Friday, November 13, 2009

Hidup Selaras dengan Kehendak Tuhan!

Bagaimana Membuat KEPUTUSAN yang Tepat
Monday, 09 November 2009 03:06
Pdt. DR. Bambang Wijaya



HIDUP INI MERUPAKAN suatu rangkaian keputusan. Di dalam perjalanan hidup yang sudah kita lewati entah berapa juta keputusan yang telah kita buat, dari keputusan yang kecil sampai kepada yang besar. Setiap hari, sadar ataupun tidak, setiap orang membuat berbagai keputusan.

Bahkan jika seseorang tidak bersedia membuat keputusan sesungguhnya ia sudah membuat keputusan, dalam hal ini yaitu memutuskan untuk tidak membuat keputusan.

Bukan saja hidup ini merupakan suatu rangkaian keputusan, keadaan hidup kita di masa kini juga merupakan buah dari rangkaian keputusan yang kita buat di masa lampau.
Sebagai contoh, bila Anda saat ini sedang membaca tulisan ini, hal itu adalah karena beberapa saat tadi Anda memutuskan untuk membacanya. Bila Anda saat ini mengenakan pakaian yang sedang Anda sandang, hal itu adalah karena tadi saat membuka lemari pakaian Anda memutuskan untuk mengambil dan mengenakan pakaian itu. Berarti, bila saat ini Anda membaca tulisan ini dengan duduk di kursi yang sedang Anda duduki dan mengenakan pakaian yang sedang Anda pakai, keadaan tersebut merupakan buah dari rangkaian keputusan yang telah Anda buat di masa lampau.

Lebih jauh lagi, kita juga menyadari bahwa keputusan-keputusan yang tepat akan menjadikan hidup kita berbahagia. Sebaliknya keputusan-keputusan yang keliru akan mendatangkan penyesalan dalam diri kita. Tak sedikit di antara kita yang menyesal karena telah memutuskan untuk membeli barang yang semestinya tidak perlu kita beli, atau pergi ke tempat yang semestinya tidak usah kita kunjungi, atau mengucapkan kata-kata yang semestinya tidak boleh terlontar dari mulut kita. Dengan kata lain, betapa pentingnya bagi setiap kita memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak.

Tentang hal tersebut, di dalam Efesus 5:15-17 dinasihatkan sebagai berikut: “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”


Tidak Gegabah

Memperhatikan nasihat firman Tuhan tersebut di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ada tiga sikap yang harus mendasari pertimbangan yang kita buat agar menghasilkan keputusan yang arif atau bijak. Yang pertama adalah sikap seksama dalam menjalani hidup.

Karena hidup merupakan rangkaian keputusan, maka firman Tuhan ini dapat diartikan sebagai nasihat agar kita tidak bersikap sembrono atau gegabah dalam membuat keputusan.

Keputusan-keputusan yang dibuat dengan gegabah, tanpa pertimbangan yang matang, apalagi hanya karena didorong oleh emosi sesaat cenderung akan mendatangkan penyesalan yang mendalam.

Adalah baik di saat seseorang hendak membuat keputusan ia mengambil waktu terlebih dahulu untuk bertanya kepada dirinya sendiri: “Sudah bijakkah keputusanku ini?” Dengan demikian ia dapat terhindar dari sikap yang gegabah dalam membuat keputusan.


Menghasilkan Kehidupan yang Bermutu

Sikap yang kedua adalah keinginan untuk menghasilkan kehidupan yang bermutu. Dinasihatkan dalam firman Tuhan di atas agar kita menggunakan waktu yang ada, tentu dalam maksud yaitu menggunakan waktu secara efektif.

Hal ini sangatlah penting, sebab bukan panjang pendeknya usia seseorang tetapi bagaimana yang bersangkutan menggunakan waktu yang dimilikinyalah yang akan menentukan mutu kehidupan yang ia jalani. Usia boleh panjang, namun kalau yang bersangkutan menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tak berguna, maka hidupnya tidak akan bermutu.

Sebaliknya bisa jadi usia seseorang relatif pendek saja, namun bila ia menggunakan waktunya dengan baik maka ia akan memiliki hidup yang bermutu.

Oleh karena itu di saat seseorang akan mengambil keputusan perlulah ia bertanya kepada dirinya sendiri: “Apakah keputusanku ini akan menghasilkan kehidupan yang bermutu?”

Saya telah membahas bahwa hidup yang bermutu adalah kehidupan yang diisi dengan relasi yang sehat, baik dengan Tuhan, diri sendiri dan dengan sesama.

Relasi dengan sesama ini dimulai dari relasi dalam keluarga, kemudian dengan sesama anggota jemaat dan akhirnya dengan lingkungan pergaulan yang lebih luas.

Berarti yang bersangkutan perlu menimbang, apakah keputusan yang ia ambil akan menghasilkan relasi yang sehat dengan Tuhan, dirinya sendiri serta keluarganya, sesama saudara seiman dan lingkungan pergaulannya?


Selaras dengan Kehendak Tuhan

Sikap yang ketiga adalah kesediaan untuk menyelaraskan diri dengan kehendak Tuhan. Itu sebabnya dinasihatkan dalam firman Tuhan di atas agar kita mengerti kehendak Tuhan.

Keputusan yang bijak bukan saja dibuat dengan pertimbangan yang matang atau tidak gegabah, dan dengan maksud untuk menghasilkan kehidupan yang bermutu, tetapi ia juga harus sesuai dengan kehendak Tuhan.

Oleh karena itu sebelum seseorang mengambil suatu keputusan ia perlu terlebih dahulu bertanya kepada dirinya sendiri: “Apakah keputusanku ini sesuai dengan kehendak Tuhan?” Sikap ini sangatlah penting, sebab kehendak Tuhan tidak akan pernah gagal.
Itu sebabnya keputusan-keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan di samping menyenangkan hati Tuhan juga akan mendatangkan keberhasilan.

Thursday, November 12, 2009

Orang lebih kerap menomorduakan keluarga

SEBUAH IRONI


Kebahagiaan dan kesedihan biasanya berawal dari keluarga. Kita boleh sukses dalam segala hal, tetapi kalau misalnya anak-anak berantakan hidupnya, kita akan merana. Benar seperti isi petikan lagu pengiring sinetron Keluarga Cemara: "Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga."

Ironisnya, orang lebih kerap menomorduakan keluarga. Lebih mengutamakan karier atau hobi. Daud adalah salah satu contohnya. Daud mampu mengurus banyak hal dengan sukses. Ia berhasil menyatukan dua belas suku Israel menjadi satu bangsa. Ia adalah arsitek militer yang hebat. Ia berhasil mendirikan ibukota, membawa pulang tabut Allah ke Yerusalem, dan membuka jalan bagi pembangunan Bait Allah. Ia menulis banyak mazmur yang indah. Namun, menyangkut urusan keluarga, Daud gagal total. Bacaan kita hari ini adalah salah satu contoh tragedi yang terjadi dalam keluarga Daud. Absalom, anaknya, pun kemudian juga memberontak kepadanya (2Samuel 15:1-12).

Tampaknya Daud memang kurang memerhatikan keluarga. Ia banyak sekali menulis mazmur, tetapi tidak ada mazmur yang ia tulis mengenai atau untuk anak-anaknya. Ia berdoa memohonkan pengampunan bagi pasukannya, mendoakan Yonatan, sahabatnya, juga Saul, musuh bebuyutannya, tetapi tidak untuk keluarganya. Ya, kita tidak pernah membaca mazmur dan doa yang ditulis oleh Daud untuk keluarganya. Daud pun menuai hasil dari sikapnya itu. Sebuah ironi -AYA

KEBAHAGIAAN IBARAT SEBUAH RUMAH
DAN KELUARGA ADALAH FONDASINYA


2 Samuel 13:1 Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya. 2Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. 3Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik. 4Katanya kepada Amnon: "Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?" Kata Amnon kepadanya: "Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu." 5Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya." 6Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: "Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya." 7Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya." 8Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. 9Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. 10Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. 11Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku." 12Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. 13Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." 14Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia. 15Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!" 16Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: "Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi." Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia. 17Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya." 18Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya. 19Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring. 20Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: "Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu." Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri. 21Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia. 22Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.

Untuk memperkenalkan orang kepada Kristus, Anda tidak perlu pandai berkhotbah!

DIAJAK TEMAN

Faktor apa yang paling kuat mendorong orang datang ke gereja? Gedung yang megah? Acara yang menarik? Promosi yang gencar lewat koran atau selebaran? Ternyata tidak! Sebuah survei di Inggris menunjukkan bahwa kebanyakan orang tertarik datang ke gereja karena diajak teman. Banyak orang luar merasa takut atau terasing ketika memasuki gedung gereja. Semua serbabaru baginya. Di sinilah pentingnya undangan pribadi. Dengan ditemani seorang sahabat, orang baru ini bisa merasa tenang, sehingga berangsur-angsur bisa belajar mengenal Tuhan.

Ketika Yesus datang ke Samaria, Dia hanya menemui satu orang: perempuan yang hidup dalam perzinaan. Pertemuan ini membuahkan pertobatan. Setelah membukakan semua dosanya, Yesus memulihkan hidup perempuan ini. Sang perempuan lantas bersaksi kepada orang-orang di kotanya. Ia mengajak mereka melihat Yesus. Ajakan ini sangat efektif. Banyak orang datang kepada Yesus, bahkan meminta-Nya tinggal dua hari bersama mereka. Padahal orang Samaria biasanya antipati terhadap orang Yahudi seperti Yesus. Orang-orang itu akhirnya percaya kepada Yesus. Bukan lagi karena ajakan sang perempuan, melainkan karena mereka kini telah mengenal-Nya secara pribadi.

Kapan terakhir kali Anda mengajak seseorang datang ke gereja atau persekutuan? Untuk memperkenalkan orang kepada Kristus, Anda tidak perlu pandai berkhotbah. Cukup menjadi sahabat yang baik. Saksikan apa yang telah Anda alami bersama Kristus kepada teman Anda. Jika ia tertarik, undang dan temanilah ia ke gereja. Sungguh, ajakan Anda bisa membuka jalan baginya untuk mengenal Tuhan -JTI


LEWAT AJAKAN YANG PENUH KETULUSAN
TUHAN DAPAT MEMAKAI ANDA MENJADI PEMBUKA JALAN


Yohanes 4:27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" 30Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." 40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Thursday, November 5, 2009

Peta Kudat, Sabah















Bapa yg bertahta di surga, jamahlah penduduk Kudat, Sabah, agar hati mereka terbuka utk menerima Tuhan Yesus sebagai Pencipta-Penebus mereka! agar mereka mengalami kasih setiaMu yg melebihi langit. Agar mereka menyambut FirmanMu yg pasti, yg bagaikan palu menghancurkan dosa-dosa. Bangkitkanlah jemaatMu agar ianya menjadi terang di tengah2 kegelapan!