang fana selalu berubah. Gunung-gunung dengan mahkota saljunya akan segera meleleh ketika musim panas tiba. Bahkan matahari menyinarkan panas dan terangnya semuanya ada di dalam kendali Allah. Segala ciptaan berubah, khususnya manusia berubah. Tubuh manusia pun terus-menerus mengalami perubahan namun esensi dari Allah tidak pernah berubah.
Sesuatu yang istimewa yang saya temukan ketika saya berpikir tentang Allah yang tidak berubah, yaitu ketika ketika Ia mengambil rupa menjelma menjadi manusia, berinkarnasi menjadi manusia, yaitu Firman itu menjadi daging. Dan ketika Dia menjadi manusia, esensi ke-Allahan-Nya tidak pernah berubah. Oleh sebab itulah Tuhan berkata “Akulah Tuhan Aku tidak berubah.”
Apalagi yang tidak berubah pada diri Allah, kita masuk pada poin yang kedua;
Kedua, Atribut-Atribut-Nya Tidak Berubah
Apakah Ia adalah Allah Yang Mahakuasa? Benar Ia adalah Allah Yang Mahakuasa. Ia menciptakan segala yang ada hanya dengan mengucapkan kata atau berfirman. Allah yang Mahakuasa itu yang menciptakan langit dan bumi, dan segala isinya hanya dengan berkata jadilah, maka itu pun jadi. Dan apakah Allah yang Mahakuasa itu tetap Mahakuasa sampai hari ini? Jawabannya adalah iya. Ia yang telah menciptakan manusia dengan kemahakuasaan-Nya dan setelah manusia jatuh ke dalam dosa, namun di dalam Kristus Ia menciptakan manusia yang baru. Dunia yang Dia ciptakan dengan kuasa-Nya, namun oleh karena dosa dunia menjadi kacau balau dan Allah yang mahakuasa akan menjadikan dunia ini menjadi baru, sama seperti semula, yaitu ketika Kristus datang yang kedua kali, mendirikan kerajaan damai yaitu Kerajaan 1000 tahun. Dan itulah kemahakuasaan Allah yang tidak berubah, bukan hanya kemahakuasaan-Nya, hikmat Allah juga tidak pernah berubah.
Dengan hikmat-Nya Allah menciptakan alam semesta ini dengan penuh keteraturan. Bumi dan semua planet berputar mengelilingi matahari pada porosnya masing-masing dan selalu demikian. Namun planet-planet itu tidak saling berbenturan satu dengan yang lain, karena semua telah dirancang dengan hikmat dari Yang Mahabijaksana. Dan Allah yang tidak berubah dalam hikmat-Nya, Dia jugalah yang merancangkan rancangan jalan keselamatan bagi manusia berdosa di dalam Kristus dan syukur rancangan itu adalah rancangan yang penuh hikmat. Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa tidak mungkin dapat memperbaiki dirinya sendiri. Tidak ada cara untuk dapat menyelamatkan diri. Manusia tidak akan mampu membayar sekecil apapun untuk keselamatan jiwanya. Oleh sebab itulah dalam rancangan Allah yang penuh hikmat, Ia memprogramkan rencana keselamatan bukan apa yang bisa dilakukan oleh manusia, karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa untuk keselamatan dirinya sendiri, tetapi rancangan keselamatan diberikan kepada manusia melalui anugerah, kasih karunia, pemberian cuma-cuma di dalam Kristus. Dan karena hanya itulah yang memungkinkan manusia dapat diselamatkan. Tanpa kasih karunia, manusia akan binasa manusia tidak dapat melakukan apapun walaupun hanya sekecil apapun untuk mendapatkan keselamatan. Hanya Allah yang dapat menyelamatkan melalui kasih karunia-Nya dan ini adalah rancangan yang penuh hikmat dari Allah. Allah yang membuat alam semesta menjadi teratur, membut kekacauan menjadi keteraturan, memindahkan kegelapan menjadi terang, dan Dia adalah Allah yang tidak berubah menurut hikmat-Nya untuk selama-lamanya.
Kasih Allah juga tidak pernah berubah. Oleh karena kasihlah Dia menciptakan segala sesuatu dalam alam semesta ini yang dibutuhkan oleh manusia sebelum Ia menciptakan manusia. Ia mempersiapkan semua itu untuk manusia. Ia menciptakan manusia pada hari yang keenam oleh karena Dia mengasihi manusia, supaya ketika manusia itu ada segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia sudah disediakan oleh Dia. Namun apakah balasan manusia, manusia memberontak kepada Allah, manusia memusuhi Allah, namun demikian apakah Allah berubah? apakah kasih Allah berubah? Tidak, kasih Allah bagi manusia tidak pernah berubah, walaupun manusia telah memberontak kepada-Nya.
Waktu Adam jatuh ke dalam dosa, ia bersembunyi dari Allah dan bukannya mencari Allah. Karena kasih-Nya lah yang mendorong Allah memanggil Adam. “Adam, Adam, di manakah engkau?” Ia yang mencari manusia, dan ketika Dia menemukan Adam, Allah mengorbankan binatang sebagai gambaran dari Anak Domba Allah yang akan dikirim yaitu Kristus yang dikorbankan untuk dosa manusia. Allah mengorbankan binatang dan mengambil kulit binatang itu untuk menggantikan pakaian Adam yang dibuat oleh Adam sendiri. Bukan hanya itu, pada saat itu juga dalam Kejadian 3:15, Allah menjanjikan penebusan, bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala si Setan.
Yohanes 3:16 menjelaskan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah masih mengasihi manusia walaupun manusia memberontak kepada Allah. Karena kasih Allah tidak pernah berubah.
Dalam Filipi 2:8-9, menjelaskan Dia yang adalah Allah yang menjadi manusia untuk menunjukkan kasih-Nya. Kita melihat di sana bahwa Sang Pencipta mau menjadi sama dengan ciptaan, bahkan Pencipta mau melayani ciptaan bahkan akhirnya menyerahkan diri-Nya untuk menjadi korban penebusan dosa bagi manusia, kasih Allah tidak pernah berubah dari dulu sekarang dan selama-lamanya.
Demikian juga keadilan, kebenaran, kekudusan, kesetiaan Allah dan seluruh atribut yang ada dalam diri Allah atau sifat Allah tidak pernah berubah dari dulu sekarang dan selama-lamanya. Dalam poin yang kedua kita sudah berbicara bahwa Allah tidak berubah dalam atribut-atribut-Nya. Lalu apa lagi yang tidak berubah dalam diri Allah? Ini memimpin kita ke dalam poin yang ketiga.
Ketiga, Rencana-Rencana-Nya Tidak Pernah Berubah
Allah tidak berubah dalam rencana-rencana-Nya, Spurgeon berkata “Manusia mulai membangun tetapi tidak dapat menyelesaikan. Dan oleh sebab itu ia mengubah rencananya. Namun pernahkah dikatakan Allah mulai membangun tetapi tidak dapat menyelesaikannya? Tidak!”
Anda ingat? Allah memiliki rencana yang besar bagi Yusuf. Dia menyatakan rencana besar-Nya itu melalui mimpi kepada Yusuf. Dua kali Yusuf memperoleh mimpi dari Allah yang merupakan inti dari rencana Allah di masa depan bagi dirinya yaitu bahwa Yusuf akan menjadi penguasa. Alllah memiliki rencana yang besar bagi Yusuf namun manusia mempunyai rencana yang lain. Saudara-saudaranya menangkap Yusuf dan membuangnya ke dalam sumur dan mengambilnya kembali dan menjual Yusuf menjadi budak. Maka Yusuf dibawa ke Mesir untuk menjadi budak di keluarga Potifar. Lagi-lagi manusia ingin menghancurkan rencana Allah yang besar bagi Yusuf, istri Potifar menggoda Yusuf. Namun Yusuf yang takut akan Tuhan menolak ajakan istri Potifar. Dan justru itu lah yang mengirim Yusuf ke dalam penjara bawah tanah.
Namun lihatlah justru dari dalam penjara ini lah Yusuf dapat menafsirkan mimpi Firaun dan Firaun mengangkat Yusuf menjadi orang kedua dalam kerajaannya Yusuf menjadi penguasa atas seluruh Mesir kecuali takhta Firaun. Rencana Allah tidak pernah berubah, walaupun manusia mencoba untuk mengubahnya. Tetapi Allah tidak pernah berubah apapun yang telah direncanakan Allah pasti akan terjadi.
Allah memiliki rencana untuk keselamatan anda, dan ingatlah bahwa rencana itu tidak pernah berubah. Sekali Allah memilih engkau, sekali Allah merencanakan keselamatan untukmu, rencana itu tidak pernah dibatalkan. Dan engkau pasti diselamatkan. Dan jikalau anda telah diselamatkan saat ini, itu oleh karena rencana yang agung Allah. Allah memiliki rencana-rencana yang agung dalam hidup Anda dan rencana Allah itu adalah untuk kemuliaan Allah, dan rencana Allah itu untuk kebaikan anda juga. Walaupun kadang-kadang anda masuk dalam kesulitan, masuk dalam kesusahan, namun rencana Allah yang indah bagi anda tidak pernah berubah. Karena Allah tidak penah berubah, esensi-Nya tidak pernah berubah, atribut-atribut-Nya tidak pernah berubah dan rencana-Nya pun tidak pernah berubah.
Rasul Paulus berbicara tentang dirinya sendiri, bahwa sejak sebelum dunia dijadikan Allah sudah memilih dia. Anda tahu bagaimana kehidupan Paulus sebelum bertobat. Paulus adalah pemimpin Yahudi yang memimpin pembunuhan terhadap Stefanus. Dengan surat dari imam besar dia pergi ke Damsyik untuk membunuh setiap orang Kristen di sana dan memasukkan setiap orang yang menjadi pengikut Kristus ke dalam penjara. Dia adalah orang yang sangat ditakuti, dialah yang senantiasa menyebar benih ketakutan bagi orang-orang yang mejadi pengikut Kristus pada waktu itu. Dan bagaimana ketika dia diselamatkan? Perubahan total terjadi. Dulunya dia adalah penganiaya jemaat, namun kemudian menjadi pemberita Injil, bahkan dia sering mengalami aniaya oleh karena pemberitaan Injil. Dan dia dapat menyelesaikan pertandingan dalam perjuangan iman sampai garis akhir. Mengapa? Karena Allah mempunyai rencana dalam kehidupannya dan rencana Allah itu tidak dapat berubah. Allah yang memiliki rencana dari sejak semula untuk memilih Paulus menjadi salah satu dari anak-anak Allah dalam Kristus, dipilih untuk menjadi hamba Tuhan dan rencana itu tidak pernah berubah.
Ingatlah saudaraku! Allah yang telah memilih engkau untuk menjadi anak-anak Allah. Bahkan Allah yang memilih engkau untuk menjadi pelayan-pelayan Tuhan. Maka rencana Allah ini tidak akan pernah berubah sampai selama-lamanya. Lalu apa lagi yang tidak berubah dari diri Allah, ini memimpin kita kepada poin yang keempat yaitu bahwa Janji-janji-Nya tidak Berubah.
Keempat, Janji-Janji Allah Tidak Pernah Berubah
Manusia begitu mudah membuat janji dan begitu mudah pula ia mengingkarinya, namun ketika Allah berjanji, Dia bukan hanya tidak akan mengingkarinya tetapi bahkan Dia tidak bisa mengingkarinya. Karena kesetiaan adalah natur Allah yang esensial. Oleh sebab itu janji-janji Allah tidak pernah berubah. Bersyukurlah karena setiap kita adalah orang-orang yang memperoleh janji Allah dan Allah yang mempunyai janji itu tidak pernah berubah, dan janji-Nya pun juga tidak akan pernah berubah.
Kalau anda membaca seluruh Alkitab, anda akan menemukan banyak janji Allah yang Allah sampaikan kepada umat-Nya. Di mana Allah sudah mengenapi janji-janji-Nya dan akan menggenapi janji-janji yang masih belum tergenapi, yaitu khususnya janji-janji masa depan, janji tentang kedatangan Tuhan yang akan memulihkan umat Allah. Ada banyak kovenan atau perjanjian yang bersifat unconditional atau tidak bersyarat. Dan itu semuanya menunjukkan bahwa Allah akan menepati semua janji itu, dan janji itu menjadi pengharapan bagi kita. Kita melihat perjanjian Allah dengan Abraham untuk menjadikan Abraham dan keturunannya menjadi bangsa yang besar, yang akan tetap ada untuk selama-lamanya. Walaupun Israel telah tiada dari tahun 70, namun rupanya Israel bangkit kembali setelah sekian ratus tahun lamanya. Pada tahun 1948, Israel muncul kembali dan ada sampai hari ini. Itu semua karena janji Allah yang bersifat tidak bersyarat atau unconditional kepada Abraham dan Israel akan menjadi bangsa yang besar ketika sang Mesias, keturunan Daud yang dijanjikan dalam unconditional covenant dalam Davidic Covenant atau janji Allah kepada Daud. Ada juga janji Perjanjian Baru yang disampaikan oleh Yeremia. Perjanjian Baru itu adalah perjanjian berkat bagi Israel dan Yehuda di masa depan. Namun kita bahkan sudah mengalaminya saat ini. Ada banyak janji Allah yang sudah digenapi, dan saya tidak mungkin dapat menyajikannya satu-persatu. Namun itusangat jelas dalam Alkitab.
Sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan kita memiliki janji-janji Allah. Allah berjanji bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa dan janji-Nya itu akan digenapi, yaitu bahwa anda memiliki jaminan hidup kekal, bahwa kapan saja anda mati anda pasti masuk sorga. Ketika anda sungguh-sungguh percaya dalam Kristus dilahirkan kembali, mengalami pertobatan, itu bukan karena kebaikan kita tetapi karena janji Allah yang tidak berubah itu. Ia berkata bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup yang kekal.
Allah bukan hanya menjanjikan itu, tetapi Allah juga menjanjikan tentang kehidupan yang penuh dengan keindahan, penuh kebahagiaan dan penuh kemuliaan. Yaitu kehidupan sorgawi. Kita memiliki pengharapan di dalam Kristus bahwa kita semua yang sudah diselamatkan akan masuk ke dalam kerajaan Surga.
Dia juga pernah berjanji, “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” Anda percaya kepada janji ini? Buktikanlah dan carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka percayalah ketika anda sudah mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, semuanya akan ditambahkan kepada anda. Ini adalah janji Tuhan yang tidak pernah berubah. Segala yang anda butuhkan, bukan segala yang anda inginkan Tuhan akan cukupkan. Tuhan akan memberkati anda. Itu adalah janji-Nya. Anda harus percaya itu.
Tuhan tidak akan pernah membiarkan anda. Dia juga berjanji bahwa “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ini adalah janji Allah yang tidak pernah berubah, sebab itu anda harus bahagia, anda tidak harus merasa kesepian karena Dia akan selalu bersama dengan kita. Yesus sendiri disebut sebagai Immanuel yang berarti “Allah beserta kita.” Pernahkah anda berkata seperti R. Kelso Carter, yang pada tahun 1886 menuliskan lagu yang begitu indah “Standing on the Promises.”
Ku berdiri atas janji Penebus
Walau topan bimbang ragu berderu
Firman Allah sumber kemenanganku
Yakin akan janji Penebus.
Ku berdiri ..ku berdiri atas janji Tuhan Yesus
Ku berdiri… berdiri atas janji penebus.
Lalu apalagi yang tidak berubah dalam diri Allah, kita sudah membahas bahwa esensi Allah tidak berubah, kita sudah membahas atribut-atribut Allah tidak berubah, dan bahwa rencana-rencana-Nya tidak berubah, dan yang keempat kita sudah membahas janji-janji-Nya tidak berubah, lalu apalagi yang tidak berubah dalam diri Allah? Kita masuk dalam poin lima.
Kelima, Ancaman-Ancaman Allah tidak Berubah
Anda tidak boleh hanya melihat yang indah-indah saja yang dapat anda terima. Sama dengan esensi Allah yang tidak berubah, sama dengan atribut-atribut Allah yang tidak dapat berubah, sama dengan rencana-rencana Allah yang tidak berubah dan sama juga dengan janji-janji Allah yang tidak dapat berubah, maka ancaman-ancaman Allah terhadap orang-orang berdosa yang tidak mau bertobat juga tidak berubah.
Dalam Yohanes 3:36, Allah berjanji “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia telah memiliki hidup yang kekal, tetapi ia yang tidak percaya kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Allah berjanji bahwa barangsiapa percaya akan diselamatkan tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum. Dan ancaman ini tidak pernah berubah. Sama dengan yang lain-lain tidak berubah dalam diri Allah, maka ancaman-ancaman Allah terhadap orang berdosa yang tidak mau bertobat juga tidak akan berubah. Allah tidak akan mengampuni anda kecuali anda mau bertobat. Allah akan tetap menghukum anda kecuali anda mau bertobat. Namun sesungguhnya jika anda tidak mau bertobat maka ancaman Allah selama-lamanya ada di atas kepala Anda. Seperti yang seringkali saya katakan kepada anda bahkan menurut Jonathan Edwards “Murka Allah itu sudah ada di atas kepala anda sejak sekarang ini.” Jadi bukan hanya untuk masa depan, tetapi sekarang ini anda sudah berada di bawah murka Allah, anda sudah berada di bawah ancaman- ancaman Allah. Dan ingat ancaman-ancaman Allah tidak pernah berubah sampai anda mau bertobat.
Melalui nabi Yunus Allah mengumumkan kepada Niniwe, bahwa jika mereka tidak bertobat maka Allah menunggangbalikkan kota itu. Namun apa yang terjadi ketika Niniwe bertobat? Allah menepati janji-Nya bahwa kecuali mereka bertobat Allah tidak akan menghukum Niniwe. Dan kita lihat bahwa Niniwe bertobat, maka Allah mengurungkan niat-Nya untuk menghukum Niniwe. Bukan Allah berubah dalam hal ini. Ia berjanji bahwa jikalau Niniwe tidak bertobat maka Allah akan menghukumnya, itu artinya jikalau Niniwe bertobat, maka Allah tidak jadi menghukum kota itu. Dan itulah yang terjadi, Niniwe bertobat maka Allah tidak jadi menghukum kota itu.
Tetapi bagaimana dengan Sodom dan Gomora? Allah berkata jika ada sepuluh orang saja yang beriman di sana, Allah tidak akan menghukum kota itu. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata tidak ada sepuluh orang yang beriman di kota itu. Maka Allah menepati janji-Nya untuk menghancurkan Sodom dan Gomora dengan api dan belerang dari Surga.
Namun Sodom dan Gomora yang anda hadapi jikalau anda tidak bertobat lebih daripada Sodom-Gomora yang dicatat Alkitab. Anda akan berada dalam api yang tak pernah padam untuk selama-lamanya. Anda akan masuk ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Itu adalah ancaman Allah dan itu tidak pernah berubah, oleh sebab itu bertobatlah!
Oleh karena ancaman-ancaman Allah tidak berubah maka setiap pengkhotbah kebenaran tidak boleh mengubah ancaman-ancaman itu menjadi lebih lembut sehingga tidak menimbulkan rasa apa-apa di hati pendengarnya. Pengkhotbah kebenaran harus terus memberitakan bukan hanya kasih karunia yang diberikan cuma-cuma, bukan hanya tentang kasih Allah kepada manusia, tetapi ia juga harus menyampaikan bahwa murka Allah ada di atas kepala mereka. Bahwa ancaman Allah untuk mengirimkan mereka ke Neraka akan digenapi jika mereka tidak bertobat. Ingat ancaman-ancaman Allah tidak pernah berubah.
Saya akan memberikan poin yang terakhir tentang ketidakberubahan Allah ini.
Keenam, Objek-Objek Kasih Allah tidak Pernah Berubah
Ternyata bukan hanya kasih Allah yang tidak berubah, atribut Allah yang tidak berubah, tapi bahkan objek yang dikasihi-Nya juga tidak akan pernah berubah.
Spurgeon berkata, “Obyek kekekalan kasih Allah tidak pernah berubah. Orang-orang yang telah Allah panggil akan dibenarkan oleh-Nya, yang telah dibenarkan akan dikuduskan-Nya dan yang telah dikuduskan akan Dia muliakan.”
Ini adalah janji yang begitu indah dan agung bagi kita, kita yang adalah obyek-obyek kasih Allah akan tetap dikasihi-Nya untuk selama-lamanya, sampai akhirnya kita dimuliakan. Obyek kasih Allah tidak pernah berubah, jikalau anda adalah obyek kasih Allah, maka kasih-Nya kepada anda tidak akan berubah. Oleh karena kasih-Nyalah kepada anda, Dia menyelamatkan anda dan oleh Karena kasihnya Ia memilih anda menjadi anak-anak Allah. Dan saya percaya ketika anda menjadi obyek kasih Allah, obyek kasih Allah itu tidak akan pernah berubah artinya anda tetap dikasihi oleh Dia sampai selama-lamanya. Dan itu artinya bukan hanya Allah menyelamatkan anda sekarang ini, tetapi Allah menjamin keselamatan anda. Allah memelihara keselamatan anda, Allah menguatkan iman anda sampai akhir dan ini merupakan jaminan bahwa anda tidak akan pernah kehilangan keselamatan anda. Karena Allah tidak pernah mengubah keputusan-Nya untuk menjadikan anda sebagai obyek kasih-Nya. Anda akan tetap dikasihi-Nya bukan hanya sekarang ketika anda diselamatkan, tetapi untuk selama-lamanya anda tetap menjadi obyek kasih Allah. Berbahagialah jika anda sudah diselamatkan, karena anda adalah obyek kasih Allah dan anda tidak akan pernah tidak lagi menjadi obyek kasih Allah atau disingkirkan dari kedudukan anda sebagai obyek kasih Allah, karena obyek kasih Allah tidak pernah berubah dan itu adalah anda dan saya.
Amin.
No comments:
Post a Comment